Saudara-Saudara pendengar yang kami kasihi di mana pun Anda berada, Anda kembali bersama kami dalam acara TELAGA (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) bekerja sama dengan radio kesayangan Anda ini. Saya Yosie, akan berbincang-bincang dengan Bapak Penginjil Sindunata Kurniawan, M.K. Beliau adalah seorang pakar dalam bidang konseling. Perbincangan kami kali ini adalah tentang "Kepribadian Skizotipal". Kami percaya acara ini akan bermanfaat bagi kita sekalian dan dari studio kami mengucapkan selamat mengikuti.
Y : Pak Sindu, sepertinya kami belum terlalu paham tentang kepribadian skizotipal. Bisakah Bapak memberikan penjelasan tentang kepribadian skizotipal, apa tanda-tandanya dan seperti apa penanganannya?
SK : Baik, Bu Yosie. Memang saya yakin kebanyakan pendengar mungkin baru pertama kali mendengar istilah skizotipal. Kalau dieja hurufnya itu s, k, i, z, o, t, i, p, a, l. Kepribadian skizotipal adalah bagian dari satu jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan adanya pola sosial atau pola hubungan dengan orang-orang lain dan pola sosial ini mengalami penurunan yang ditandai dengan adanya ketidaknyamanan akut atau ketidaknyamanan yang timbul dengan mendadak dan cepat memburuk dan adanya penurunan kemampuan untuk membangun hubungan akrab. Orang-orang ini mengalami hambatan berpikir secara rasional bahkan cara mempersepsi hal-hal di luar diri mereka, dan yang paling penting mereka memang menunjukkan adanya perilaku yang eksentrik atau aneh dan tidak wajar dalam hubungannya dengan orang lain. Kepribadian skizotipal ini ditandai adanya sembilan tanda atau gejala dan minimal harus menunjukkan lima tanda baru benar-benar para ahli akan mengatakan orang ini mengalami gangguan kepribadian skizotipal. Kita membahas ini supaya kita semua memahami. Jadi, kalau beberapa tanda ini ada pada diri kita atau ada pada orang yang dekat dengan kita, kita bisa memberikan upaya tindak lanjut untuk memberi pertolongan.
Y : Dan memberikan respons-respons yang tepat ya.
SK : Betul.
Y : Bisa dijelaskan kesembilan tanda itu apa saja, Pak?
SK : Yang pertama adalah ADANYA IDE-IDE YANG ANEH, orang tersebut punya ide-ide yang tidak wajar, pikiran-pikiran yang di luar pikiran manusia pada umumnya.
Y : Misalnya seperti apa, Pak?
SK : Mungkin pikiran tentang dunia gaib, tentang kemampuan-kemampuan gaib, atau tentang gagasan-gagasan yang tidak wajar, atau logika-logika yang sepertinya berkebalikan, ide yang aneh. Gejala yang kedua pada orang berkepribadian skizotipal adalah ADANYA KEPERCAYAAN YANG ANEH ATAU PIKIRAN TENTANG KEAJAIBAN YANG MEMENGARUHI PERILAKU MEREKA. Misalnya mereka percaya tentang kemampuan mereka yang bisa membaca pikiran orang lain.
Y : Seperti paranormal, Pak?
SK : Betul. Memang kepribadian skizotipal ini sebagian bisa menjadi paranormal. Dipercayai sebagai paranormal, orang indigo, orang "pintar", orang yang punya kemampuan gaib. Padahal ini jenis gangguan kepribadian, sesungguhnya bukan kemampuan gaib.
Y : Bagaimana membedakannya? Antara orang yang sungguh-sungguh berkemampuan gaib dengan orang yang ternyata mengalami gangguan kepribadian?
SK : Nah, kita perlu lihat sembilan tandanya.
Y : Oh, harus sabar menyimak ini dulu ya. Silakan dilanjutkan, Pak.
SK : Betul. Gejala yang kedua tadi juga ditandai dengan pemikiran-pemikiran yang magis, tahayul, kemampuan telepati, kemampuan melihat tajam dengan mata batin, bisa membaca kepribadian atau pikiran orang lain. Dengan sorot mata yang tajam, "Aku tahu kamu berpikiran begini." Atau, "Aku tahu ada orang sedang membicarakan aku." Perkataan mereka kadang memang tidak nyambung. Tanda ketiga orang skizotipal adalah ADANYA PENGALAMAN PERSEPSI YANG TIDAK BIASA. Persepsi itu artinya cara kita memandang sesuatu, cara kita memikirkan sesuatu. Pengalaman persepsi yang tidak biasa ini termasuk diantaranya ilusi tubuh. "Aku bisa keluar dari tubuhku. Rohku bisa keluar dari tubuhku atau melanglang buana sampai Amerika Serikat, sampai ke Kutub Utara dan Kutub Selatan dan bisa kembali lagi." Itu pengalaman persepsi yang tidak wajar. "Aku mengalami kesakitan di tubuhku. Ini pasti karena aku menanggung kesakitan orang lain. Jangan sentuh aku! Nanti aku bisa tiba-tiba hilang, tidak kelihatan!"
Y : Seperti fantasi ya, Pak?
SK : Ya. Pengalaman persepsi yang tidak wajar, ilusi-ilusi. Yang keempat adalah ADANYA PIKIRAN DAN UCAPAN YANG ANEH. Misalkan keyakinan bahwa berbagai kejadian itu memiliki makna yang khusus dan spesial bagi orang tersebut. "Oh, ada banjir di Jakarta. Lihat, ada peristiwa di Israel seperti ini."
Y : "Ini pasti berkaitan!"
SK : "Ini pasti ada kaitannya, ada hubungannya dengan aku. Mereka mau mengancam aku. Aku sebenarnya adalah Juruselamat, penolong bagi kalian. Tetapi negara Israel, negara Amerika, negara Arab Saudi, negara Timur Tengah tidak merasa nyaman dengan pertolonganku ini sehingga muncul tanda-tanda alam seperti ini." Omongannya ngawur. Tapi bagi sebagian orang menarik dan dipercayai.
Y : Hebat sekali.
SK : "Wah, kita harus jadikan dia tuhan, pemimpin sekte yang baru." Nah, ini yang jadi masalah. Jadi, gaya bicaranya aneh, pikirannya longgar, bicaranya pun bertele-tele tanpa henti dalam menjelaskan sesuatu.
Y : Yang berikutnya, Pak?
SK : Yang kelima, ADANYA KECENDERUNGAN UNTUK SELALU CURIGA TANPA ALASAN, PARANOID. Orang dengan kepribadian skizotipal sering kali curiga terhadap orang lain dan meyakini bahwa semua apa yang dilakukan, terjadi pada orang lain, itu ada hubungannya dengan dirinya sendiri, berarti orang tidak suka. Termasuk punya keraguan yang bersifat menetap tentang loyalitas atau kesetiaan orang lain terhadap dirinya. Misalnya dengan teman, atau mungkin punya pengikut karena dia dianggap paranormal punya indera keenam luar biasa. Tapi orang dengan kepribadian skizotipal ini akan curiga terus, "Ini ada yang mau membunuh, ada yang mau mengkudeta saya, ada yang mau menggeser posisi saya sebagai guru kelompok ini."
Y : Hipersensitivitas ya?
SK : Ya, sensitif sekali, mudah tersinggung dan merasa terancam padahal tidak ada alasan yang nyata.
Y : Yang keenam, Pak?
SK : Yang keenam, ADANYA PEMBERIAN AFEK ATAU TANGGAPAN AFEK YANG TIDAK TEPAT. Afek artinya menampilkan perasaan, emosi, kesenangan, kesedihan, rasa senang, rasa tidak senang, yang tidak tepat. Misalnya, dia ‘kan bicara dengan sedih menangis, tapi dia tertawa. Atau dia bicara kisah yang menyakitkan dengan nada yang datar, ekspresi yang datar. Atau dia bicara sesuatu dengan ekspresi-ekspresi yang mungkin tidak wajar dan aneh. Jadi, memang orang dengan kepribadian skizotipal tidak dapat menikmati kesenangan hidup. Hidup mereka ini digolongkan oleh kehampaan. Datar, lebih diwarnai dengan pikiran-pikiran negatif karena curiga tanpa alasan tadi, dan juga melihat sesuatu dari posisi keterancaman, emosi datar, respons emosi terbatas dan tidak tepat.
Y : Mengerikan juga ya. Menderita ya, melihat segala sesuatu dari kacamata yang gelap. Yang ketujuh, Pak?
SK : Yang ketujuh, ADANYA PERILAKU ATAU TAMPILAN DIRI YANG ANEH ATAU EKSENTRIK.
Y : Lebih ke penampilan luar ya, Pak?
SK : Betul. Perilaku dan gaya berpakaian. Misalnya, pakaiannya kumal atau menggunakan aksesori-aksesori yang asal "nabrak" seperti kalung yang besar-besar, simbol-simbol kepangkatan militer, baju compang-camping tapi juga ada kain selendang yang bagus di pinggangnya. Intinya ya betul, orang pandang dia orang gila, tapi kok sepertinya nyambung diajak bicara, tapi penampilannya seperti orang gila, seperti selebritis aneh. Atau mungkin dengan wajah yang sangar.
Y : Penampilan yang eksentrik ini untuk mencari perhatian atau dari dalam dirinya dia merasa istimewa, yang gaib itu tadi, Pak?
SK : Bukan mencari perhatian tapi memang ekspresi jiwa. Jiwanya ‘kan memang aneh dan unik. Sehingga akhirnya penampilan tubuhnya, bahasa tubuhnya, perilakunya adalah aneh.
Y : Okay, okay. Selanjutnya, yang kedelapan, Pak.
SK : Kedelapan, KURANGNYA TEMAN DEKAT ATAU TEMAN KARIB SELAIN SAUDARA LANGSUNG. Jadi, karena keanehan ini dan juga karena kecurigaan tanpa alasan ini, makanya dia tidak ada teman dekat. Karena yang mau mendekat juga dicurigai atau mungkin tidak nyambung. Mungkin ada yang jadi pengikutnya, tapi juga bukan dalam konteks relasi dekat. Jadi, kalaupun dia punya pengikut, dijadikan paranormal atau guru untuk satu kelompok.
Y : O iya, misalnya untuk mencari rejeki ya, Pak. Hanya untuk kepentingan tertentu.
SK : Pengikutnya pun lebih mungkin orang yang punya kekosongan diri.
Y : Ya.
SK : Kekosongan gambar diri, cara berpikirnya pun kurang bernalar sehingga jadi pengikut. Tapi pengikut pun mungkin pengikut yang diwarnai ketakutan.
Y : Betul, relasi yang tidak sehat.
SK : Ya. Hubungannya berjarak. Maka, tanda kedelapan disebutkan kurangnya teman dekat atau teman karib selain saudara langsung. Karena saudara kandung ya sudah pasti, ini kakak atau adik saya.
Y : Baik. Yang terakhir, Pak Sindu.
SK : Kesembilan, ADANYA KECEMASAN SOSIAL YANG BERLEBIH, yang memang cenderung dikaitkan dengan ketakutan paranoid itu tadi. Jadi, orang dengan kepribadian skizotipal ini menemukan kesulitan untuk membangun hubungan yang akrab karena mereka mengalami ketidaknyamanan berada di tengah-tengah orang lain, disebabkan karena kecurigaan mereka, ide-ide mencurigakan, paranoid, hipersensitivitas, kecurigaan konstan tentang loyalitas kesetiaan orang lain. Jadi, kecemasan sosial ini membuat dia akhirnya menjauh dari orang lain, baik dengan orang-orang yang sudah mengenalnya maupun dengan orang yang belum dikenal.
Y : Dari namanya, skizotipal mirip dengan skizofrenia yang sudah lebih kita kenal. Apa hubungan atau bedanya skizotipal dengan skizofrenia?
SK : Betul, Bu Yosie. Kepribadian skizotipal ini awalnya dianggap adalah bagian dari gangguan skizofren. Skizofren itu gangguan psikotik dimana orang terputus dengan dunia nyata, dengan pikiran-pikiran, halusinasi ataupun keyakinan-keyakinan yang salah, delusi. Nah, gangguan skizotipal sekian puluh tahun ketika dirumuskan oleh para ahli diberi nama ‘simple skizofrenia’, skizofrenia tipe sederhana. Ditandai dengan keanehan yang terus menerus dalam perilakunya. Tapi dalam perjalanannya akhirnya diberi nama yang terpisah yaitu gangguan kepribadian skizotipal. Jadi yang disebut gangguan kepribadian, seperti kita membahas dengan judul kepribadian narsistik kepribadian ambang, kepribadian anti sosial dan lainnya, intinya gangguan kepribadian itu dialami oleh orang-orang yang masih cukup bisa berfungsi dalam kesehariannya. Mungkin dia bisa sekolah, bisa bekerja, atau bisa juga punya suami atau istri. Jadi, orang yang ada di tengah-tengah kita dalam relasi pergaulan sosial kita. Cuma mereka punya hambatan-hambatan tertentu dalam kepribadiannya sehingga disebut personality disorder atau gangguan kepribadian.
Y : Sedangkan kalau skizofrenia lebih dalam menghantam ya, Pak. Sehingga mereka kesulitan berfungsi sebagaimana mestinya.
SK : Ya. Sudah tidak bisa bekerja, sekolah sulit, untuk membangun pernikahan juga sulit, menjadi orangtua juga sulit, karena tidak nyambung pikiran dengan kenyataan, omongannya tidak nyambung. Skizotipal itu tadi ciri khasnya adalah orang yang unik, eksentrik, aneh dalam cara berpikir, berperilaku dan berelasi, termasuk sikap mengurung diri dan menarik diri dari masyarakat. Jadi, disinilah ciri dan perbedaannya dengan skizofrenia.
Y : Baik, Pak. Kalau boleh lebih dalam membahas, apa yang membuat orang atau latar belakang seseorang bisa menderita kepribadian skizotipal?
SK : Para ahli dalam penelitian jangka panjang menemukan bahwa orang-orang berkepribadian skizotipal ternyata di lingkar keluarga intinya – misalnya orangtuanya – ada yang mengalami antara gangguan skizofren atau mengalami gangguan depresi.
Y : Oh… faktor genetik ya, Pak.
SK : Ya. Faktor genetik ini memberi sumbangsih terhadap munculnya anak dengan kepribadian skizotipal. Itu satu sisi. Sisi yang lain, memang dari pola asuh keluarga. Misalnya kalau seorang ibu atau ayah mengalami gangguan skizofrenia atau mengalami gangguan depresi klinis.
Y : Tentunya juga mengalami gangguan dalam memberi asuhan ya?
SK : Tepat! Maka pengasuhan terhadap anaknya pun tidak normal. Terhambat. Ini juga menyuburkan potensi gangguan kepribadian skizotipal pada sang anak. Maka kalau kita kaitkan dalam hal ini, kalau di antara kita ada yang mengalami gangguan skizofren ataupun gangguan depresi klinik, mari benar-benar mencari pertolongan. Kemudian, pertolongan medis dan penanganan psikoterapinya. Selain itu kalau memang kita tidak berdaya karena skizofren dan depresinya atau kita punya keluarga yang begitu, anaknya lebih baik diadopsi, diasuh oleh keluarga yang lebih sehat. Daripada di masa pertumbuhannya, 10-12 tahun pertama itu ‘kan masa keemasan membangun struktur jiwa, tapi tanpa disadari dirusak oleh orangtuanya sendiri yang memang tidak berdaya. Jika di lingkungan gereja, kita dari lingkungan komunitas pelayanan, kita dari keluarganya, ambil tanggung jawab sosial, ambillah anak ini diasuh oleh kita atau oleh pihak lain yang cukup sehat untuk mengasuh di masa-masa keemasan ini.
Y : Sepertinya ini yang dapat kita lakukan sebagai bagian dari tanggung jawab kita dalam komunitas orang percaya ya, Pak.
SK : Betul. Sementara bagi orang yang mengalami kepribadian skizotipal, mari mencari pertolongan.
Y : Mengakui.
SK : Ya, mengakui, mencari pertolongan. Dalam hal tertentu obat bisa menolong untuk satu-dua hal karena memang menunjukkan gejala sedikit mirip dengan skizofrenia, yaitu curiga tanpa alasan, pikiran-pikiran yang aneh, nah dengan obat medis tertentu dari psikiater bisa sedikit meredam. Tapi itu bukan satu-satunya penanganan. Penanganan yang lain adalah psikoterapi atau konseling mendalam. Psikoterapi itu menolong untuk mengenali perilaku dan cara berpikir yang aneh dan bagaimana orang tersebut bisa belajar untuk punya kemampuan meningkatkan sedikit demi sedikit kemampuan bersosialisasi dengan lingkungannya.
Y : Mungkin kepercayaan kepada orang lain yang saya garis bawahi tadi yang menjadi gangguan pada orang skizotipal. Penuh dengan kecurigaan.
SK : Betul. Seperti itu memang memerlukan obat medis. Karena paranoid itu Tidak cukup diberitahu, diterapi dengan konseling mendalam ya, tetapi butuh obat juga.
Y : Baik, Pak. Kalau begitu kapan kita boleh sadar kita harus ke dokter, untuk orang-orang yang terganggu skizotipal?
SK : Ya ketika kita mengalami hambatan, ya. Hambatan seberat itu. Tapi sebelum itu mari kita juga mawas diri melihat diri. Apakah saya tipe orang yang suka menarik diri, suka menyendiri? Kalau kita demikian, jangan biarkan. Apalagi kalau kita remaja. Apalagi kalau misalnya kita punya anak atau keponakan atau teman yang masa kanak-kanak atau masa remajanya suka menarik diri. Jangan biarkan, oh masih bisa sekolah, oh dia ‘kan masih beribadah, ah dia bisa mengatur dirinya.
Y : Karena berarti jiwa yang sehat itu jiwa di dalam relasi dengan orang lain ya, Pak?
SK : Tepat!
Y : Makanya indikasinya tadi yaitu menarik diri maka perlu diwaspadai.
SK : Iya. Jadi, kita jangan membiarkan. Misalkan kita seorang hamba Tuhan, seorang penilik jemaat, seorang aktivis gereja, punya rekan jemaat yang demikian suka menarik diri. Terlebih kalau itu masa anak-anak dan masa SMP – SMA. Itu tidak sehat. Kalau dibiarkan, bisa masuk lebih jauh ke dalam gangguan kepribadian skizotipal, skizofrenia dan lain-lainnya.
Y : Baik, Pak.
SK : Kalau remaja SMP – SMA yang menemukan diri kok saya suka menarik diri ya, tidak nyaman, lebih suka sendirian membaca novel…
Y : Gadget, Pak, kalau remaja jaman sekarang.
SK : Ya, bermain gadget, tidak aman dengan orang lain, mari jangan biarkan diri. Cari pertolongan.
Y : Harus segera ditolong ya, Pak.
SK : Ya.
Y : Adakah hal lain yang perlu disampaikan?
SK : Berkaitan dengan hal-hal gaib, kalau ada yang berkata, "Oh, dia paranormal, punya indera keenam yang luar biasa." Jangan serta merta percaya. Karena kemungkinan orang tersebut justru menderita gangguan kepribadian skizotipal. Memang di dalam Kristus, kita tidak memberi tempat kepada hal-hal yang gaib selain itu memang karya Roh Kudus. Nah, bagaimana mengetahui karya Roh Kudus? Karya Roh Kudus adalah karya memberi damai sejahtera dan hal-hal supranatural oleh Roh Kudus harus ada konfirmasi dari orang lain dan kita harus bandingkan dengan firman Tuhan, apa kata Alkitab dan apakah memberi damai sejahtera? Jadi, kita jangan telan bulat-bulat. Roh Kudus adalah Roh yang memberi penerangan, damai sejahtera, bukan roh yang menggelisahkan dan Dia tidak mungkin menentang firman Allah yang dinyatakan oleh Roh Kudus itu sendiri.
Y : Tidak mungkin kontradiksi ya, Pak.
SK : Jadi, jangan mendewakan orang yang kita anggap punya kemampuan, "Oh, dia punya kemampuan lebih untuk mendengar suara Roh Kudus dan saya mau mendengar suara Roh Kudus lewat dia." Itu salah dari awal. Karena Roh Kudus sumber utamanya adalah Alkitab, Firman yang tertulis.
Y : Lalu bagaimana dengan orang yang memunyai karunia Roh, Pak? Bukankah di Alkitab juga disebutkan bahwa karunia Roh itu ada?
SK : Memang di Alkitab kita bisa melihat beberapa karunia itu adalah karunia yang bersifat supranatural. Berbahasa Roh, melakukan mujizat.
Y : Mimpi, penglihatan.
SK : Ya, bisa demikian. Tapi jangan lupa, ada juga karunia membedakan roh. Artinya kita harus periksa ini sumbernya dari mana. Kalau sumbernya untuk peninggian diri sendiri dan "playing god" memerankan diri jadi tuhan, ini sudah kesesatan. Karena kalau karunia Roh, artinya ‘kan Roh Kudus, Roh Kudus memuliakan nama Yesus. Roh Kudus bukan memuliakan manusia yang memberitakan-Nya. Jadi, kalau memuliakan dirinya, menjadi pusat bagi komunitas / umat / sekumpulan orang, itu sudah kesalahan dari awal. Kita harus mewaspadai ini, jangan sampai ada pengkultusan individu. Dimana ada pengkultusan, itu menentang hukum pertama, Jangan ada allah lain di hadapanKu. Jika orang itu dijadikan allah, itu sudah salah dari awal.
Y : Jadi, kita lihat dari dampaknya ya, Pak?
SK : Lihat dampaknya dan jangan lupa lihat sumber yang tertulis. Firman Allah tidak boleh digantikan dengan firman lisan yang diucapkan oleh individu / siapapun kaliber siapapun. Jangan lupa, firman Allah juga menceritakan tentang bagaimana iblis bisa memakai wujud sebagai malaikat terang. Makanya kalau ada orang yang berkata, "Tuhan berkata kepadaku kamu harus begini. Kalau tidak, akan ada banjir!" Kita bilang, "Dalam nama Yesus, aku tolak perkataanmu!" Karena tidak mungkin. Kamu bicara begini nadanya menakut-nakuti, mengancam. Kembali kepada teks, teksnya sudah jelas, tidak boleh "playing god". Kalau ketemu orang yang "playing god", langsung kita tolak. Kalau kita ikuti, berarti kita sudah melanggar hukum yang pertama dari Sepuluh Perintah Allah. Jangan lupa, ada pernyataan firman, "karunia Nabi tunduk kepada Nabi". Artinya, "Oh, aku tidak bisa mengendalikan. Kalau aku tidak bicara, nanti aku terbakar." Tidak bisa.
Y : Itu berlebihan ya, Pak.
SK : Berlebihan. Situasi itu mungkin memang ada seperti Nabi Yeremia dan Nabi Yesaya. Tapi itu konteks spesifik, bukan kebenaran yang berlaku universal. Karena setelah kedatangan Kristus, banyak hal sudah digenapi dari Perjanjian Lama ini, tinggal penggenapan yang kita tunggu adalah Kedatangan Yesus kedua kalinya, dan itu pun sudah jelas batasan-batasannya. Kita tidak boleh menebak waktu. Kalau kita menebak waktu, Tuhan saja mengatakan bahwa Anak Manusia pun tidak tahu, malaikat pun tidak tahu, jadi menebak waktu itu sudah pasti salah, di luar firman Allah.
Y : Terakhir, untuk menutup perbincangan kita, bisakah Bapak memberikan firman Tuhan yang boleh mengarahkan hidup kita?
SK : Amsal 18:1 saya bacakan, "Orang yang menyendiri mencari keinginannya. Amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan." Jadi, firman Tuhan sendiri sudah sedari dulu mengingatkan bahwa tidak baik suka menyendiri. Menyendiri sesekali untuk retreat pribadi, berdoa, berpuasa, konsentrasi, untuk hal tertentu, sehat. Tetapi bukan untuk seterusnya, bukan berkepanjangan. Mari kita makhluk sosial merapatkan barisan dengan tubuh Kristus, menjadi berkat bagi tubuh Kristus dan menjadi berkat bagi masyarakat.
M : Terima kasih banyak untuk perbincangan kita, Pak Sindu. Para pendengar sekalian, terima kasih Anda telah mengikuti perbincangan kami dengan Bapak Penginjil Sindunata Kurniawan, M.K. dalam acara TELAGA (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Kami baru saja berbincang-bincang tentang topik "Kepribadian Skizotipal". Bagi Anda yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai acara ini, silakan menghubungi kami lewat surat. Alamatkan surat Anda ke Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Jl. Cimanuk 56 Malang. Anda juga dapat menggunakan e-mail dengan alamat telaga@telaga.org. Kami juga mengundang Anda mengunjungi situs kami di www.telaga.org. Saran-saran, pertanyaan, serta tanggapan Anda sangat kami nantikan. Akhirnya dari studio kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda dan sampai jumpa dalam acara TELAGA yang akan datang.