Tidak Lagi Bekerja

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T300B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Kadang kita kehilangan pekerjaan oleh karena faktor penyebab di luar kendali namun adakalanya kita kehilangan pekerjaan karena ulah sendiri. Apa pun penyebabnya, kehilangan pekerjaan untuk waktu yang berkepanjangan tidaklah baik. Mengapa dikatakan tidak baik? Apa alasannya dan dampaknya?
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Kadang kita kehilangan pekerjaan oleh karena faktor penyebab di luar kendali namun adakalanya kita kehilangan pekerjaan karena ulah sendiri. Apa pun penyebabnya, kehilangan pekerjaan untuk waktu yang berkepanjangan tidaklah baik. Berikut akan dipaparkan alasan dan dampaknya.

  • Oleh karena bekerja merupakan kodrat manusiawi kita, tidak bekerja melanggar kodrat dan segalanya yang melanggar kodrat pastilah berbuntut buruk. Kita kehilangan keseimbangan hidup sehingga energi tak terpakai dan energi yang tak terpakai bukan saja memengaruhi fungsi sehari-hari, ia pun berpotensi menciptakan beban mental. Itu sebabnya sering kali orang yang tidak bekerja tidak lagi dapat berfungsi optimal. Mungkin ia menjadi pelupa, mungkin ia kehilangan energi kendati sesungguhnya energi tersedia dengan berlimpah. Tidak jarang orang yang tidak bekerja mulai mengalami kesukaran berpikir dan akhirnya mengalami depresi.
  • Tidak bekerja untuk waktu yang berkepanjangan sudah tentu berekor pada penurunan penghasilan yang berpotensi menciptakan perasaan cemas. Kita takut kalau-kalau kita tidak akan mampu menafkahi kebutuhan keluarga. Akhirnya hidup pun digenangi oleh kecemasan.
  • Tidak bekerja membuat diri merasa tidak berguna. Kita merasa diri gagal sehingga malu berjumpa dengan teman. Kita menghindar dari pertemuan dengan keluarga maupun teman sehingga kita makin terisolir. Kepercayaan diri merosot dan kita menjadi takut memulai kembali.
  • Tidak adanya pekerjaan berarti impian untuk mengaktualisasikan diri terhambat. Kita cepat merasa frustrasi karena tidak dapat mendayagunakan segenap potensi yang ada.
  • Tidak ada pekerjaan menyempitkan pergaulan dan ini tidak sehat sebab kita terus tenggelam dalam diri sendiri. Akhirnya obyektivitas melihat hidup terganggu dan reaksi terhadap apa yang terjadi pun mengalami distorsi.
  • Tidak bekerja untuk waktu yang lama berpotensi menjadikan kita malas. Kita malah menikmati kondisi ini dan berusaha memperpanjangnya. Akhirnya muncullah godaan untuk mendapatkan uang dengan cara yang tidak berkenan kepada Allah. Itu sebabnya kemalasan kerap kali melahirkan dosa.
  • Tidak bekerja membuat kita pahit terhadap Tuhan. Kita merasa dibuang dan tidak lagi diperhatikan oleh Tuhan. Sesungguhnya Tuhan memerhatikan kita. Kita justru harus bersyukur akan pemberian dan pemeliharaan-Nya.
Firman Tuhan: Amsal 18:14 berkata, "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" Betul sekali ! Orang yang rajin bekerja akan menjadi orang yang bersemangat dan semangat ini menolongnya kuat dalam penderitaan. Sebaliknya, kehilangan pekerjaan membuat kita cepat menyerah dan tidak lagi bersemangat untuk melakukan apa pun. Itu sebabnya kita harus lari kepada Kristus yang dapat mengobarkan semangat kita untuk berserah kepada-Nya.