Tertawa dengan Anak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T163A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Relasi orangtua dan anak dibangun di atas kepingan-kepingan pengalaman hidup bersama. Kepingan yang indah dan positif akan menjadi fondasi kuat bagi pembentukan diri anak dan perekat bagi relasi orangtua - anak. Tertawa dengan anak merupakan upaya orangtua untuk membagi pengalaman hidup yang menyenangkan dengan anak.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Relasi orangtua dan anak dibangun di atas kepingan-kepingan pengalaman hidup bersama. Sudah tentu, kepingan yang indah dan positif akan menjadi fondasi kuat bagi pembentukan diri anak dan perekat bagi relasi orangtua-anak. Tertawa dengan anak merujuk pada upaya orangtua untuk membagi pengalaman hidup yang menyenangkan dengan anak.

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan orangtua untuk itu.

  1. Menyediakan pengalaman yang menyenangkan hati anak, misalnya mengajak anak pergi ke tempat wisata dan bermain bersama anak di sana. Pada intinya terpenting bukanlah sekadar mengajak anak pergi melainkan menghabiskan waktu bersamanya di sana.

  2. Menghadiahkan anak. Di sini terpenting adalah unsur kejutannya yakni menghadiahkan sesuatu yang tidak terduga pada waktu yang tak terduga pula. Jangan terikat pada sistem imbalan belaka, sekali-sekali berikanlah sesuatu yang menyenangkannya tanpa harus dikaitkan dengan perbuatannya.

  3. Rayakanlah hari bersejarahnya, misalnya hari ulang tahun, hari kenaikan kelas, hari kemenangannya dalam pertandingan, dan sebagainya. Ada perbedaan yang besar antara pergi pada hari "biasa" dan hari "luar biasa."

  4. Bercandalah dengan anak, misalkan menirukan gerakan tokoh tertentu atau menceritakan pengalaman yang lucu, atau menertawakan guyonan anak.

  5. Masaklah makanan kesukaannya dan katakanlah bahwa kita memasaknya untuk dia. Ada perbedaan besar antara membelikan dan memasakkan makanan kesukaannya.

  6. Tertawakanlah kekalahannya, bukan dalam pengertian melecehkannya melainkan dalam pengertian, mengajarnya untuk tidak tenggelam dalam dirinya sendiri. Orang yang sehat adalah orang yang dapat menertawakan kekalahannya.

Firman Tuhan: "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang." (Filipi 4:4-5)