Mengapa Kurang Sabar

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T146A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Banyak hal yang dapat membuat kita kurang sabar. Kita perlu menghindari hal-hal tersebut, karena kesabaran merupakan salah satu aspek yang penting untuk memperkuat pernikahan kita.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Kesabaran adalah sesuatu yang sangat penting dalam pernikahan, karena tanpa adanya kesabaran ikatan nikah itu mudah longgar dan mudah putus.

Dimensi dalam kesabaran adalah :

  1. Kesabaran itu sangat berkaitan dengan siapa kita secara fisik. Ada orang-orang tertentu yang lebih mudah sabar, tapi ada orang tertentu yang lebih sukar sabar karena memang secara fisik strukturnya tidak sama.

  2. Tipe kepribadian. Orang yang bertipe sanguin dan kolerik, dua tipe yang mempunyai banyak energi mereka lebih sukar mengontrol ledakan emosi-emosi mereka. Sedangkan melankolik tipe yang khusus, kalau suasana lagi mudah, enak, menyenangkan dia akan menjadi orang yang sangat sabar. Tapi kalau ada sesuatu yang terjadi emosinya mudah sekali turun-naik.

  3. Kesabaran juga berkaitan dengan perbuatan yang dilakukan oleh pasangan kita yang tidak menyenangkan hati kita. Semakin sering pasangan mengulangi perbuatan yang tidak menyenangkan hati kita, dia semakin menipiskan cadangan kesabaran kita.

  4. Kesabaran juga dipengaruhi oleh kemampuan kita mengungkapkan perasaan hati kita secara sehat.

  5. Kerohanian juga berperan besar dalam hal kesabaran. Galatia 5:22-23. kesabaran adalah buah Roh Kudus. Buah itu yang harus muncul akibat permulan kita berjalan dengan Tuhan. Yaitu berapa sanggupnya kita mempercayakan hidup kepada Tuhan. Sebab kesabaran berkaitan dengan hal mempercayakan hidup kita kepada Tuhan.

  6. Kesabaran juga dipengaruhi oleh materi atau kwalitas relasi kita dengan pasangan kita. Kalau kita menaruh respek yang tinggi kepadanya kita akan lebih mudah sabar. Kalau kita mengasihi orang itu kita juga akan lebih mudah sabar. Jadi respek dan kasih, dua hal yang berperan besar menyeimbangkan kesabaran kita.

1 Samuel 24:7. Daud berkata: "Dijauhkan Tuhanlah kiranya daripadaku untuk menjamah dia. Sebab dialah orang yang diurapi Tuhan."

Daud mengaitkan segala aspek kehidupannya dengan Tuhan. Bahkan ketika dia memliki kesempatan untuk membunuh Saul yang mengejar-ngejarnya, dia tidak melakukannya, sebab Daud mengaitkan detik itu dengan Tuhan bahwa Saul tetap orang yang Tuhan urapi. Teruslah dikuasai terus-menerus oleh Tuhan, sewaktu kita mengingat Tuhan kita cenderung lebih sabar, pada kalanya kita lupa Tuhan kita cenderung lebih mudah marah.