Konflik Akibat Anak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T431A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Dalam rangking ada 3 hal besar yang sering menjadi pertengkaran antara suami dan istri, yang pertama adalah masalah keuangan. Yang kedua adalah komunikasi, seringkali terjadi salah pengertian entah itu dari nada suaranya, perkataan yang digunakan, cara yang digunakan maka akhirnya terjadi miskomunikasi dan akhirnya bertengkar. Dan yang ketiga yang menyebabkan pertengkaran adalah masalah anak. Jadi mulai dari perbedaan mendidik anak, sampai tuntutan pada anak yang berlainan, itu semua bisa menjadi sumber atau bahan pertengkaran kita. Akan dibahas pemicu konflik dan apa saja hal-hal yang bisa diperbuat untuk menyelesaikan konfllik tersebut.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Dalam rangking ada 3 hal besar yang sering menjadi pertengkaran antara suami dan istri, yang pertama adalah masalah keuangan. Yang kedua adalah komunikasi, seringkali terjadi salah pengertian entah itu dari nada suaranya, perkataan yang digunakan, cara yang digunakan maka akhirnya terjadi miskomunikasi dan akhirnya bertengkar. Dan yang ketiga yang menyebabkan pertengkaran adalah masalah anak. Jadi mulai dari perbedaan mendidik anak, sampai tuntutan pada anak yang berlainan, itu semua bisa menjadi sumber atau bahan pertengkaran kita.<\p>

Kita mengangkat beberapa pertanyaan yang sering menjadi pemicu pertengkaran antara suami istri karena masalah anak :

  • Siapa yang harus bangun mengurus anak pada tengah malam?
  • Siapa yang harus mengurus anak kalau dia memerlukan sesuatu?
  • Siapa yang harus mengorbankan waktu kerjanya untuk membawa anak ke dokter?
  • Kapankah mengharuskan anak makan sendiri dan buang air sendiri atau mandi sendiri?
  • Perbuatan apa yang perlu didisiplin?
  • Seberapa dinikah kita menerapkan disiplin?
  • Bagaimana perbedaan dalam mendisiplin?
  • Siapa yang harus membimbing pelajaran si anak?
  • Dimana anak kita bersekolah?
  • Apakah perlu mengundang guru les?
  • Perlukah menyediakan les tambahan seperti les musik, olahraga?
  • dan sebagainya...

Masalah kerap muncul jika suami istri ini sama-sama bekerja, sehingga ada keterbatasan waktu di antara mereka, sebaliknya konflik lebih kecil jika istri purna waktu di rumah dan suami secara purna waktu bekerja. Maka yang harus dilakukan adalah suami istri sering membahas masalah anak bersama-sama, agar terjadi saling pengertian dan keselarasan. Memang hal seperti ini tidak mudah selesai karena suami istri memiliki perbedaan pendapat tapi yang penting adalah dibicarakan, dijelaskan maksudnya dan yang penting juga adalah sikap mau mendengarkan. Kalau kita memunyai sikap tidak mau mendengarkan pasangan untuk memberikan penjelasannya kepada kita, maka kita akan membuat dia merasa percuma bicara dengan kita karena kita pun tidak mau menggubrisnya.

Firman Tuhan berkata di Yesaya 42:3, "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya," artinya Tuhan bersabar membesarkan kita, mendidik kita dan mengarahkan kita dan Tuhan pun tidak mudah putusasa karena Ia tahu bahwa perubahan menuntut waktu, demikian pun dengan membesarkan anak. Kadang perselisihan timbul karena kita menginginkan perubahan pada anak dengan seketika dan kita mesti bersabar sebagaimana Tuhan telah bersabar dengan kita, maka kita pun harus bersabar kepada anak, sebab dia membutuhkan waktu untuk berubah.