Kehamilan di Masa Remaja

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T440A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Masa remaja adalah jembatan yang menghubungkan masa kanak dan masa dewasa. Pada masa inilah remaja tahu dan dapat melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang dewasa dan salah satu hal yang juga dapat secara fisik dilakukan remaja adalah berhubungan seksual. Akibat buruk perbuatan ini adalah kehamilan yang biasanya akan mengobrak-abrik kehidupan remaja. Jika itu yang terjadi, apakah yang harus dilakukan?
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Masa remaja adalah jembatan yang menghubungkan masa kanak dan masa dewasa. Pada masa inilah remaja tahu dan dapat melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang dewasa dan salah satu hal yang juga dapat secara fisik dilakukan remaja adalah berhubungan seksual. Pada masa remaja hormon seksual telah siap tersedia dan memampukan remaja bukan saja untuk memiliki dorongan seksual tetapi juga memberinya kesanggupan untuk melakukannya. Akibat buruk perbuatan ini adalah kehamilan yang biasanya akan mengobrak-abrik kehidupan remaja. Jika itu yang terjadi, apakah yang harus dilakukan?

Pertama, kepada anak remaja saya meminta agar kamu datang kepada Tuhan. Firman Tuhan berkata di Mazmur 118:8-9. Dalam doa, mintalah pengampunan Tuhan atas dosa yang telah kamu lakukan. Firman Tuhan berjanji, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosakita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)

Silakan bagikan ketakutan, kebingungan, dan kehancuran hatimu. Tuhan akan menolongmu namun buatlah komitmen di hadapan Tuhan bahwa kamu akan menghadapi masalah ini dengan cara Tuhan. Kamu mesti berjanji kepada Tuhan bahwa kamu tidak akan menyelesaikan dosa dengan dosa yang lain.

Tuhanlah pemberi hidup; Dialah yang berhak mengambilnya. Kita tidak berhak menghilangkan kehidupan seorang ciptaan Tuhan yang Ia telah titipkan di tubuhmu. Firman Tuhan menegaskan, "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku . . . . mata-Mu melihat selagi aku bakal anak . . . ." (Mazmur 139:13 dan 16)

Kedua, saya meminta kamu untuk berbicara dengan pacarmu dan menegasulangkan komitmenmu untuk menghadapi semua ini dengan cara Tuhan. Apa pun yang dikatakannya bila itu berlawanan dengan kehendak Tuhan, jangan terima. Setelah itu katakanlah bahwa kamu akan menyampaikan berita ini kepada orangtuamu. Tetapkanlah hari di mana kamu dan pacarmu secara terpisah akan menyampaikan berita ini kepada orangtua masing-masing. Ini penting untuk disepakati sebab hampir dapat dipastikan, setelah satu pihak tahu, mereka tentu akan menghubungi orangtua pihak satunya.

Ketiga, saya meminta kamu untuk memberitahukan orangtuamu. Jika engkau takut, berbicaralah dengan kakak pembimbingmu di gereja atau gurumu di sekolah dan mintalah bantuannya untuk mendampingimu sewaktu engkau menyampaikan berita ini kepada orangtua. Kenapa kamu harus memberitahukan orangtuamu? Sebab bagaimanapun juga kamu tetap anak dan mereka orangtuamu yang mengasihimu. Sudah tentu reaksi pertama adalah terkejut dan marah, namun yakinlah di balik itu semua, mereka mengasihimu. Hati mereka hancur sebab mereka tidak ingin melihat hidupmu hancur. Itu sebabnya mereka marah.

Dalam pembicaraan dengan orangtua, apa pun yang mereka katakan, coba dengarkan dan jangan bantah. Mereka ingin melihat penyesalanmu; jika kamu membantah, kamu hanya membuat mereka beranggapan bahwa kamu belum bertobat, apalagi menyesali perbuatanmu. Mintalah maaf, kemudian berdiam dirilah. Jangan memberi penjelasan-penjelasan jika tidak diminta. Berilah tahu siapa nama teman atau pacarmu yang bertanggung jawab atas perbuatan ini. Beritahu orangtuamu bahwa pacarmu pada saat yang sama juga tengah memberitahukan orangtuanya. Jadi, mereka bisa saling menghubungi setelah pembicaraan ini berakhir.

Keempat, buatlah rencana. Kamu perlu meminta bantuan pelayanan Kristen yang menampung remaja seperti kamu pada masa kehamilan. Di tempat itu kamu akan tinggal bersama teman-teman yang sepenanggungan dan bersekutu bersama mereka. Kamu dapat saling menguatkan di dalam Tuhan. Juga di tempat itu kamu akan mendapatkan perawatan kesehatan untuk menjaga kondisi kamu dan bayi. Pada akhirnya kamu akan disiapkan untuk melahirkan dan menyerahkan anak ini untuk diadopsi.

Kamu sendiri masih belia dan belum tentu kamu siap untuk berumah tangga. Menurut saya, adopsi adalah jalan terbaik yang diperkenankan Tuhan.

Selama beberapa bulan kamu memang harus tinggal di tempat baru itu dan berhenti bersekolah. Semua ini memang tidak mudah namun perjalanan ini bukannya tanpa akhir. Pada masa ini hanya Firman Tuhanlah sumber kekuatanmu sebab memang kamu akan terombang-ambing. Tetap peganglah janji Tuhan; Ia setia dan akan menolong kamu. Ingatlah bahwa kehamilan ini bukanlah akhir hidupmu; kehamilan ini adalah (seharusnya) akhir dosamu. Jadi, lanjutkan hidup dan jangan berbuat dosa lagi.