Pendengar yang kami kasihi, di mana pun anda berada. Anda kembali bersama kami dalam acara TELAGA (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Saya Gunawan Santoso dari Lembaga Bina Keluarga Kristen, akan berbincang-bincang dengan Bp. Heman Elia, M.Psi. Beliau adalah seorang dosen di Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang. Perbincangan kami kali ini tentang "Mengatasi Kecanduan Terhadap Internet". Kami percaya acara ini pasti bermanfaat bagi kita sekalian dan dari studio kami mengucapkan selamat mengikuti.
GS : Pak Heman, kalau bicara tentang internet itu rasanya sudah biasa dan hampir di sudut-sudut jalan kita bisa menemukan warung-warung internet dimana kita bisa menggunakannya. Di satu sisi internet ini bisa membantu pekerjaan kita tapi disisi lain juga kadang-kadang ada dampak negatifnya. Di jaman modern ini memang kita dituntut untuk bisa menggunakan internet dan segalanya akan menjadi lebih praktis tetapi mengundang persoalan tersendiri dengan orang yang sampai berjam-jam berada di depan komputer. Nah sebenarnya dampak buruk internet ini apa, Pak?
HE : Kalau orang tidak bisa lepas dari internet, maksudnya internet yang tidak dipakai untuk bekerja untuk menolong orang dan sebagainya, internet yang berguna itu bisa menjadi sesuatu yang burk yang mengikat dan internet yang mengikat itu bisa berpotensi membuat orang menjadi kecanduan.
GS : Jadi internetnya itu sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang netral. Tetapi bagaimana cara kita menyikapinya, itu yang akan menentukan ?
HE : Jadi memang keputusan dan tanggung jawab ada di tangan kita sebagai pengguna.
GS : Nah kalau seseorang bisa disebut kecanduan internet, dampak buruk apa yang terjadi, Pak?
HE : Ada cukup banyak dampak buruknya. Misalnya seorang peneliti dan terapi perilaku yang banyak membahas tentang keterkaitan dengan internet. David Greenfield ia mengatakan demikian, "Kecandun internet dapat meningkatkan kekacauan didalam pernikahan kemudian juga menciptakan lebih banyak anak bermasalah, meningkatkan perbuatan melanggar hukum dan ada satu lagi yaitu menyebabkan pengeluaran secara berlebihan."
Kemudian peneliti lain misalnya Kimbly Young juga mencatat bahwa kecanduan berinternet itu melumpuhkan secara serius kemampuan akademik, kemampuan berelasi dan juga menurunkan, menghancurkan prestasi kerja para pecandu. Perlu juga ditambahkan bahwa kecanduan internet dapat membuat seseorang mengalami masalah-masalah dengan perasaannya artinya orang yang kecanduan berinternet itu mengalami banyak rasa bersalah, kecemasan dan juga depresi.
GS : Orang tidak akan tiba-tiba menjadi kecanduan terhadap apapun juga terhadap makanan, terhadap obat-obatan termasuk juga internet. Nah tahapan-tahapannya sehingga seseorang itu bisa kecanduan internet itu bagaimana, Pak?
HE : Yang pertama tentu dia tertarik dengan internet, dia merasa asyik, kemudian dia belajar internet. Dan yang kedua dia merasakan bahwa internet itu ternyata menyenangkan bukan hanya untuk beerja tetapi untuk suatu hobi.
Tetapi sesudah itu rasanya tidak cukup, rasanya ingin tambah terus, rasanya kalau biasanya 1 jam dan sebagainya rasanya kurang memuaskan dan dia terus asyik disana. Dan inilah tanda-tanda permulaan orang yang bisa kecanduan internet lama-lama pikirannya tidak bisa lepas dari internet.
GS : Berarti ada tanda-tanda seseorang itu menjadi kecanduan internet, dan apa saja tanda-tanda itu ?
HE : Ada 8 tanda yang sebagaimana dikemukakan oleh Kimberley Young yang meneliti tentang hal ini dan tanda-tanda ini mirip dengan tanda-tanda kecanduan yang lain, misalnya kecanduan terhadap obt-obatan tertentu dan sebagainya.
Yang pertama pikiran pecandu internet biasanya terus-menerus tertuju pada aktifitas berinternet dan sulit untuk dibelokkan kearah yang lain apalagi kalau pekerjaannya sudah berhadapan dengan komputer. Kedua ada kecenderungan penggunaan waktu berinternet yang terus bertambah. Jadi kali ini misalnya dia menggunakan internet 1 jam dan dia sudah mulai berhenti tetapi satu minggu kemudian 1 jam tidak cukup menjadi 1 1/2 jam dengan cepat bertambah lagi 2 jam dengan cepat bertambah lagi sampai akhirnya misalnya 5 jam pun rasanya kurang puas. Jadi tingkat kepuasaan itu lebih susah dicapai. Kemudian ketiga yang bersangkutan, maksudnya pecandu internet pada umumnya berulang kali berusaha mengontrol menghentikan penggunaan internet secara berlebihan tetapi tidak berhasil. Yang keempat biasanya waktu menggunakan internet ada perasaan tidak nyaman, murung, cepat tersinggung kalau misalnya yang bersangkutan berusaha menghentikan atau dihentikan, diinterupsi waktu dia menggunakan internet.
GS : Sekalipun ada 8 tanda dan yang keempat sudah Pak Heman sampaikan itu sebenarnya orang tidak menyadari bahwa dia dalam proses menuju kecanduan, tadi dia sendiri tidak sadar bahwa waktunya bertambah dan sebagainya dan akhirnya terjerumus kesana. Nah tanda yang berikutnya apa, Pak?
HE : Misalnya lagi yang kelima ini ada kecenderungan untuk tetap online melebihi dari waktu yang ditargetkan. Jadi dia sudah menentukan bahwa saya tidak akan menggunakan internet lebih dari waku yang dia sendiri targetkan, tetapi akhirnya yang bersangkutan tetap penggunaannya melebihi dari waktu yang dia targetkan.
Yang keenam penggunaan internet sudah membawa resiko hilangnya relasi yang berarti, bermakna. Jadi maksudnya dia punya teman, punya pasangan dan sebagainya tetapi dia sudah menggunakan internet, membuat relasi itu menjadi kehilangan waktu tidak ada waktu lagi untuk berelasi. Juga ada resiko kehilangan pekerjaan, kesempatan studi, karir dan sebagainya. Yang ketujuh penggunaan internet menyebabkan pengguna itu suka membohongi keluarga juga orang lain, orang-orang dekat yang lain untuk menyembunyikan keterlibatannya yang berlebihan dengan internet. Kedelapan, internet digunakan untuk melarikan diri dari masalah atau untuk meredakan perasaan-perasaan negatif. Tapi malah sering kali menambah masalah didalam perasaannya, misalnya dia berusaha meredakan rasa bersalah kecemasan, depresi tapi kemudian terlibat dengan perasaan-perasaan negatif itu. Nah disini ada 8 tanda tetapi seorang pengguna sesungguhnya sudah bisa digolongkan sebagai pecandu kalau dia sudah memenuhi sedikitnya 5 dari 8 kriteria yang sudah disebutkan oleh Young ini.
GS : Ketika pada tanda kelima yang tadi Pak Heman katakan ada kecenderungan untuk tetap online melebihi waktu yang ditargetkan sendiri. Itu sebenarnya dia sudah menyadari bahwa dia tidak bisa mengontrol dirinya ?
GS : Makanya dengan lima tanda sudah harus tahu bahwa dia ini sudah kecanduan internet. Tapi orang yang kecanduan masalahnya untuk lepas dari kecanduannya itu sulit, Pak?
HE : Ya betul. Memang akan sulit kalau sudah kecanduan.
GS : Kalau dilihat dari kumpulan-kumpulan atau gejala-gejala tadi, memang tidak begitu saja kita mengatakan bahwa seorang pengguna internet itu mengalami kecanduan. Tapi meskipun demikian kalau diamati itu tampaknya cukup banyak orang yang mengalami kecanduan, betul begitu Pak?
HE : Ya tampaknya begitu, karena kalau kita perhatikan saja misalnya dari pengguna warnet. Kita melihat bahwa warnet sudah banyak tetapi masih bertumbuh dengan begitu pesat dan anehnya meskipunbanyak, masing-masing warnet juga masih menghasilkan keuntungan.
Memang ada kemungkinan begini dengan bertambahnya pengguna internet maka persentase orang yang kecanduan itu juga bertambah. Kemudian kalau kita lihat lagi dari keterangan atau dari kesaksian, informasi dari tetangga, dari orang-orang yang kita kenal ada misalnya gara-gara suami kecanduan internet lalu rumah tangganya jadi berantakan, juga ada anak-anak sekolah yang juga sampai tidak mau pulang, menginap di warnet sampai bolos sekolah dan sebagainya. Jelas ini adalah tanda-tanda mereka itu kecanduan internet dan seringkali masalah-masalah seperti ini tampaknya tidak merupakan hal yang dipandang serius oleh banyak orang dan tidak merasa ini perlu diatasi padahal ini sudah serius sekali. Kalau di luar negeri terutama di negara-negara Barat yang sudah maju masalah ini tidak dianggap lagi sebuah masalah yang harus ditutupi dan mereka datang dengan sukarela kepada psikolog atau konselor untuk mengatasi kecanduan itu.
GS : Memang kecanduan internet atau kecanduan apapun harus ditangani secara serius atau sedini mungkin. Jadi kalau makin lama makin sulit penanganannya nanti, tapi memang sangat benar tadi diuraikan. Memang ada seorang tokoh pemasaran yang mengatakan bahwa, "Kalau sekarang mau bergerak di bidang jasa dan jasa yang terbaik adalah lewat warung internet ini, buka warung internet akan menghasilkan keuntungan yang luar biasa besarnya", katanya.
HE : Ada yang bilang begitu!
GS : Ya mungkin itu betul juga pengamatannya karena orang cenderung menjadi kecanduan dengan internet ini. Nah sebenarnya apa yang menarik dari internet itu sehingga orang dibuat kecanduan, Pak?
HE : Ada beberapa hal misalnya di internet kita bisa mendapatkan informasi yang hampir tanpa batas. Mengenai berbagai hal banyak sekali dan banyak hal tabu dibicarakan dan tidak enak kalau dikeahui oleh orang lain itu juga tersedia di internet dan bebas di-download oleh orang-orang tanpa diketahui oleh orang lain.
Jadi internet itu seolah-olah bersifat anonim meskipun sesungguhnya tidak betul-betul bersifat anonim. Kemudian selain informasi, gosip dan sebagainya yang sehari-hari sedikit susah untuk kita temukan misalnya sampai yang rahasia sekali dan sebagainya. Kita juga bisa bebas berpetualang di internet karena internet juga menyediakan hal-hal yang bersifat pornografi dan juga judi, wah ini cukup mengerikan ya. Nah kita tahu bahwa baik pornografi maupun judi sebetulnya termasuk perbuatan kriminal yang dilarang di banyak negara termasuk di negara kita. Tetapi internet dapat membuat orang melupakan batas antara baik dan jahat, antara benar dan salah. Dulu orang membeli materi pornografi, berjudi itu dengan sembunyi-sembunyi karena ada rasa takut ditangkap dan juga rasa malu itu pun banyak orang sudah terjerat menjadi kecanduan. Sekarang internet bisa membuat orang merasa bahwa resiko ditangkap karena berjudi itu sangat kecil maka orang lebih mudah untuk kecanduan. Selain pornografi anak-anak dan orang dewasa juga bisa kecanduan game online dan ini yang sering ditawarkan oleh warnet. Dan menurut beberapa penelitian salah satu yang banyak digunakan oleh pengguna internet adalah "chat-rooms", jadi mereka bisa ngobrol lewat internet. Nah ini yang juga beresiko membuat orang kecanduan karena banyak orang yang merasa kalau mereka berbicara atau ngobrol atau berelasi di dunia yang nyata mereka mempunyai resiko. Mengandung resiko bagaimana misalnya harus menanggung tanggung jawab dan sebagainya. Tetapi kalau di dunia maya hampir tanpa resiko bahkan ada orang bisa jatuh cinta dengan orang yang tidak pernah dijumpainya hanya dikenal lewat internet.
GS : Ya memang sesuatu yang mengasyikkan kalau kita berada di depan komputer lalu berinternet ria, bisa lupa waktu dan sebagainya. Memang kita bisa pergi kemana-mana dan seolah-olah dunia ini tanpa batas yang tadi Pak Heman katakan. Tetapi memang tidak semua orang punya kesempatan menggunakan internet. Itu artinya ada sebagian orang mungkin juga ada sebagian besar orang yang menggunakan komputer saja sudah menjadi masalah tersendiri, jadi dia tidak bisa menggunakan. Mau menggunakan internet bagaimana kalau menggunakan komputer saja dia canggung? Jadi ada sisi positifnya kalau dia tidak melakukan itu, tapi negatifnya dia juga akan ketinggalan banyak hal, informasi yang sebenarnya baik hanya masalah kecanduan ini yang harus diperhatikan. Mengapa sulit bagi orang yang kecanduan internet itu untuk melepaskan kebiasaan buruknya, Pak?
HE : Rasanya ada beberapa sebab disini yang kita bisa deteksi, misalnya yang pertama apa yang kita peroleh dari internet itu seringkali sangat murah dan bahkan bisa gratis. Makin lama, makin hai kita lihat untuk biaya penggunaan telepon dan sebagainya itu makin lama makin murah sehingga orang tidak merasa bahwa internet itu sebetulnya menghabiskan banyak biaya, menyita energi dan juga waktu.
Jadi sebagian orang merasa bebas menggunakan internet karena fasilitas ini disediakan secara berlimpah termasuk di tempat kerjanya. Kemudian yang ke-dua berinternet itu semakin mudah dilakukan dan dapat dilakukan dimana saja. Ada provider yang menyediakan jasa internet murah dan itu sekarang kita bisa dapatkan lewat telpon genggam yang ringan, praktis dan yang bisa kita bawa kemana saja. Ketiga internet itu sering dianggap aman karena identitas kita bisa kita sembunyikan. Yang keempat internet menghilangkan banyak resiko yang terkait dengan tanggung jawab dan etika sosial yang sering terasa membatasi kita di dunia nyata. Nah ini beberapa hal yang membuat internet itu susah dilepaskan kalau sudah kecanduan.
GS : Seringkali orang yang mengetahui kalau ada anggota keluarganya yang terkena kecanduan internet itu tidak secara serius ditangani dibandingkan dengan kalau ketahuan anggota keluarganya ini kecanduan obat bius misalnya. Internet bedanya, mengikuti trend jaman saat ini harus mengerti kebutuhan mereka dan sebagainya tapi kalau kecanduan obat bius ditangani secara serius, Pak?
HE : Ini justru bahayanya kalau kecanduan internet.
GS : Makanya dianggap itu tidak terlalu serius tapi makin lama makin parah begitu Pak?
GS : Dan apakah kecanduan ini bisa menular kepada anggota keluarga yang lain atau teman-teman yang lain ?
HE : Bisa saja terutama kepada anak tentunya atau juga anak menularkannya kepada yang lain.
GS : Kalau tadi Pak Heman sudah panjang lebar menjelaskan tentang bahaya kecanduan internet ini. Apa yang perlu kita lakukan agar kita tidak terjerat oleh internet itu?
HE : Kita sangat perlu memiliki disiplin diri dan kalau kita merasa lemah disiplin diri ketika berinternet beberapa hal saya bisa ajukan sebagai saran untuk kita lakukan. Misalnya saja waktu beinternet kita mengajak teman yang kira-kira bisa mengingatkan kita ketika kita tenggelam dalam keasyikan berinternet atau misalnya menaruh komputer dan internet di rumah dan di tempat kerja itu di tempat yang terbuka sehingga waktu kita berinternet kita berada di tempat publik dimana kita bisa dilihat, diamati oleh banyak orang.
Nah kenyamanan berinternet seperti ini memang berkurang tetapi akan mengurangi resiko kecanduan yang berikutnya lagi misalnya kalau kita berlangganan internet itu sebaiknya kita tidak berlangganan kalau tidak sangat perlu. Dan kalau kita sangat perlu harus berlangganan maka kita sebaiknya membatasi diri ketika kita harus berlangganan atau ketika kita harus ke warnet untuk berinternet. Jadi membatasi diri kita yang berikutnya lagi kita bisa menggantikan aktifitas berinternet dengan aktifitas atau hobby lain yang lebih berguna dan sebaiknya kita mencari hobby yang terus-menerus kita tekuni dan kita tinggalkan kalau tidak bisa menguasai diri kita ketika berinternet.
GS : Memang seringkali kalau untuk game atau permainan satu-satunya cara yang ditempuh adalah membatasi waktu. Jadi saya hanya ingin main game ini hanya sekian, lalu dibunyikan alarm yang mengingatkan kita. Kalau mengajak teman itu kadang-kadang juga teman hanya untuk pengingat, lalu dia sendiri juga keasyikan main juga sama-sama lupa tapi kalau ada alarm yang berbunyi biasanya kita tersadar bahwa waktunya kita sudah habis kita harus berhenti, Pak Heman.
HE : Ya ini salah satu yang bisa kita lakukan tetapi selalu ada resiko-resiko seperti ini. Misalkan teman ikut larut main dan sebagainya. Tetap kita harus jaga diri kita.
GS : Kadang-kadang kita berfikir tambah sebentar lagi, ini kita sudah hampir habis, hampir selesai. Kita selalu dikejar dengan itu dengan niatan untuk melanjutkan-melanjutkan dan akhirnya bisa berkepanjangan lagi. Kalau ke warnet itu kita juga sarankan untuk membawa uang secukupnya jadi kita tahu satu jamnya berapa lalu kita pakai 2 jam, bawa uang secukupnya.
HE : Betul itu salah satu cara untuk membatasi diri.
GS : Kunjungan ke situs-situs bisa direncanakan dari rumah atau sebelum kita bekerja di internet atau sebelum kita membuka internet. Kita sudah tahu situs-situs mana yang akan kita kunjungi jadi seperti kita pergi belanja ke supermarket kita sudah membawa catatan dari rumah mau pergi belanja apa sehingga kalau kita menghadapi internet menurut saya, kita harus perlakukan seperti itu.
HE : Yang penting adalah kita membatasi diri.
GS : Nah itu yang justru sulit. Yang sulit adalah bagaimana kita membatasi diri untuk tidak larut dan bahkan kecanduan internet itu tadi. Dan dalam pembicaraan itu tadi Pak, bapak mengatakan bahwa kecanduan internet juga dapat berkaitan dengan hal yang tidak pantas dan berdosa itu misalnya seperti berjudi atau mengkonsumsi pornografi, ini mengatasinya bagaimana?
HE : Sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa Tuhan melihat apa yang kita lakukan dan juga apa yang kita lakukan itu pasti ada efeknya buat kita dosa dan hal yang tidak berguna yang kita akukan akan mendukakan Tuhan.
Kita juga bisa mengalami kehancuran rumah tangga itu dampaknya, jadi dengan berpegang teguh pada kesadaran ini kita tanamkan dalam diri kita. Rasa takut dan hormat kepada Tuhan kita juga perlu kembangkan rasa tanggung jawab dan kasih di dalam diri kita yang membuat kita berani mengorbankan kesenangan pribadi kita dan berbuat yang terbaik untuk kesejahteraan baik diri kita maupun keluarga kita.
GS : Ini yang terpenting mungkin nasihat Pak Heman sampaikan bahwa didalam kita berinternet tetap kita melihat bahwa Tuhan itu memperhatikan apa yang sedang kita lakukan. Disana akan timbul rasa takut, rasa hormat kita kepada Tuhan. Kalau tidak ada itu maka akan sulit mengatasinya Pak Heman. Tetapi masalahnya kalau kita sudah berinternet itu lalu lupa kalau ada Tuhan yang mengawasi sehingga seringkali kita sudah keasyikan dengan internet itu tadi.
HE : Makanya kita harus ingatkan terus dan tanamkan di dalam diri kita.
GS : Kalau perlu memang meletakkan tulisan didepan komputer sehingga mengingatkan kita tentang waktunya, tentang itu tadi apa yang harus kita jaga kesucian kita sendiri. Memang kenyataannya bahwa orang yang kecanduan internet itu untuk melihat hal-hal yang cabul, pornografi seperti itu tadi akan merusak keluarga karena dia lebih asyik dengan komputernya daripada dengan istrinya atau suaminya. Nah ini karena pengaruh apa sebenarnya, Pak?
HE : Kecenderungan kita untuk larut, berdosa dan untuk tidak bertanggung jawab, kecenderungan kita untuk menuruti keinginan-keinginan kita sendiri untuk memikirkan diri itu yang sering sekali mmbuat kita larut didalam itu.
GS : Jadi didalam hal ini sebenarnya kita tidak bisa menyalahkan internetnya itu sendiri atau semua fasilitas yang bisa diberikan oleh internet, tetapi ini menjadi tanggung jawab kita .
HE : Tepat sekali Pak Gunawan. Dan internet bisa sangat berguna dan tantangan bagi kita untuk memutuskan supaya kita mengambil hal yang berguna dan meninggalkan hal yang tidak berguna.
GS : Karena ini ada sebagian orang yang menganggap internet itu alat setan untuk merusak rumah tangga, merusak kehidupan moral orang Kristen. Ini bagaimana menurut Pak Heman?
HE : Tentu ada hal-hal atau dampak samping dari itu. Didalam segala hal segala sesuatu kemajuan teknologi termasuk televisi itu ada dampak positif dan dampak negatifnya dan sekali lagi tergantug pada kita yang tadi Pak Gunawan sampaikan bagaimana kita memilih yang baik.
Kita memanfaatkan teknologi untuk sesuatu yang bermanfaat untuk kita.
GS : Memang tidak bisa serta-merta dikatakan bahwa ini alat setan atau produk dari kejahatan?
HE : Ya betul bahkan siaran kita ini pun bisa di download dari internet.
GS : Ya nanti kita tidak berani melakukan itu kalau nanti seperti itu. Untuk mengakhiri perbincangan kita ini mungkin Pak Heman mau menyampaikan Firman Tuhan.
HE : Saya ingin sampaikan yang saya kutip dari Lukas 11:34-36 ini adalah perkataan Tuhan Yesus "Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jaht, gelaplah tubuhmu.
Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya." Perkataan Tuhan Yesus ini sengaja saya kutip disini karena kita berinternet terutama dengan menggunakan mata sebagai pintu masuknya. Apa yang kita lihat lewat internet bisa membuat tubuh kita terang atau sebaliknya menjadi gelap. Biarlah Firman Tuhan ini bisa menjadi pedoman buat apapun yang kita lakukan.
GS : Terima kasih Pak Heman untuk perbincangan yang sangat bermanfaat ini. Para pendengar sekalian kami juga mengucapkan banyak terima kasih Anda telah mengikuti perbincangan kami dengan Bapak Heman Elia, M.Psi. dalam acara Telaga (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Kami baru saja berbincang-bincang tentang "Mengatasi Kecanduan Terhadap Internet". Bagi Anda yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai acara ini silakan Anda menghubungi kami lewat surat. Alamatkan surat Anda ke Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Jl. Cimanuk 58 Malang. Anda juga dapat menggunakan email dengan alamat telaga@indo.net.id kami juga mengundang Anda mengunjungi situs kami di www.telaga.org Saran-saran, pertanyaan serta tanggapan Anda sangat kami nantikan, akhirnya dari studio kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda dan sampai jumpa pada acara TELAGA yang akan datang.