Hormat pada Istri

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T299A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Salah satu ejekan yang ditakuti kaum suami adalah bahwa mereka takut istri. Pertanyaannya adalah, apakah boleh suami takut kepada istri? Dan jika boleh, sejauh manakah suami dibolehkan takut istri? Jika tidak, seharusnya bagaimana ? Apa kata firman Tuhan tentang ‘hormat pada istri’ ?
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Salah satu ejekan yang ditakuti kaum suami adalah bahwa mereka takut istri. Pertanyaannya adalah, apakah boleh suami takut kepada istri dan jika boleh, sejauh manakah suami dibolehkan takut istri. Jika tidak, pertanyaannya adalah, mengapakah tidak seharusnya suami takut kepada istri. Berikut akan dipaparkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini.

  • Agar kita dapat memberi jawaban yang tepat terhadap semua pertanyaan di atas ini, kita mesti meneliti terlebih dahulu apakah yang melatarbelakangi ketakutan suami pada ejekan "takut istri." Saya kira ketakutan ini bersumber dari anggapan bahwa suami harus berada di atas wanita, jadi, bila ia takut kepada istrinya, itu berarti ia berada di bawah istrinya. Dengan kata lain, anggapan ini mendasari harga diri suami di atas wanita-suami hanya berharga sebagai suami bila ia berada di atas istrinya.
  • Untuk dapat memberi jawaban yang tepat, kita harus melihat Firman Tuhan sebagai rujukan standar hidup kita sebagai orang Kristen. Efesus 5:22-23 berkata, "Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat . . . ." Berdasarkan Firman Tuhan ini, dapat disimpulkan bahwa suami berada pada posisi di atas istri sama seperti Kristus berada di atas jemaat. Singkat kata, di dalam keluarga, Tuhan telah menetapkan suami untuk menjadi kepala keluarga. Jadi, sudah semestinyalah istri dan anak-anak tunduk kepada suami.
  • Kendati kecil, keluarga tetap merupakan sebuah organisasi dan kita mafhum bahwa dalam setiap organisasi haruslah ada kepemimpinan. Tanpa kepemimpinan organisasi niscaya akan mengalami perpecahan akibat kekacauan yang ditimbulkan. Itu sebabnya di dalam keluarga mesti ada kepemimpinan dan Tuhan telah menetapkan suami sebagai pemimpinnya.
  • Meskipun demikian Tuhan tidak membedakan nilai diri seseorang dari peran atau fungsinya. Walaupun wanita berposisi di bawah kepemimpinan suami, itu tidak berarti bahwa ia bernilai lebih rendah daripada suami. Itu sebabnya di satu ayat sebelumnya, Firman Tuhan memberi perintah, ". . . rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus." Jelas dari Firman Tuhan ini kita dapat melihat bahwa semua orang-baik laki-laki maupun perempuan-keduanya mempunyai nilai yang sama berharganya. Oleh karena itulah kita semua tanpa kecuali dituntut untuk saling merendahkan diri. Di dalam pembahasan tentang peran suami dan istri, tidak satu kali pun Firman Tuhan memberi perintah kepada siapa pun untuk takut kepada pasangannya. Istri diminta untuk tunduk dan hormat kepada suami, bukan takut kepada suami. Jadi, kalau ada suami takut istri, itu pertanda relasi itu tidak sehat-sama tidak sehatnya bila istri takut kepada suami !
  • Tunduk mengandung unsur hormat dan hormat berwujud nyata dalam ketundukan. Kepada suami Tuhan memerintahkan untuk "mengasihi istri sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat.. .."
  • Walaupun Tuhan tidak memerintahkan suami untuk hormat kepada istri, namun bukankah hormat itu sendiri termaktub di dalam kasih? Bagaimanakah mungkin kita mengasihi istri yang tidak kita hormati? Jadi, sewaktu kita mengasihi dapat pula disimpulkan bahwa kita pun menghormati istri. Itu sebabnya Firman Tuhan di 1 Petrus 3:7 memerintahkan, "Demikian juga kamu hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu sebagai kaum yang lebih lemah. Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia yaitu kehidupan supaya doamu jangan terhalang." Tuhan meminta suami untuk menghormati istri.
  • Sebagai kesimpulan, suami mesti menghormati istri sama seperti istri harus menghormati suami. Hormat istri kepada suami berwujud dalam ketunduka, sedang hormat suami kepada istri berwujud dalam kasih. Inilah desain Tuhan untuk keluarga!