Gemar Ganti Pekerjaan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T430B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Siapapun pasti menginginkan pekerjaan yang stabil dan bersifat jangka panjang, namun faktanya banyak yang sering gonta ganti pekerjaan dengan alas an-alasan tertentu. Ada beberapa tips di sini, agar kita bisa memilih pekerjaan yang sesuai dan berjangka waktu lama.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan
Sebagai orang tua tentulah kita berharap bahwa anak kita akan bertumbuh besar menjadi seorang yang stabil. Dan, salah satu tanda bahwa ia telah mencapai kestabilan adalah kesanggupannya untuk memertahankan pekerjaan untuk suatu kurun yang lama. Masalahnya adalah, tidak semua berhasil memertahankan pekerjaan; ada yang terus gonta- ganti pekerjaan.

Beberapa penyebab dan jalan pemecahannya adalah sebagai berikut :

• Penyebab pertama adalah TIDAK ADANYA KEJELASAN KARUNIA atau kebisaan. Itulah yang membuatnya bingung dan terus mencari-cari pekerjaan yang sesuai dengan kesanggupannya.

• Penyebab kedua adalah TIDAK MUDAH BERGAUL. Mungkin saja ia tidak memunyai masalah dalam pekerjaannya, tetapi sayangnya ia sukar berteman. Sebagai akibatnya ia tidak mudah diterima oleh lingkungan kerja dan ini membuatnya tidak betah.

• Penyebab ketiga adalah MUDAH BOSAN. Ia sukar memertahankan pekerjaan sebab memang ia tidak tahan berlama-lama di suatu pekerjaan. Ia selalu menginginkan sesuatu yang baru.

• Penyebab keempat adalah BERAMBISI BESAR. Ada orang yang tidak tahan bekerja lama pada suatu tempat oleh karena ambisinya yang besar. Ia ingin cepat besar sehingga selalu mencari kesempatan untuk mewujudkan impiannya.

• Penyebab kelima adalah KETIADAAN ARAH HIDUP YANG JELAS. Artinya, ia bekerja tanpa mengerti tujuan hidupnya sehingga ia kerap merasakan kehampaan. Akhirnya ia berhenti karena tidak dapat menikmati pekerjaannya lagi, pindah kerja berharap bahwa kali ini ia akan lebih terpenuhi, ternyata tidak.

Apa pun penyebabnya pola gemar ganti pekerjaan berpotensi merusakkan masa depan seseorang. Akhirnya tidak ada orang yang bersedia untuk menerimanya sebab takut ia tidak akan bertahan lama. Daripada membuang waktu melatihnya, lebih baik menolaknya dan mencari orang lain yang lebih menunjukkan kestabilan bekerja. Itu sebab penting bagi seseorang untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum memulai bekerja. Berikut akan dipaparkan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri.

(1) Sebaiknya sebelum kita bekerja, kita memastikan bahwa pekerjaan yang kita cari merupakan pekerjaan yang sesuai dengan karunia yang kita miliki.

(2) Apabila kita tidak berhasil mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan karunia yang kita miliki, sebaiknya kita memilih pekerjaan yang tersedia. Diamlah pada pekerjaan itu sampai kita mendapatkan pekerjaan yang

sesuai dengan karunia yang kita miliki.

(3) Ketiga, jika masalahnya terletak pada kesulitan kita bersosialisasi, itu berarti kita tidak seyogianya terjun ke dalam pekerjaan yang menuntut kita untuk berhubungan dengan manusia.

(4) Keempat, bila kita mudah bosan, mungkin kita ditakdirkan untuk memulai atau merintis, bukan untuk memelihara pekerjaan. Jadi, carilah jalan untuk memulai pekerjaan dan pilihlah orang yang dapat meneruskannya kelak.

(5) Kelima, jika kita berambisi besar, sebaiknya kita menahan diri agar tidak bertindak gegabah. Banyak orang, yang karena berambisi besar, malah kehilangan segalanya.

(6) Keenam, kita memang perlu memiliki tujuan hidup yang jelas. Efesus 1:5-6 menjelaskan, Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan

kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.

Ada dua hal yang termaktub di dalam kedua ayat ini yaitu STATUS dan TUGAS kita. Status kita sebagai orang yang telah ditebus oleh Kristus adalah menjadi ANAK-ANAK TUHAN, di mana pun kita berada, termasuk di tempat pekerjaan. Kedua, kita diserahkan tugas untuk MEMBAWA KEMULIAAN bagi kasih karunia Tuhan yang mulia. Sepanjang hidup kita mesti berusaha agar nama Yesus Tuhan Kita, dipermuliakan. Dan itu dapat dilakukan lewat pekerjaan dan penghasilan kita. Inilah tujuan dan panggilan hidup kita sebagai anak-anak Tuhan.