Mengatur Keuangan Keluarga
Berita Telaga Edisi No. 130 /Tahun XII /September 2015
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Rr. Fradiani Eka Y. Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
Mengatur Keuangan Keluarga
Salah satu sumber pertikaian dalam rumah tangga adalah uang. Kurang uang kita bertengkar; kelebihan uang kita pun bertengkar. Bagaimanakah caranya mengatur masalah keuangan sehingga tidak harus menjadi penyebab perselisihan?- Kita harus menyamakan persepsi terhadap uang dan sudah tentu kita harus kembali kepada Firman Tuhan. Amsal 11:24, “Ada yang menyebar harta tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa namun selalu berkekurangan.” Kesimpulannya adalah bahwa Tuhan adalah pemberi berkat dan bahwa usaha manusia terbatas dan tidak menentukan pemasukannya. Jadi, kita harus selalu menyadari keterbatasan diri dan bergantung pada Tuhan, bukan pada kekuatan sendiri.
- Kendati berkat berasal dari Tuhan, kita diminta untuk hidup rajin dan tidak malas. Firman Tuhan mengingatkan, “Janganlah menyukai tidur supaya engkau tidak jatuh miskin; bukalah matamu dan engkau akan makan sampai kenyang” (Amsal 20:13). Dengan kata lain, kemalasan adalah jalan tercepat menuju kepada kemiskinan.
- Uang harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga sendiri sebelum digunakan untuk kepentingan orang lain. Firman Tuhan mengingatkan, “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman” (1 Timotius 5:8).
- Setelah memenuhi kebutuhan pokok keluarga, kita harus memikirkan kebutuhan sesama. Tuhan menjanjikan berkat bagi orang yang murah hati. Amsal 22:9 berkata, “Orang yang baik hati akan diberkati karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.”
- Menyimpan uang adalah sebuah kebiasaan hidup yang bijaksana untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga dan merupakan tanda hidup berdisiplin. Itu sebabnya Firman Tuhan mengajak kita untuk belajar dari “semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas” (Amsal 30:25).
- Setelah menyisihkan uang untuk pengeluaran tak terduga, hiduplah sebagai orang beriman, bukan seperti orang tak beriman. Jangan sampai kita menumpukkan harta demi berjaga-jaga seakan-akan tidak ada Tuhan yang memperhatikan dan memelihara kita. Firman Tuhan mengingatkan, “Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?” (Matius 6:30) Melalui perumpamaan orang yang kaya yang bodoh yang membangun lumbung yang lebih besar untuk menyimpan gandum dan barang-barangnya, Tuhan Yesus mengingatkan, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya” (Lukas 12:15).
- Singkat kata, uang adalah titipan Tuhan kepada kita untuk digunakan terutama untuk kepentingan-Nya, bukan kita. Jadi, janganlah kita menggenggamnya sebagai milik pribadi.
Oleh : Pdt. Dr. Paul Gunadi Audio dan transkrip secara lengkap bisa didapatkan melalui situs TELAGA dengan kode T262B.
Doakanlah
- Bersyukur untuk sumbangan dari Radio Suara Gratia FM di Cirebon sebesar Rp 200.000,-.
- Bersyukur telah diadakan 2x uji coba shooting video pada waktu rekaman Telaga, melibatkan Studio Plus untuk dekorasi ruangan, Bp. Yahya Adi Purnomo dan Bp. Samuel Wibowo untuk shooting video, termasuk pengeditannya.
- Bersyukur selama bulan ini, telah diadakan 7x rekaman bersama Bp. Paul Gunadi sebagai nara sumber.
- Dalam tahun 2015 baru ada tambahan 1 radio yang mau menyiarkan program Telaga, yaitu radio streaming Grace Alone di Surabaya. Doakan agar ada tambahan radio lagi yang bersedia bekerjasama.
- Doakan untuk pemasaran buku “Memahami Remaja dan Pergumulannya” dan “Memaksimalkan Karier Anda” sebagai konsekwensi royalty yang diberikan dalam bentuk buku (kerjasama dengan P.T. Visi Anugerah Indonesia).
- Doakan untuk Bp. Andrew A. Setiawan dalam pembuatan artikel dari beberapa judul rekaman seputar berpacaran. Direncanakan artikel ini akan disatukan dengan 2 booklet berjudul “Melihat Kecocokan Dalam Berpacaran” dan “Membatasi Keintiman Dalam Berpacaran” yang diterbitkan oleh Literatur SAAT.
- Tetap doakan untuk penjualan e-book melalui P.T. Mahoni (ada 5 judul buku), dalam tahun ini sangat sedikit e-book yang dibeli.
- Bersyukur untuk donasi yang diterima dari donatur tetap pada akhir bulan Agustus 2015, yaitu dari :
003 – Rp 1.000.000,- (untuk 5 bulan)
011 – Rp 150.000,-
001 - Rp 100.000.-
Telaga Menjawab
Tanya?
Salam sejahtera,
Saya mengalami perselisihan dengan istri saya. Yang pertama adalah mengenai memberi uang persepuluhan kepada Tuhan. Dalam hal ini kadang saya memberi uang persepuluhan tanpa sepengetahuan istri saya. Penyebabnya adalah istri sering berkata bahwa kebutuhan keluarga masih banyak. Istri tidak setuju jika saya memberi 10 persen dari pendapatan saya. Menurut dia seharusnya jumlahnya dikurangi atau ditunda dulu karena ada keperluan lain, misalnya untuk membayar biaya anak masuk sekolah.
Yang kedua, istri tidak selalu setuju saya memberi uang kepada orang tua. Memang alasannya masuk akal karena saat itu kami sedang banyak pengeluaran untuk biaya sekolah anak, sehingga menunda memberi uang kepada orang tua.
Saya ingin memberi uang secara rutin kepada orang tua namun istri meminta saya bersikap realistis. Saya katakan kepadanya bahwa Tuhan akan mencukupkan kebutuhan tapi istri tidak terima dan karena itu kami bisa berdebat. Maka dari itu saya memberi dengan diam-diam. Kalau ketahuan istri ya nanti saya jelaskan alasannya. Kalau tidak ketahuan ya sudah.Bagaimana menurut Tim TELAGA? Terima kasih.
Jawab
Bapak yang dikasihi Tuhan,
Terima kasih Bapak bersedia sharing dengan kami. Berikut kita bahas satu persatu:
- Memberi persepuluhan sebenarnya bukan “memberi”, karena dalam hal ini Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa segala usaha kita adalah berkat dari Tuhan, sehingga dalam Maleakhi 3:10 kita diajar untuk menyisihkan 10 % terlebih dahulu, sisanya baru kita atur untuk kebutuhan, tabungan, dan lain-lain. Dalam hal ini Tuhan ingin mengajarkan kepada anak-anakNya untuk percaya atau beriman bahwa Tuhan tidak akan menelantarkan anak-anakNya. Jadi dalam hal ini, istri Bapak perlu memahami apa artinya persepuluhan. Tuhan kita mahakaya. Tanpa kita beri pun Dia adalah sumbernya. Tapi Dia ingin mengajarkan kepada kita untuk menyadari bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa campur tangan dan berkatNya.
- Memberi kepada orangtua sifatnya tidak wajib tapi lebih bersifat kita mengingat jerih payah orangtua kita sejak kecil, sekarang kita ingin memberi. Seandainya pada bulan tertentu dimana akan ada pengeluaran yang cukup besar dan kita tidak bisa memberi kepada orang tua, seharusnya orang tua tidak menjadi prioritas. Bukankah kita diajar untuk berharap kepada Tuhan, bukan berharap atau bersandar kepada manusia, termasuk anak atau orang lain? Semoga pembahasan ini bisa menjawab apa yang seharusnya Bapak lakukan, sehingga kalaupun itu diterapkan, tetap ada keterbukaan antara Bapak dengan istri.
Salam dan doa: Pengasuh Program Telaga
Special Offers
TELAGA menyediakan paket buku beserta CD pendukungnya untuk buku terbitan VISI Press, yaitu:
- Buku Memahami Remaja dan Pergumulannya + 5 CD Pendukung
- Buku Memaksimalkan Karier Anda + 5 CD Pendukung
Anda bisa membaca sekaligus menyimak perbincangan TELAGA. Paket ini juga bisa menjadi kado manis dan penuh manfaat bagi orang yang Anda kasihi. Masing-masing paket seharga Rp 50.000,-.
Selain itu, untuk mempermudah Anda menyimak perbincangan TELAGA dimanapun dan kapanpun melalui gadget atau smartphone, kami menyediakan MicroSDCard TELAGA.
Cukup mengganti biaya penggandaan sebesar Rp 45.000,- Anda mendapatkan lebih dari 750 judul rekaman TELAGA dalam format MP3, lengkap dengan transkrip, ringkasan, dan artikel, serta beberapa bonus dari SABDA.Di Sekretariat TELAGA masih tersedia rekaman perbincangan TELAGA berupa kaset, bisa Anda dapatkan dengan persembahan kasih.
Apabila berminat, silakan menghubungi Sekretariat TELAGA, Jl. Cimanuk 56 Malang. Telp. 0341 – 408579 atau email kami di telaga(at)telaga.org.
- 4615 kali dibaca