Allah tidak pernah terlambat, Dia juga tidak pernah terlalu dini dalam menjawab doa, Tuhan menjawab doa selalu tepat waktu. Meminta melalui doa melatih penguatan otot iman kita dan memperdalam keintiman kita dengan Tuhan.
Saudara-saudara pendengar yang kami kasihi di manapun Anda berada, Anda kembali bersama kami pada acara Telaga (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Saya Gunawan Santosa dari Lembaga Bina Keluarga Kristen dan kali ini saya ditemani oleh Ibu Wulan, S.Th dari SAAT, kami akan berbincang-bincang dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi yang adalah seorang pakar dalam bidang konseling serta dosen di Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang. Perbincangan kami kali ini kami beri judul "Jawaban Doa", kami percaya acara ini pasti sangat bermanfaat bagi kita sekalian dan dari studio kami mengucapkan selamat mengikuti.
PG : Ada orang yang berkata bahwa Tuhan selalu menjawab doa, dan jawabannya itu bisa YA, bisa TIDAK atau bisa TUNGGU. Nah itu adalah salah satu cara yang mudah untuk memahami tentang jawaban-jaaban doa.
Namun saya kira ada baiknya pada kesempatan ini kita dengan lebih teliti mengangkat masalah doa dan jawabannya. Ada beberapa hal yang bisa kita lihat, yang pertama adalah bahwa pada umumnya Tuhan memberikan kepada kita sesuai dengan doa kita. Mungkin orang bertanya apa alasannya atau apa dasarnya saya berkata begitu? Kita harus ingat bahwa Tuhan adalah bapak kita, Dia sudah mengadopsi kita menjadi anak-anak-Nya. Kita sebagai ayah atau sebagai ibu ingin memberikan kepada anak-anak, sebab kita tahu dengan kita memberi sesuatu kepada mereka, mereka senang. Jadi jangan sampai kita mempunyai konsep bahwa Tuhan itu senang sekali kalau kita tidak mendapatkan yang kita minta, terbalik. Sebagai bapak Dia justru senang kalau kita mendapatkan yang kita minta itu. Maka firman Tuhan berkata: "Adakah seseorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya jika ia meminta roti atau memberi ular jika ia meminta ikan. Jadi jika kamu yang jahat, tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu apalagi Bapamu yang di sorga, Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Ini dicatat diPG : Dan kadang kala memang itu yang terjadi, jadi ada kasus-kasus di mana orang-orang meminta Tuhan menyembuhkan secara supernatural dan Tuhan melakukannya pula.
PG : Sudah tentu tahunya dari tidak mendapatkan yang kita minta itu.
PG : Betul, dan bisa jadi kita harus menunggu untuk waktu yang sangat panjang. Jadi ini penjelasannya, adakalanya kita tidak menerima yang kita mohonkan karena ada rencana Allah yang lain yang edang bekerja di sini.
Nah firman Tuhan diPG : Saya kira itu karena kesalahpahaman mengerti konsep kesempurnaan Tuhan. Jadi kesempurnaan Tuhan itu diidentikkan dengan kesempurnaan di mata kita manusia. Misalkan orang tua bertahun-tahunberdoa menantikan lahirnya seorang anak, akhirnya si anak lahir, tapi cacat.
Nah mudah sekali orang berkata: "Nah, itulah hukuman dosa kamu, kamu pernah berdosa yang tersembunyi yang tidak kami ketahui, akhirnya dosa itulah sekarang menimpa anakmu." Nah itu muncul karena kita mengaitkan cacat dengan ketidaksempurnaan. Tapi waktu kita menengadah dan melihat cara Tuhan bekerja kita harus memahami bahwa di dalam Tuhan bekerja, Tuhan menggunakan yang tidak sempurna. Jadi yang namanya kesempurnaan dalam Tuhan itu benar-benar mengikutsertakan ketidaksempurnaan yang kita lihat dalam hidup kita sehari-hari. Baik itu kegagalan, baik itu penderitaan, tapi ternyata ujungnya adalah untuk kesempurnaan yaitu kesempurnaan rencana Tuhan.PG : Betul, dan sangat berbeda sekali, kalau Tuhan buru-buru datang ke Lazarus dan menyembuhkannya dari penyakitnya dengan Tuhan membangkitkan Lazarus yang sudah mati berhari-hari, itu benar-bear dua peristiwa yang sangat berbeda dalam skalanya.
Nah makanya sebelum Dia bangkitkan, Dia juga meminta agar Tuhan menyatakan kemulian-Nya. Waktu Yesus memanggil Lazarus, orang tidak bisa tidak melihat kemuliaan Tuhan yang luar biasa, karena orang yang sudah mati tiba-tiba sekarang berjalan ke luar. Tapi sekali lagi seperti Ibu Wulan tadi katakan, pada saat itu waktu Tuhan tidak datang, tidak ada yang mengerti bahkan Martha pun menangis mengatakan nanti kita akan bertemu lagi di sorga. Jadi memang kita selalu harus menyadari bahwa kita tidak mengerti semua, rencana Tuhan itu terlalu luas dan kadang-kadang memang tersembunyi dari mata kita, makanya kita tidak bisa melihat. Dan kita juga harus menyadari bahwa memang Tuhan menggunakan yang tidak sempurna itu sebagai jalan kesempurnaanNya.PG : Sekali lagi waktu kita harus bertatapan dengan yang tidak sempurna, yang tidak sempurna itu akan memukul kita. Misalkan satu contoh, sepasang suami-istri bertahun-tahun berdoa memohon Tuha mengaruniakan anak, akhirnya anak lahir tapi cacat, apakah mereka tidak akan kecewa? Pasti kecewa berat, namun setelah berkata saya sakit, saya terluka, saya kecewa, tetap kita bisa berkata bahwa ini adalah bagian rencana Tuhan.
Menggunakan yang tidak sempurna ini untuk yang sempurna, yang sekarang kita memang belum bisa melihat apa itu.PG : Bagaimanakah supaya kita itu mempunyai pAndangan yang seperti itu? Saya pikir dengan jatuh bangun Pak Gunawan. (GS: Belajar, belajar terus) Betul, kita terpukul, kita tertusuk, kita kecewa kita menangis, kita mungkin marah kepada Tuhan, tapi melalui semua itulah kita terus berkata lagi: "Tapi Tuhan, tapi Tuhan saya tetap mau percaya bahwa ada rencana-Mu yang sempurna.
Meskipun sekarang ini Engkau menggunakan yang tidak sempurna." Kenapa para murid lari sewaktu Tuhan ditangkap? Mereka kecewa berat, mereka berpikir: "Ini Mesias yang akan membawa kelepasan, kemerdekaan bagi bangsa Israel kenapa sekarang ditangkap, apalagi waktu mereka melihat Tuhan tergantung di kayu salib, mereka berpikir sudahlah pupus semuanya harapan-harapan kami akan menjadi pengikut raja yang berkuasa ini, kok akhirnya mati sekarang. Itu sebabnya mereka lari menyembunyikan diri. Nah apa yang terjadi? Tuhan memakai yang tidak sempurna, yaitu Tuhan memakai kelemahan, Tuhan memakai penangkapan, Tuhan memakai ketidakadilan dalam peradilan yang mengambil Tuhan Yesus, Tuhan memakai kekejaman manusia untuk membunuh orang dengan cara yang paling sadis yaitu dengan kayu salib. Semua yang terjadi adalah hal-hal yang tidak sempurna, mati pada usia 33 tahun dengan cara yang begitu mengenaskan hal yang tidak sempurna. Tapi Tuhan gunakan yang tidak sempurna untuk sesuatu yang sangat sempurna yaitu penebusan umat manusia yang tidak mungkin diketahui oleh manusia saat itu.PG : Nah ini membawa kita ke butir berikutnya Pak Gunawan dan Ibu Wulan, yaitu dalam kita menantikan jawaban doa, kadang Tuhan tidak memberikan sesuai dengan permintaan kita karena kita tidak thu bahaya yang terkandung dalam permintaan itu.
Sewaktu saya kecil, saya ingat sekali nenek saya sering memberikan atau menceritakan dongeng, biasanya dongeng-dongeng dari negeri Tiongkok. Saya ingat dia pernah menceritakan sebuah dongeng tentang seorang yang miskin tapi dia mempunyai burung yang besar. Dia selalu bermimpi dia bisa menjadi seorang yang kaya. Nah akhirnya pada suatu kali si burung berkata : "Tuan, di matahari banyak harta, mau tidak ke sana?" Si tuannya senang sekali bilang mau. "Tapi janji satu hal", "Apa?" : kata tuannya. "Sebelum matahari terbit kita harus buru-buru pergi karena kalau tidak kita bisa terbakar, hangus." "Janji" OK! Si burung menerbangkan si tuan itu ke matahari, wah..... si tuan tamak luar biasa, harta itu diambil semuanya. Matahari makin hari makin kuat mau terbit, si burung berteriak-teriak meminta agar si tuan itu buru-buru pergi, si tuannya lupa daratan, akhirnya si burung meninggalkan si tuan di matahari dan si tuan mati terbakar di matahari. Dongeng yang mempunyai pelajaran atau tamsil yang sangat indah sekali yaitu si orang ini berpikir dengan harta dia akan lebih baik, ternyata dengan harta dia menjadi orang yang tidak lebih baik, menjadi orang yang sangat-sangat tamak. Jadi kadang kala Tuhan tahu ada hal yang memang tidak baik untuk kita, dan kalau kita miliki itu akan sangat berbahaya untuk kita. Maka firman Tuhan diPG : Kita bisa memikirkan itu sebagai salah satu alternatif, tapi kita tidak bisa memastikan itulah alasannya Tuhan tidak memberikan yang kita minta.
PG : Tidak, tidak! Kita hanya bisa berkata bahwa mungkin tapi kita tidak bisa mengatakan ini pasti jawabannya.
PG : Kenapa kita perlu berdoa, ini nanti yang akan sebetulnya kita harus soroti. Karena doa adalah suatu percakapan, doa adalah suatu pembicaraan antara anak dengan ayahnya yang di sorga, jadi aktu anak meminta itu menAndakan si anak itu sayang kepada papanya, percaya pada papanya bahwa papanya itu mengasihi dia dan akan memberikan yang dia minta.
Anak yang sama sekali tidak meminta apa-apa dari papanya, justru menAndakan adanya masalah dalam relasinya. Jadi saya kira kalau orang berpAndangan begitu pasrahnya sehingga tidak mau meminta apa-apa lagi, saya kira itu juga menAndakan dia takut tertolak, takut kecewa, akhirnya ujung-ujungnya kurang percaya pada Tuhan bahwa Tuhan itu baik dan mau memberikan yang dia minta.PG : Saya kira kalau kita bersikap seperti itu untuk sementara tidak apa-apa. Kapankah sikap seperti itu bisa ditoleransi, setelah kita kecewa, kita tertusuk, kita berharap tapi tidak mendapat,aduh kecewa berat.
Dan mungkin untuk sementara kita tidak berani minta apa-apa kepada Tuhan sebab rasanya kok begini, Tuhan tidak menjawab, Tuhan berikan yang begini, tapi jangan permanen harapan saya. Kalau permanen itu menAndakan hubungan kita dengan Tuhan mulai renggang, tanpa kita sadari sebetulnya itu yang terjadi.PG : Tentang jawaban doa ada lagi satu hal yang perlu kita pahami, ternyata Allah tidak pernah terlambat namun tidak pernah terlalu dini, selalu tepat waktu. Nah tepat waktunya Tuhan bisa terlabat buat kita, namun ternyata tidak pernah, Dia selalu tepat waktu.
Misalkan ini yang terjadi pada Musa, Tuhan berkata kepada Musa sewaktu Tuhan memanggilnya, "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka." Ini dicatat diPG : Bisa, misalkan soal anak, kita berdoa mungkin 2 tahun lagi setelah menikah baru kita mempunyai anak, e...tiba-tiba langsung punya anak, nah ini mungkin salah satu contoh doa yang dijawab Than secara cepat, lebih cepat dari yang kita harapkan, membuat kita tidak siap.
Tapi untuk Tuhan itu waktunya.PG : Bisa, jadi kalau kita sudah berdoa, meminta Tuhan memimpin kita, kita harus percaya bahwa dari detik itu Tuhan memimpin. Dan apapun yang terjadi setelah kita meminta Tuhan memimpin kita, iu adalah dalam penetapan Tuhan untuk menolong kita mengerti pimpinan Tuhan.
Jadi salah satunya adalah memang apakah pintu terbuka atau pintu tertutup. Kalau jelas-jelas pintu tertutup dan setelah kita berdoa meminta pimpinan Tuhan kita harus mengartikannya bukan sekarang ini. Nah mungkin orang berkata tapi 'kan mungkin saja pintu tertutup supaya kita bisa gedor lebih keras lagi. Bisa jadi, tapi yang mau saya katakan adalah Tuhan mengerti keterbatasan kita bahwa kita tidak bisa mengerti hal-hal yang di luar jangkauan pemikiran kita. Jadi Tuhan tidak menjawab doa kita dengan cara yang di luar kemampuan kita untuk memahaminya. Jadi waktu Dia memimpin kita, Dia akan memimpin dengan cara-cara yang relatif sangat jelas dan kasat mata. Ini yang kadang-kadang luput dari perhatian kita. Sebab kita beranggapan waktu Tuhan menjawab, seharusnya Tuhan menjawab dengan cara yang lebih supernatural. Ternyata begini gampang, begini sederhana cara Tuhan memimpin kita sampai menemukan jawabannya. Jadi bukalah mata lihatlah baik-baik apa yang sedang terjadi dan kita terima itu sebagai pimpinan Tuhan. Kenapa? Kalau keliru mungkin kita manusia bisa keliru, tidak apa-apa sebab kenapa? Kuasa Tuhan akan jauh lebih besar daripada kekeliruan kita itu, Dia akan bisa kendalikan kita ke jalur yang seharusnya kita tempuh. Yang penting kita mempunyai hati, memang ingin melakukan yang benar di mata Tuhan.PG : Dan mintalah tAnda yang memang mustahil, yang tidak lazim. Gideon meminta tAnda yang tidak lazim, bagaimanakah mungkin bulu-bulu itu basah atau kering sementara di luarnya tidak. Jadi hal-al yang memang mustahil, yang tidak lazim.
Jangan kita meminta tAnda yang terlalu mudah untuk kita katakan ya memang kebetulan. Jadi kalau meminta tAnda dari Tuhan mintalah yang tidak lazim.PG : Berarti kurang beriman di situ. Kita memang harus kembalikan akhirnya kepada Tuhan, contoh tadi tentang Musa, orang Israel menanti 40 tahun. Berapa lamakah orang Israel akhirnya baru bisa enempati tanah Kanaan? 40 tahun lagi, jadi 80 tahun rentang waktunya tapi buat Tuhan waktu itu adalah waktunya.
Jadi kalau kita kembali kepada pertanyaan kalau waktu adalah waktu Tuhan, kehendak adalah kehendak Tuhan, mengapa repot-repot meminta kepada Tuhan? Sebab meminta melatih penguatan otot iman dan memperdalam keintiman kita dengan Tuhan.GS : Ya jadi berkali-kali Alkitab mengingatkan kita untuk kita tekun berdoa Pak Paul, tetap meminta dan berharap pada Tuhan bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik. Terima kasih banyak Pak Paul, terima kasih juga Ibu Wulan untuk perbincangan ini. Dan para pendengar sekalian, kami juga mengucapkan terima kasih Anda telah dengan setia mengikuti perbincangan kami dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi dalam acara Telaga (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Kami baru saja berbincang-bincang tentang "Jawaban Doa". Bagi Anda yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai acara ini, silakan Anda menghubungi kami lewat surat. Alamatkan surat Anda ke Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) JL. Cimanuk 58 Malang, Anda juga dapat menggunakan fasilitas e-mail dengan alamat telaga@indo.net.id. Saran-saran pertanyaan serta tanggapan Anda sangat kami nantikan, dan akhirnya dari studio terima kasih atas perhatian Anda, sampai jumpa pada acara Telaga yang akan datang.
Ada orang yang berkata bahwa Tuhan selalu menjawab doa dan jawaban-Nya ialah, ya, tidak, dan tunggu. Pertanyaannya adalah, mengapa Tuhan tidak menjawab doa secepat dan setepat yang kita mohonkan.
Pada umumnya Tuhan memberikan kepada kita sesuai dengan permintaan kita. Sebagai Bapa yang mengasihi anak-anak-Nya, ia ingin menyenangkan hati kita. "Adakah seorang daripadamu yang memberi batu kepada anaknya jika ia meminta roti atau memberi ular jika ia meminta ikan? Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga. Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (
Matius 7:9-11 ) Tuhan menyembuhkan orang yang sakit dan Tuhan melepaskan Israel dari musuhnya.Adakalanya kita tidak menerima yang kita mohonkan karena ada rencana Allah yang lain yang sedang bekerja di sini. "Adapun Allah jalan-Nya sempurna." (
Mazmur 18:31 ) Kesempurnaan jalan Allah tidak sama dengan kesempurnaan dalam pemikiran kita. Kesempurnaan Allah mengikutsertakan hal-hal yang tidak sempurna, seperti penderitaan dan kegagalan. Kesempurnaan jalan Allah mempunyai satu tujuan jelas yakni rencana-Nya terjadi dan kita tidak selalu bisa mengetahui rencana-Nya. Stefanus dan Yakobus mati dibunuh; Injil makin disebarluaskan.Kadang Allah tidak memberikan sesuai permintaan kita karena kita tidak tahu bahaya yang terkandung dalam permintaan itu. "…kamu tidak menerima apa-apa karena kamu salah berdoa sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (
Yakobus 4:3 ) Misalkan, banyak orang jatuh ke dalam dosa setelah menjadi kaya.Allah tidak pernah terlambat namun tidak pernah terlalu dini. Kepada Musa Tuhan berkata, "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar seruan mereka …" (
Keluaran 3:7 ) Tuhan mempersiapkan Musa selama 40 tahun dan membuat Israel menunggu 40 tahun sebelum masuk ke Kanaan.
Pertanyaan selanjutnya ialah, jika waktu adalah waktu Tuhan, kehendak adalah kehendak Tuhan, mengapa meminta kepada-Nya? Karena meminta melatih penguatan:
- otot iman dan
- keintiman. Iman dan keintiman adalah dua hal yang menguatkan relasi dengan Tuhan.