Pernikahan
BERITA TELAGA
Januari 2005
PERNIKAHAN
Pernikahan adalah relasi yang didirikan di atas kepercayaan; tanpa kepercayaan, pernikahan runtuh. Apa yang harus dilakukan bila kepercayaan pudar?
- Kita mesti melihat penyebab hilangnya kepercayaan itu dengan jelas dan mengakuinya. Janganlah menutupi atau mengurangi kadar perbuatan yang telah merenggut kepercayaan.
- Kita harus menyadari bahwa pemulihan kepercayaan memerlukan waktu yang panjang karena pihak yang terluka harus menyaksikan bukti demi bukti perubahan. Kita tidak bisa dengan serta merta mengubah pandangan yang telah terbentuk; perubahan hanya terjadi sedikit demi sedikit seiring dengan adanya bukti.
- Kepercayaan bertumbuh seiring dengan respek. Ini berarti, pihak yang telah menghilangkan kepercayaan mesti memperlihatkan kehidupan yang layak dipuji dan mengundang respek.
- Kepercayaan juga bertumbuh seiring dengan kasih -- makin besar kasih, makin besar kepercayaan. Ini berarti kita mesti membereskan masalah dalam pernikahan yang telah menghilangkan kasih. Tidak tertutup kemungkinan kita pun memiliki andil dalam hal ini.
- Kepercayaan dibangun di atas kejujuran dan kekonsistenan. Pihak yang telah melukai harus bersedia membuka diri seluas-luasnya agar semua tindakannya dapat dilihat. Dengan kata lain, ia mesti menutup kemungkinan munculnya kecurigaan dan sudah tentu ia menutupnya dengan kejujuran, bukan dengan kebohongan. Kejujuran diwujudkan dalam kekonsistenan yakni apa yang dikatakan, itu yang dilakukan. Jika berjanji pulang pada jam 5.00 pulanglah pada jam 5.00.
- Kepercayaan dibangun di atas risiko. Kita harus mengambil risiko untuk mempercayai kembali dan risiko di sini berarti risiko untuk dilukai kembali.
- Pergumulan untuk mempercayai merupakan pergumulan rohani karena di sini kita pun dituntut untuk mempercayakan hidup ini kepada Tuhan kembali. Kita disadarkan akan kefanaan dan kerapuhan hidup dan bahwa kita harus meletakkan dasar kekuatan dan pengharapan pada-Nya. Markus 9:23-24 berkata: “Jawab Yesus, “Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!’ Segera ayah anak itu berteriak, ‘Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya!”
KABAR GEMBIRA
Di awal tahun 2005 ini kita patut bersyukur, karena Tuhan membuka jalan untuk terjalinnya kerja sama dengan salah satu radio di kota Batu yang tentunya akan menjangkau masyarakat kota Malang juga. Setelah bekerjasama dengan 22 radio, dari Medan sampai Wamena, Radio Mensana FM. menjadi radio yang ke-23 yang akan menyiarkan Telaga mulai bulan Pebruari 2005 setiap hari Minggu pk. 20.00 WIB.
DONATUR BULAN INI
Beberapa donatur telah memberikan sumbangannya, yaitu :
* Sdri. Rita dari Bandung | Rp. 100.000,- |
* Pdt.Dr. Paul Gunadi (honor royalty booklet Telaga) | Rp. 3.259.000,- |
* Yayasan Pelayanan Kudus, di Samarinda | Rp. 500.000,- |
Pengeluaran TELAGA selama bulan Januari 2005 | ± Rp. 6.800.000,- |
KEBUTUHAN PERALATAN
Akhir-akhir ini pesanan CD Telaga semakin banyak, oleh karena itu dirasakan perlunya mempunyai alat pengganda CD (CD duplicator). Dana yang dibutuhkan ± Rp. 6 juta.
PROGRAM TELAGA bisa tetap berjalan, berkat dukungan doa, tenaga dan dana.
Bagi Bapak/Ibu/Sdr. yang terbeban untuk mendukung dalam DOA, silakan memberitahukan supaya setiap pertengahan bulan dapat kami kirimkan POKOK DOA.
Apabila Bapak/Ibu/Sdr. berkenan memberikan sumbangan, bisa :
a.n. Melany E.Simon (bukti transfer harap di fax. ke 0341-493645).
# diberikan tunai dengan memberitahukan kami lewat telp. (0341) 493645 supaya kami dapat mengambil di alamat yang Bapak/Ibu/Sdr. tunjukkan.
Malang, akhir Januari 2005
Disiapkan oleh : Lilik S.
Disempurnakan oleh : Melany N.T.
- Log in dulu untuk mengirim komentar
- 3385 kali dibaca