Percaya pada Tuhan

Versi printer-friendly
April

Berita Telaga Edisi No. 32 /Tahun III/ April 2007/


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Account :BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


PERCAYA PADA TUHAN

Kita sering mengucapkan perkataan, "percaya pada Tuhan," namun sesungguhnya apa arti pernyataan ini?

  • Kita mengakui bahwa ada Tuhan dalam hidup ini dan bahwa Dialah yang menciptakan dan mengatur alam semesta beserta kehidupannya. "Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya dan dunia serta yang diam di dalamnya. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? (Mazmur 24:1; 113:5-6) Kita bukan percaya kepada Allah yang pasif; kita percaya kepada Allah yang aktif terlibat dalam kehidupan manusia. Kita percaya bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita berada dalam jangkauan tangan Tuhan dan kehendak-Nya. Yusuf dijual dan dijadikan budak, akhirnya dipenjarakan akibat fitnah namun semua itu berada dalam rencana Tuhan untuk menyelamatkan Israel dari kelaparan.

  • Kita percaya bahwa Ia melindungi kita dari bahaya. "Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada Tuhan." (Mazmur 112:7)Kita percaya sebesar apa pun masalah yang kita hadapi, Ia sanggup dan akan menolong dan mengeluarkan kita dari masalah itu. Daniel menolak untuk menyembah allah lain meski ia harus menanggung resiko.Daud lolos dari kejaran Saul dan anaknya Absalom.

  • Kita tidak menggunakan cara manusia yang salah namun kita menggunakan cara Tuhan yang benar. "Aku berlaku tidak bercela di hadapan-Nya dan menjaga diri terhadap kesalahan. Karena itu Tuhan membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku." (Mazmur 18:24-25) Di hadapan kita selalu terben-tang dua pilihan: cara Tuhan atau cara saya. Pilihlah cara Tuhan! Daud memperoleh kesempatan membunuh Saul namun ia menolak. Gideon bertempur hanya dengan 300 orang (dari 32,000 orang) melawan orang Midian dan Amalek.

Damai tidak bertumpu pada kondisi di sekeliling kita; damai bertumpu pada "percaya pada Tuhan." Manusia mencari damai dan manusia tidak akan menemukannya sebab damai merupakan sebuah akibat bukan penyebab. Damai lahir dari relasi dengan Tuhan yang intim.

"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu…" Yohanes 14 : 27

MENGENAL LEBIH DEKAT

Mengawali tahun 2007, Tuhan membuka jalan agar TELAGA dapat didengarkan oleh anak-anak Tuhan di kota Tobelo (Halmahera Utara) dan sekitarnya.

Tepatnya pada bulan Februari 2007 TELAGA dapat dinikmati melalui Radio SYALLOM frekuensi 90,2MHz. TELAGA disiarkan setiap hari Sabtu pk. 21.00 WIT dan menjangkau hingga kabupaten Halmahera Timur dengan jumlah penduduk +/-100.000 jiwa.

Mari……para sahabat yang selama ini sudah dengan setia mendukung TELAGA dalam doa, jangan lupa mendoakan radio yang baru bekerja sama ini, supaya TELAGA pun bisa menjadi berkat dan memberikan kesejukan pada setiap hati yang menjerit kepada Tuhan karena beratnya pergumulan mereka di dalam hidup berkeluarga.


KEUANGAN

Pemasukan bulan ini:
Hasil penjualan kaset/CD dan booklet Rp. 318.000,00
Total pemasukan sebesar Rp. 318.000,00
Pengeluaran TELAGA bulan ini Rp.4.285.180,00

DOAKANLAH

  1. Bersyukur mulai bulan Mei 2007, Telaga akan disiarkan oleh Radio Rajawali FM di Tulungagung.

  2. Bersyukur pada tgl. 29 April 2007 Radio Solagracia FM di Malang telah mengadakan acara "talk show" bersama Bp. Paul Gunadi.

  3. Bersyukur selama 1 ½ bulan Tim Rekaman berhasil merekam 13 kaset bersama Pdt.Dr.Paul Gunadi sebagai 'resource person'.

  4. Doakan untuk Ibu Lusiana Kuswandhi (istri Pdt. Daniel Sutrisno) yang masih menjalani kemoterapi (paket 5 dan 6) di Surabaya. Doakan pula agar Tuhan mencukupkan dana yang diperlukan.

  5. Doakan agar kaset/CD dan booklet Telaga dalam waktu dekat ini bisa diperoleh di YLSA (Yayasan Lembaga Sabda) Solo.

  6. Doakan agar beberapa judul booklet bisa mulai dikerjakan dalam 3 bulan mendatang. Dalam tahun ini diharapkan 12 judul baru bisa diterbitkan oleh Metanoia Publishing.


JUDUL KASET/CD TERBARU

T222 Tangga ke Rumah (I)
Tangga ke Rumah (II)
T223 Tangga ke Rumah (III)
Mencabut Duri Pernikahan
T224 Tragedi pada Anak (I)
Tragedi pada Anak (II)
T225 Anugerah dalam Pernikahan (I)
Anugerah dalam Pernikahan (II)
T226 Tahap Penyesuaian dalam Pernikahan
Pernikahan yang Hampa
T227 Pernikahan di Hari Tua (I)
Pernikahan di Hari Tua (II)
T228 Membangun Dari Reruntuhan (I)
Membangun Dari Reruntuhan (II)
T229 Mengembalikan Keintiman yg Hilang (I)
Mengembalikan Keintiman yg Hilang (II)
T230 Siapakah Anak Kita?
Menjahit Relasi dengan Remaja
T231 Kehidupan Sebagai Duda
Penghiburan Bagi Duda
T232 Dekat Tapi Jauh
Berkomunikasi Dengan Remaja
T233 Dua Sumber Konflik
Konflik dan Pertumbuhan
T234 Dari Mana Datangnya Pencobaan
Sikap Kita Terhadap Pencobaan

JUDUL BOOKLET TERBARU

  1. Pernak-Pernik Perjodohan

  2. Mencintai dan Berpacaran

  3. Membentuk Anak Perem-puan Menjadi Wanita Dewasa

  4. Pertengkaran: Bumbu atau Racun dalam Keluarga ?

  5. Membentengi Pernikahan

  6. Tertawa dan Menangis Bersama Anak

  7. Kasih Sejati

Dapatkan booklet tersebut di Toko Buku Metanoia, Toko Buku Gunung Agung dan Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia.


TELAGA MENJAWAB

Tanya:

Bagaimana pandangan Alkitab mengenai film blue, pornografi dan hubungannya dengan kehidupan rumah tangga kristiani, karena banyak pornografi dan film blue itu di dominasi oleh orang-orang Barat. (Kami khawatir terhadap anak-anak kami).

Jawab

Dalam sistem teknologi cang-gih saat ini, iblis pasti tidak ting-gal diam, mengambil bagian secara tidak kita sadari. Termasuk dalam hal ini melalui TV, VCD dll. Sarana-sarana tersebut dipererat oleh iblis saat ini melalui VCD porno atau blue film. Sarana ini sangat mudah didapatkan melalui penjualan bebas atau pinjaman dari teman. Didorong oleh rasa ingin tahu yang besar, para remaja atau pemuda/i sering diajak nonton film-film tersebut, apalagi jika mereka jauh dari pengawasan orangtua. Rasa ingin tahu yang tidak diarahkan dengan baik pasti akan menim-bulkan dampak negatif yang menghancurkan masa depan kita.

Dalam Yakobus 1:12-15 Firman Tuhan mengatakan iblis mencobai lewat nafsu/ keinginan manusia. Nafsu yang diciptakan oleh Allah adalah baik, misalnya nafsu makan, nafsu bekerja, termasuk nafsu seksual, jika digunakan dengan baik dan benar pasti akan menghasilkan kebahagiaan bagi setiap anak-anak Tuhan. Iblis berusaha memberikan rangsangan terhadap nafsu kita agar kita melangkah dalam perbuatan dan jika nafsu kita dirangsang melalui blue film maka nafsu itu akan berubah menjadi nafsu yang membeleng-gu kita. Melalui blue film atau film porno kita diajak untuk menyaksikan adegan-adegan yang akan menimbulkan polusi dalam pikiran dan hati kita. Jika pengaruh tersebut semakin kuat akhirnya kita melangkah pada perbuatan, mencoba melakukan adegan tersebut dengan mengorbankan orang lain.

Oleh karena itu sebagai orangtua, kita perlu menyampaikan kepada anak-anak tentang bahayanya kalau mereka terfokus pada hal-hal yang bersifat pornografi. Semua tidak akan membuat kita puas bahkan membuat kita tambah haus dan akhirnya kita tidak pernah puas diri. Yang harus diwaspadai, pornografi bersifat mencandu. Mengenai hal ini terdapat dalam Kolose 3:5-6 .


TIPS

MENGATASI PUTUS ASA

KEJUTAN bisa saja datang tanpa diundang. Bisa saja membuat kita kalang kabut, bahkan putus asa. Kita tidak siap. Misalnya, dokter mengatakan ada penyakit yang berbahaya. Kita putus-asa??!! Apa yang harus kita lakukan?

Ada pengalaman nabi Nehemia, begini kisahnya... seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati (Nehemia 4:6b).

Dalam pengalaman nabi Nehemia, yang dimaksudkan dengan bekerja adalah membangun kembali tembok kota yang hancur karena dirusak musuh. Pekerjaan besar ini tidak mudah diselesaikan. Berbagai masalah timbul. Namun, Nehemia dengan dipimpin oleh Tuhan dapat mengatasinya. Dari pengalaman Nehemia ini, marilah kita petik beberapa butir penting untuk direnungkan dan kita jadikan pegangan dalam menghadapi masalah BAGAIMANA MENGATASI PUTUS ASA.

  1. Kelelahan

    Mungkin masalahnya sederhana, yaitu karena kelelahan yang berlebihan, melampaui daya tahan kita. Kita merasa tidak mampu lagi. Kelelahan fisik maupun emosi. Atasilah dengan ISTIRAHAT yang efektif dan kreatif.

  2. Frustrasi

    Kecewa berat, lagi-lagi gagal, belum berhasil juga. Ya, sedemi-kian rupa, sehingga kita tidak bisa melihat tujuan yang sebenarnya masih dapat kita raih. Dalam hal ini kekecewaan (frustrasi) menjadi seperti sampah yang menghalangi pandangan kita untuk melihat tujuan. Singkirkan sampah-sampah itu.

  3. Kegagalan

    Sebenarnya kegagalan hanya bersifat sementara. Seharusnya kita mau mencoba lagi. Tetapi, sering kita sepertinya mau "mengasihani diri" dan mengata-kan... tidak bisa dan tidak ada gunanya untuk mencoba lagi. Berusahalah mencoba lagi, kegagalan hanya bersifat sementara.

  4. Takut

    Ketakutan terhadap apa yang sebenarnya tidak perlu ditakuti adalah hambatan untuk berusaha lagi. Nampaknya sudah 'jera' atau 'kapok'. Semua itu adalah sema-cam bayangan yang menakutkan, padahal sebenarnya tidak ada. Kembali pada realita, kita masih punya keberanian.

  5. Cara Baru

    Seringkali kita terpaku pada cara yang biasa, padahal sudah tidak cocok. Mengapa tidak mencoba cara yang baru yang membawa hasil. Mungkin hanya karena waktunya tidak cocok, atau terlam-pau tergesa-gesa, sehingga belum berhasil. Nah, coba lagi dengan cara baru.

  6. Ada pemimpin

    Ingat, kita masih mempunyai pimpinan yang handal. Kita mem-punyai Tuhan yang memimpin kita. Tuhan mengirimkan pemimpin yang menolong kita. Kita tidak sendirian.

  7. Lawanlah iblis.

    Perkataan lawanlah iblis adalah firman Tuhan yang diambil dari Yakobus 4:7 - "Karena itu tunduklah kepada Tuhan dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu". Iblis memang penabur benih keputus-asaan. Jangan biarkan benih itu bertum-buh. Lawanlah, matikan, lupakan keputus-asaan. Mulailah usaha yang baru. Masih ada lembaran baru di tangan Tuhan. Tuhan memberkati.

Dikutip dari : Renungan Wasiat edisi Nov-Des 2005