Penyebab Perselingkuhan Meluas

Versi printer-friendly
Februari



Salah satu masalah yang tengah menggejala dewasa ini adalah perselingkuhan. Malangnya, masalah ini bukan saja menggejala di masyarakat umum, masalah ini pun menggejala di kalangan warga gereja. Berikut ini akan dipaparkan beberapa penyebab mengapa persoalan ini begitu meluas dan bagaimanakah cara untuk menanggulanginya.

  1. KARENA BERTAMBAH MUDAHNYA DAN CEPATNYA SARANA BERKOMUNIKASI.
    Sebagaimana kita ketahui perselingkuhan adalah sebuah relasi dan semua relasi dibangun di atas komunikasi. Nah, dengan bertambah mudah dan cepatnya sarana berkomunikasi, bertambah mudah dan cepatnya pula relasi selingkuh berkembang. Jika di masa lampau kita harus bersurat-suratan atau berhubungan lewat telepon darat, sekarang kita dapat berhubungan suara atau pun tatap muka lewat layar kaca dalam waktu sekejap. Singkat kata, kemudahan berkomunikasi telah menyediakan kemudahan bagi kita untuk menjalin relasi dengan orang, bukan saja secara mudah, tetapi juga secara terahasia. Alhasil, relasi selingkuh pun lebih mudah disembunyikan dan ini makin menggoda orang untuk melakukannya karena sekarang risiko tertangkap basah berkurang secara drastik.
  2. KARENA PERUBAHAN NILAI MASYARAKAT YANG MAKIN PERMISIF,
    yang membuat perselingkuhan tidak terlalu tampak jahat dan buruk. Segala sesuatu akan menjadi biasa bila sering dilakukan. Itulah yang terjadi dengan perselingkuhan. Pada akhirnya kita menjadi lebih berani melakukan perselingkuhan karena konsekuensi yang mesti ditanggung secara sosial tidaklah terlalu berat lagi. Sesungguhnya perselingkuhan adalah sebuah dosa dan semua dosa berdampak langsung pada relasi kita dengan Tuhan. Dosa merusak relasi kita dengan Tuhan. Selain dari itu perselingkuhan juga berdampak langsung pada relasi kita dengan orang. Dosa merusak relasi kita dengan orangtua, pasangan, anak-anak serta kerabat dan saudara seiman lainnya. Singkat kata, perselingkuhan bukanlah hal biasa dan sepele. Ya, perselingkuhan bukan saja menyakiti hati, tetapi juga menghancurkan hidup orang yang mengasihi kita. Jadi, walau masyarakat tidak lagi menjatuhkan sanksi berat terhadap perselingkuhan, ingatlah bahwa perselingkuhan mengundang hukuman Tuhan. Tanggung jawab kita berakhir bukan dengan manusia melainkan Tuhan. Ia akan menuntut pertanggungjawaban kita atas perbuatan kita melanggar perintah-Nya dan menghancurkan hidup orang lain. Manusia boleh menoleransi dosa, Tuhan tidak pernah.
  3. KARENA MANUSIA MAKIN CEPAT TIDAK PUAS DAN MAKIN INGIN CEPAT DIPUASKAN.
    Pada masa sekarang daya tahan menanggung derita merosot drastik; kita tidak lagi tahan berlama-lama di dalam ketidakpastian dan kesusahan. Itu sebab godaan berselingkuh bertambah kuat karena perselingkuhan menawarkan jalan keluar dan pemuasan yang cepat. Masalahnya adalah segala sesuatu yang cepat cenderung tidak bertahan lama dan bersifat dangkal. Tidak semua perselingkuhan didahului oleh problem rumah tangga tetapi hampir semua perselingkuhan didahului oleh ketidakpuasan. Ketidakpuasan inilah yang mendorong kita untuk mencari pemuasan dan perselingkuhan menawarkan pemuasan yang segera. Itu sebab kita mesti cepat berbuat sesuai dengan ketidakpuasan yang kita rasakan. Mungkin kita harus mencari pertolongan untuk mencari akarnya dan menyelesaikan ketidakpuasan ini. Atau, setidaknya kita harus berbicara dengan pasangan kita supaya ketidakpuasan ini tidak berlanjut. Tetapi, terpenting adalah kita mesti berusaha mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki dan terima dalam pernikahan kita. Kita harus menggali dan memaksimalkan apa yang ada di dalam pernikahan, bukan mencari pemuasan di luar pernikahan. Dan, kita pun patut mengingat bahwa rumput di pekarangan tetangga selalu lebih hijau daripada rumput di pekarangan sendiri. Sewaktu mendekat, barulah kita melihat bahwa rumput di pekarangan tetangga sama hijau dan sama tidak hijaunya dengan rumput di pekarangan sendiri.
  4. KARENA PIHAK YANG BERINISIATIF MELAKUKANNYA BUKAN HANYA LELAKI TETAPI JUGA WANITA.
    Pada masa lampau, umumnya lelakilah yang berinisiatif untuk berselingkuh dan wanita hanya menanggapinya. Sekarang, baik lelaki maupun wanita sama-sama berinisiatif untuk berselingkuh. Tidak bisa tidak, makin banyaklah kasus perselingkuhan. Seiring dengan perkembangan persamaan hak dan makin banyaknya wanita yang masuk ke dunia kerja, maka makin terbukalah pintu interaksi antara wanita dan pria. Sekat-sekat sosial yang dulu memisahkan pria dan wanita satu per satu tumbang sehingga kontak sosial lebih mudah terjadi. Akhirnya kontak sosial pun berkembang menjadi kontak personal; lelaki berinisiatif mendekati, di saat bersamaan wanita pun berinisiatif memulai.
  5. KARENA SEKS TELAH MERAJALELA DI HAMPIR SEMUA LINI KEHIDUPAN.
    Tanpa disadari seks telah menjadi tolok ukur kepuasan hidup, seakan-akan hidup tidak akan lengkap bila tidak disertai seks yang memuaskan. Itu sebab pada akhirnya kita mencari-cari seks untuk memaksimalkan kepuasan hidup. Dan, perselingkuhan menjadi sarananya. Meski seks bukanlah satu-satunya faktor penyebab terjadinya perselingkuhan, seks adalah faktor pengikat perselingkuhan yang kuat. Dengan kata lain, salah satu penghalang terbesar putusnya perselingkuhan adalah ikatan seksual yang telah terjalin. Sekali kita menikmatinya, kita terus menginginkannya dan tidak rela melepaskannya.
  6. KARENA TAKUT AKAN TUHAN TELAH BERKURANG.
    Tanpa disadari kita telah menyekat-nyekat ruang kehidupan sehingga pada akhirnya Tuhan hanyalah menempati satu ruang, bukan seluruh ruang kehidupan kita. Alhasil di dalam satu ruang kita bisa berdosa, di dalam ruang yang lain kita dapat berdoa. Teguran Tuhan pun dengan mudah kita kesampingkan sehingga tidak lagi mengganggu hati nurani. Pada akhirnya doa jalan, dosa pun jalan. Ada banyak alasan mengapa kita berdosa. Tetapi, apa pun itu alasannya, pada hakikinya dosa hanya dapat terjadi jika kita tidak lagi takut akan Tuhan. Dan, karena kita tidak lagi takut akan Tuhan, dengan gampangnya kita mendistorsi perselingkuhan. Kita tidak melabelkannya sebagai dosa terhadap Tuhan dan sesama melainkan sebagai masalah keluarga belaka. Kalaupun kita memandangnya sebagai dosa, kita cenderung menyebutnya sebagai suatu kekhilafan sesaat. Singkat kata, karena tidak takut Tuhan, kita dapat berbuat apa pun seturut kata hati kita.

Nasihat Firman Tuhan

Amsal 5 berisikan nasihat mengenai perzinahan. Ayat 21-23 adalah tiga ayat akhir dari peringatan Tuhan kepada kita supaya tidak berzinah, "Karena segala jalan orang terbuka di depan mata Tuhan, dan segala langkah orang diawasi-Nya. Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya dan terjerat dalam tali dosanya sendiri. Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat." Kita dapat menyembunyikan dosa dari mata manusia tetapi kita tidak dapat menyembunyikannya dari mata Tuhan. Jika kita tidak bertobat suatu saat Ia akan menyingkapkannya untuk dilihat oleh semua orang. Selain dari itu, Ia pun akan membiarkan kita tertangkap dan terjerat dalam tali dosa sendiri. Tuhan akan bertindak—menghukum yang berdosa dan membela yang tertindas.

Ringkasan audio T494B

Oleh :Pdt. Dr. Paul Gunadi

Simak rekaman lainnya di www.telaga.org


PERTANYAAN :

Pak,

Apakah bisa dibenarkan menonton film porno bagi pasangan yang sudah menikah? Suami saya suka nonton film porno khusus wanita-wanita "strip tease" dengan alasan dia nonton itu supaya dia bisa mengeluarkan sperma pertamanya sebelum berhubungan dengan saya karena katanya kalau langsung dilakukan bersama saya, tidak akan bertahan lama langsung spermanya keluar, tetapi saya sangat tidak suka melihat dia nonton sendirian, apalagi khususnya film wanita-wanita "strip tease". Saya merasa cemburu, seolah-olah suami saya menginginkan tubuh wanita yang ada di film tersebut dan saya merasa tidak dihargai. Setiap kali dia nonton sendirian apalagi dengan mengunci kamar, saya pasti merasa kesal terhadap suami, akhirnya saya "cuekin" saja. Menurut Bapak, apakah tindakan suami saya itu benar dan bagaimana mengatasi masalah saya ini? Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih, Tuhan memberkati!!

Salam: Ibu R.S.


JAWABAN :

Ibu RS yang dikasihi Tuhan,

Pornografi adalah salah satu bentuk kecanduan yang paling sering digunakan iblis untuk menghancurkan anak-anak Tuhan dewasa ini. Alasan yang diberikan suami Ibu hanyalah dalih untuk membuatnya terus bisa menikmati film porno itu. Bicaralah kepadanya dengan lebih tegas supaya ia bisa terlepas dari belenggu dosa itu. Seseorang yang terikat pornografi tidak dapat hidup kudus sebab pikirannya akan terus dikuasai oleh seks. Sewaktu berhubungan seks dengan Ibu, di dalam pikirannya yang membuatnya terangsang bukanlah Ibu melainkan gambar wanita dari film porno itu.

Demikianlah tanggapan yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bisa menolong Ibu mengatasi masalah ini.

Salam: Tim Pengasuh Program Telaga / LBKK


Di usia yang ke 23, hanya ucapan syukur yang dapat kami sampaikan kepada Tuhan yang telah memulai pelayanan radio TEgur sapa gembaLA keluarGA pada akhir bulan Februari 1998. Diawali dengan rekaman di Studio Rekaman Parakaleo, milik Pdt. Dr. Rahmiati Tanudjaja dan kemudian atas petunjuk beliau, hasil rekaman dalam bentuk kaset tanya-jawab dengan durasi 30 menit dikirim ke 5 radio pertama yaitu :

  • Merdeka FM di Surabaya (Mei 1998 s.d. Maret 2007)
  • Antariksa AM di Surabaya (Mei 1998 s.d.November 2011)
  • Maestro FM di Bandung (Mei 1998 s.d. saat ini)
    Streaming: www.maestroradio.com
  • Cristy AM di Makassar (Mei 1998 s.d. saat ini)
    Streaming: bit.ly/radiocristy
  • Swaranusa Bahagia AM di Jayapura (Mei 1998 s.d. saat ini)

Kini tercatat ada 22 radio streaming di antara 40 radio yang menyiarkan program Telaga, termasuk IMC Broadcasting di Hongkong.

Setiap rekaman dicatat dalam bentuk transkrip dan kami bekerjasama dengan Literatur SAAT di Malang, menerbitkan BOOKLET Telaga. Dari bahasa lisan dikonversi ke bahasa tulisan. Ada 25 judul booklet yang sudah diterbitkan. Akhir tahun 2006 ada 7 judul booklet lain yang diterbitkan oleh Metanoia Publishing di Jakarta. Kerjasama dengan P.T. Visi Anugerah Indonesia di Bandung menghasilkan 2 buku yang berjudul "Memahami Remaja dan Pergumulannya" dan "Memaksimalkan Karier Anda". Mulai tahun 2016 kami bekerjasama dengan C.V. Evernity Fisher Media di Malang yang telah menerbitkan 6 buku yaitu Telaga-1 "Tujuh Bantal Keluarga", Telaga-2 "Tertawa dan Menangis Bersama Anak", Telaga-3 "Hidup tanpa Penyesalan: Memilih Pasangan Hidup", Telaga-4 "Transformasi Karakter", Telaga-5 "Sampai Hari Tuaku" dan Telaga-6 "Sayang dan Berharga".

YLSA(Yayasan Lembaga Sabda) di Solo telah sangat menolong kami, Telaga bisa dinikmati oleh mereka yang menyukai internet. Mulai Oktober 2003, situs Telaga bisa dijelajahi melalui www.telaga.org , bahkan mulai 28 Oktober 2008 situs Telaga telah disempurnakan dengan sistim drupal.

Tidak terasa, hampir 13 tahun Sekretariat LBKK dan juga Telaga (sejak April 2008) telah menempati rumah Ibu Sri Haryati Gani di Jl. Cimanuk 56 Malang. Bersyukur atas pemeliharaan Tuhan kepada program radio ini.




KELILIPEN -

Istilah ini mungkin terdengar asing bagi orang-orang yang bukan keturunan etnis Jawa. Namun tidak bagi mereka yang sudah cukup lama tinggal di wilayah Jawa, khususnya Jawa tengah dan Jawa Timur. Sulit menemukan padanan kata itu dalam bahasa Indonesia yang baku. Mesti dijelaskan dengan kalimat lebih panjang untuk lebih memahaminya.

Penjelasan medis ‘kelilipan’ disebut keluhan umum pada mata karena masuknya benda asing ke dalamnya. Bahasa Indonesia memiliki kata kelilip yang artinya masuknya benda yang sangat kecil, seperti abu atau agas ke dalam mata, sehingga menyebabkan mata sakit. Orang yang pernah kelilipan pasti tidak akan menyangkal bahwa hal itu sangat menyakitkan. Mata menjadi merah, perih dan selalu berair. Dalam kondisi terbuka artinya waktu mata dalam keadaan siaga, terasa ada benda yang mengganjal apalagi bila dipejamkan. Kelilipan bisa memengaruhi aktifitas dan menjadi gangguan serius.

Mungkin kita bertanya apa kaitan antara kelilipan dengan Allah. Masakan Allah bisa kelilipan? Kalau seandainya bisa, benda apa yang bisa menyangkut di mata Allah dan sebesar apa? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu akan timbul di benak kita bila menghubungkan kelilipen dengan Allah. Marilah kita mengingat satu pujian yang mungkin sering kita nyanyikan baik ketika berada dalam ibadah gereja atau saat sedang bersenandung sendirian. Syairnya seperti ini: -Siapakah aku ini Tuhan, jadi biji mata mu? bisa jadi lagu pujian itu sudah akrab di telinga kita dan kita dapat menyanyikannya dari awal sampai akhir. Mungkin juga kita tahu bahwa syair tersebut diadopsi dari kitab Ulangan atau Mazmur.

Ketika menyanyikan lagu tersebut ada perasaan bangga terbersit di hati, sebab kita merasa diri sangat berharga. Bayangkan menjadi biji mata Allah. Bukankah hal yang luar biasa? Tidak ada yang salah dengan itu, sebab Allah pun tidak keberatan. Alkitab memberi dukungan, bahkan pernyataan tersebut dimunculkannya di dalam Alkitab. Setidaknya kita bisa menemukan ungkapan sebagai biji mata Tuhan dalam tiga buku yakni :

Ulangan 32:10, Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.

Mazmur 17:8, Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu dan

Zakharia 2:8, Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenal bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya.

Kembali pada kelilipen yakni masuknya benda asing pada mata yang menyebabkan rasa sakit. Pernahkah kita membayangkan bila kita melakukan dosa sebenarnya hal tersebut sama seperti melukai biji mata Allah? Kita yang seharusnya kudus, ketika berdosa ada kotoran yang melekat pada kita. Allah menderita, Allah merasakan sakit karena kelilipen. Jika kita mengasihi Tuhan, jagalah diri agar kita yang adalah biji mata
-Nya tidak tercemar oleh dosa.

Renungan disampaikan oleh :

Ev. Sudarmadji, M.Th.

Salah seorang konselor

Pusat Konseling Telaga Kehidupan Sidoarjo

Yang berdomisili di Surabaya


Memasuki bulan kedua di tahun 2021, kami diingatkan rekaman pertama diadakan di Studio Rekaman Parakaleo, milik Pdt. Dr. Rahmiati Tanudjaja, di Jl. Taman Wilis 7 Malang ……………..23 tahun yang lalu.

  1. Bersyukur Tuhan telah memperkenankan program radio TEgur sapa gembaLA keluarGA berusia 23 tahun. Bersyukur juga untuk 40 radio yang masih menyiarkan program Telaga.
  2. Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dalam bulan ini, yaitu dari Ibu -- H- melalui Ibu Idajanti Rahardjo sebesar Rp 5.000.000,- dan Ibu Gan May Kwee di Solo sebesar Rp 500.000,-.
  3. Dalam bulan ini telah diadakan uji coba rekaman jarak jauh melalui zoom dengan Pdt. Dr. Paul Gunadi sebagai narasumber telah, namun hasilnya masih belum memuaskan. Doakan agar dalam bulan depan bisa ada jalan keluar yang terbaik.
  4. Secara khusus doakan untuk rencana memeringati ulang tahun ke-1 dari PKTK Sidoarjo yang akan diadakan pada hari Sabtu, 20 Maret 2021 dengan mengadakan webinar berjudul -- Membangun Keluarga Yang Sehat -- dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi sebagai pembicara. Doakan untuk panitia, fasilitas yang digunakan khususnya internet dan para undangan. Pada saat tersebut juga akan dibuka pendaftaran murid Program Bina Iman Anak yang pelaksanaannya baru pada tanggal 15 Juli 2021 yang akan datang.
  5. Doakan untuk pengecekan tahap akhir sebelum buku Telaga-7 yang berjudul -- Mengapa Menikah ?- diterbitkan oleh C.V. Evernity Fisher Media di Malang.
  6. Tetap doakan untuk pengeditan 8 judul rekaman, termasuk pembuatan transkrip, ringkasan dan abstrak yang masih belum dikerjakan.
  7. Kita doakan untuk proses vaksinasi Covid-19 yang telah diawali oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Januari 2021 yang lalu, agar dalam bulan-bulan mendatang bisa dilaksanakan untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan.
  8. Teman-teman atau keluarga kita yang telah sembuh dari Covid-19 tetap kita doakan agar dengan pertolongan Tuhan mereka dapat terlepas dari rasa trauma dan tetap percaya bahwa Tuhan selalu ada dekat dan memelihara.