Menolong Pasanganku yang Pencemburu

Versi printer-friendly
Mei

Berita Telaga Edisi No. 33 /Tahun III/ Mei 2007/


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Account :BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


MENOLONG PASANGANKU YANG PENCEMBURU

Ada beberapa pasangan mengalami salah satu dari mereka sangat pencemburu. Tentunya sebagai suami atau istri yang dicemburui, kita tidak bisa diam saja. Kita dituntut bagaimana bisa menolong pasangan yang pencemburu itu. Untuk bisa memastikan atau mengira-ngira berapa besar kemungkinan orang itu berubah, kita harus melihat dulu permasalahan apa yang membuat dia cemburu.

Ada dua situasi atau faktor yang menyebabkan orang menjadi pencemburu:

  1. Adanya hubungan yang tidak seimbang di mana satu pihak lebih mencintai pihak yang lainnya. Untuk menolong pacar yang cemburu, kita harus berusaha tegas dan berkata, "Saya mencintaimu, tetapi inilah saya. Aku mengerti yang kau inginkan tapi saya memang tidak selalu mencari kamu jika ada problem, kamu bukanlah satu-satunya orang yang menjadi tempat aku cerita. Sebab puluhan tahun aku hidup, jiwaku bebas dan aku mempunyai banyak teman, sehingga aku tidak merasakan suatu keharusan mencari engkau sebagai orang yang pertama. Jadi kita harus berikan waktu agar hubungan ini bertumbuh sehingga lama-kelamaan aku juga makin dekat denganmu dan aku mungkin bisa lebih banyak cerita kepadamu."

    Sikap yang tegas harus diperlihatkan oleh si pasangan:

    • Jangan mengorbankan diri dan membuang teman-teman demi pacarnya yang memang tidak bisa menerima orang lain. Dia harus tegas berkata bahwa misalnya saya akan tetap ke gereja, tetap aktif dalam persekutuan pemuda, tetap terlibat dalam pelayanan sekolah Minggu.

    • Jangan mengkompromikan hal-hal yang memang penting yang adalah bagian jiwa kita. Biarkan dia melihat realitanya, meskipun pasangannya terlibat dalam kegiatan, dia tetap mencoba dan mengajak pasangannya bersama-sama bergaul, semua itu dilakukan tanpa kompromi.

  2. Orang yang mempunyai kepribadian tidak sehat, sehingga butuh sekali rasa aman. Mungkin ada latar belakang tertentu dalam hidupnya yang membuat dia merasa begitu takut ditinggalkan.

    Kalau hubungan sudah meningkat ke pernikahan, dan sifat asli pasangan kita sebagai pencemburu baru keluar, karena dia merasa hubungan sudah permanen, maka untuk menghadapi keadaan ini, kita harus melakukan dua hal secara seimbang, jangan sampai yang satu lebih berat dari yang lainnya.

    • Yang pertama adalah memberikan keyakinan bahwa dengan kita dia aman. Yang saya maksudkan adalah memberikan rasa aman bahwa saya setia denganmu dan engkau satu-satunya yang kucintai, aku tidak akan meninggalkan engkau. Itu perlu kita komunikasikan kepadanya dan perlu mengatakannya setiap hari.

    • Yang kedua adalah saya tetap menjadi diri saya. Maksudnya adalah kita tetap melakukan apa yang menjadi bagian dari jiwa kita, misalnya: senang bergaul dan bercanda, ikut terlibat dalam kegiatan di gereja, dan lain sebagainya. Meskipun dia marah, jangan mundur karena kita tetap pulang ke rumah.

      Kalau kita tidak meyakinkan dia akan cinta kita kepadanya, dia akan makin cemburu. Namun apabila kita hanya menuruti kemauannya, kita akan tersiksa karena tidak lagi bisa mengikuti kegiatan lain dan tidak menjadi diri kita yang sebenarnya. Ini tidak realistis dan juga tidak mendewasakan dia.

1Korintus 13:4 "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong."

Tuhan menghendaki, agar dalam hidup ini kita memiliki kasih yang tidak cemburu. Dalam pengertian kasih yang bisa berserah, bisa membebaskan orang untuk menjadi dirinya. Namun di pihak lain, janganlah kita mencari gara-gara supaya orang cemburu pada kita. Jadi ciptakanlah situasi dalam hubungan nikah kita, dimana pasangan kita tidak akan menemukan alasan untuk cemburu kepada kita.


MENGENAL LEBIH DEKAT

Puji Tuhan, pada awal Mei 2007 Tuhan telah mengijin-kan TELAGA untuk bisa didengarkan oleh masyarakat di daerah Tulungagung dan sekitarnya melalui Radio Rajawali FM, yang mengudara pada frekuensi 99,8 MHz . Target pendengar radio ini adalah kalangan muda dan orang tua. Telaga disiarkan setiap hari Selasa, pk.05.30-06.00 WIB. Rajawali FM menjangkau daerah Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Blitar, Jombang, Nganjuk, Kertosono, Malang.


KEUANGAN

Pemasukan bulan ini:
Sumbangan dari NN di Mlg Rp. 1.000.000,00
Sumbangan dari Radio Suara Gracia di Cirebon Rp. 1.684.500,00
Hasil penjualan kaset dll. Rp. 13.500,00
Total pemasukan sebesar Rp. 2.698.000,00
Pengeluaran TELAGA bulan ini Rp.6.167.567,00

DOAKANLAH

  1. Bersyukur ada satu radio di Tomohon - Sulawesi Utara, yaitu Radio Kabar Baik FM. yang ingin bekerjasama dan menyiarkan program Telaga.

  2. Bersyukur mulai bulan Juni 2007, masyarakat di Solo dan sekitarnya bisa membeli kaset & CD Telaga di Yayasan Lembaga Sabda - Solo.

  3. Doakan untuk proses pencetakan brosur Telaga yang sementara dikerjakan, mudah-mudahan bisa selesai dalam waktu dekat.

  4. Doakan untuk Ibu Lusiana Kuswandhi (istri Pdt. Daniel Sutrisno) yang menjalani kemoterapi paket 6 (terakhir) di Surabaya. Doakan pula agar Tuhan mencukupkan dana yang diperlukan.

  5. Doakan agar beberapa judul booklet bisa mulai dikerjakan dalam bulan-bulan ini. Dalam tahun ini diharapkan 12 judul baru bisa diterbitkan oleh Metanoia Publishing.


JUDUL KASET/CD TERBARU

T222 Tangga ke Rumah (I)
Tangga ke Rumah (II)
T223 Tangga ke Rumah (III)
Mencabut Duri Pernikahan
T224 Tragedi pada Anak (I)
Tragedi pada Anak (II)
T225 Anugerah dalam Pernikahan (I)
Anugerah dalam Pernikahan (II)
T226 Tahap Penyesuaian dalam Pernikahan
Pernikahan yang Hampa
T227 Pernikahan di Hari Tua (I)
Pernikahan di Hari Tua (II)
T228 Membangun Dari Reruntuhan (I)
Membangun Dari Reruntuhan (II)
T229 Mengembalikan Keintiman yg Hilang (I)
Mengembalikan Keintiman yg Hilang (II)
T230 Siapakah Anak Kita?
Menjahit Relasi dengan Remaja
T231 Kehidupan Sebagai Duda
Penghiburan Bagi Duda
T232 Dekat Tapi Jauh
Berkomunikasi Dengan Remaja
T233 Dua Sumber Konflik
Konflik dan Pertumbuhan
T234 Dari Mana Datangnya Pencobaan
Sikap Kita Terhadap Pencobaan

JUDUL BOOKLET TERBARU

  1. Pernak-Pernik Perjodohan

  2. Mencintai dan Berpacaran

  3. Membentuk Anak Perempuan Menjadi Wanita Dewasa

  4. Pertengkaran: Bumbu atau Racun dalam Keluarga ?

  5. Membentengi Pernikahan

  6. Tertawa dan Menangis Bersama Anak

  7. Kasih Sejati

Dapatkan booklet tersebut di Toko Buku Metanoia, Toko Buku Gunung Agung dan Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia.


TELAGA MENJAWAB

Tanya:

Bagaimana kalau hanya salah satu dari pasangan suami-istri yang berupaya untuk membuat keluarga harmonis? Dapatkah terwujud?

Karena seperti yang kita ketahui kaum pria pada umumnya jarang sekali tertarik untuk mendalami masalah keluarga. Mungkin dianggap itu buang waktu saja. Lain kalau masalah pekerjaan, suatu hal yang tidak dapat dihindari. Bisa kita lihat pada persekutuan-persekutuan doa lebih banyak kaum hawanya.

Jawab:

Jika hanya salah satu dari pasangan yang berusaha, biasanya istri, akan lebih baik daripada tidak ada yang mengusahakan. Minimal sang istri dapat memahami problem keluarganya, dan bisa melakukan apa yang menjadi bagiannya. Walaupun hasilnya sulit diukur, namun minimal bisa membuat istri bertahan dan mengusahakan perubahan. Selain itu, sang istri minimal dapat mendoakan suaminya hingga berubah. Jadi, walau hanya satu pihak yang menyadari masalah keluarga dan mau berusaha, akan lebih ada pengharapan untuk membuat keadaan menjadi lebih baik.


UCAPAN BAHAGIA VERSI IBLIS

..PINGIN TAU ?...

  • Berbahagialah orang yang terlalu lelah karena kesibukan mereka, sehingga mereka tidak punya waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Mereka adalah anak-anakku yang mengerti kerinduan hatiku yang terdalam.

  • Berbahagialah orang yang selalu mengharapkan pujian atas apa yang mereka perbuat. Aku bisa memperalat dan menunggangi ambisi mereka melalui pujian.

  • Berbahagialah orang yang memelihara hati yang terlalu sensitif. Dengan sedikit "sentilan" saja mereka tersinggung. Mereka akan kurang bersemangat didalam bekerja dan akan segera menghilang dalam pelayanan. Mereka ini adalah fansku yang setia.

  • Berbahagialah mereka para pembuat masalah. Mereka akan disebut anak-anakku.

  • Berbahagialah orang yang selalu mengeluh. Aku senang karena benih sungut-sungut yang kutabur bertumbuh subur di hati dan lidah mereka.

  • Berbahagialah mereka yang egois, suka mementingkan diri sendiri dan tidak peduli pada orang lain. Mereka adalah pengikut-pengikutku yang setia.

  • Berbahagialah mereka yang suka menggosip, karena mereka akan menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Ini sungguh sangat menyenangkan hatiku.

  • Berbahagialah orang yang mengaku mengasihi Tuhan, tetapi membenci saudara-saudaranya. Mereka akan hidup bersamaku selamanya sampai kepada kekekalan.

  • Berbahagialah orang yang membalas kebaikan dengan kejahatan, penganiayaan dengan penganiayaan dan kebencian dengan kebencian. Mereka akan mendapat upah yang sama denganku di kegelapan.

  • Berbahagialah orang yang membaca tulisan ini dan merasa isinya pas untuk orang lain dan bukan untuk dirinya sendiri. Dia ada dalam tanganku.

Keputusan untuk masuk ke dalam kelompok orang yang berbahagia menurut versi Tuhan Yesus atau versi Iblis ada di tangan kita! Jika ingin menjadi orang yang berbahagia menurut versi Tuhan Yesus, kita harus hidup dalam ketaatan dan berjaga-jaga seperti halnya kelima orang gadis yang bijaksana (Mat. 25:1-13). Jagalah pelita hati kita agar tetap menyala. Isilah minyaknya setiap hari dengan berdoa dan merenungkan firmanNya. (kutipan dari kiriman e-mail seorang kawan)


POEM...

Jika engkau tidak dapat menjadi pohon meranti di puncak bukit. Jadilah semak belukar di lembah Jadilah semak belukar yang teranggun di sisi bukit Kalau bukan rumput, semak belukar pun jadilah

Jika engkau tak boleh menjadi rimbun, jadilah rumput dan hiasilah jalan dimana-mana Jika engkau tidak dapat menjadi seekor ikan mas, jadilah ikan sepat Tetapi jadilah ikan sepat yang terlincah di dalam sebuah paya

Jika engkau tidak bisa menjadi jagung, jadilah kedelai Bukan dinilai kau kalah atau pun menang Jadilah dirimu sendiri yang terbaik.

Dikutip dari MINIMAGZ; Cakrawala Sept 2005