Mengembalikan Keintiman yang Hilang
Berita Telaga Edisi No. 104 /Tahun IX/ Juni 2013
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
Mengembalikan Keintiman yang Hilang
Biasanya pada awal kita membina relasi, memang perasaan itu masih sangat kuat dan perasaan yang masih sangat kuat itu akan mendorong kedua orang untuk masuk ke dalam sebuah keintiman. Sebab memang cinta itu bersikap menyatukan/mengintimkan tapi masalahnya adalah setelah masuk dan menjadi intim tiba-tiba keintiman itu mulai memudar. Sering kali orang tidak terlalu menyadari hal itu, sekarang kita akan memusatkan perhatian kita untuk bagaimana menjaga agar keintiman ini terus ada.
Fakta tentang Keintiman Seksual :
Ada pasang surut namun kontak seksual yang KONSISTEN akan menambah gairah: Makin sering, makin terampil, makin menjadi KEBUTUHAN.
Perubahan HORMONAL akibat usia atau penyakit berpengaruh terhadap gairah
Kebersamaan dalam orgasme terjadi SEKALI-SEKALI, bukan setiap kali
RITME kebutuhan seksual pada umumnya tidak sama
EKSPRESI kepuasan seksual pada umumnya tidak sama
Sering kali masalah dalam keintiman seksual MELATARBELAKANGI masalah lain dalam pernikahan
Kejenuhan dalam pernikahan acapkali identik dengan KEJENUHAN dalam relasi seksual
Memelihara Keintiman Seksual
Keintiman seksual adalah AKIBAT dari relasi nikah yang HARMONIS: Konflik adalah pembunuh keintiman !
Keintiman seksual adalah AKIBAT dari terpenuhinya kebutuhan pokok yakni: Suami merasa bahwa ia dapat MENGATUR istrinya dan istri merasa dianggap dan tidak diperlakukan SEENAKNYA oleh suami
Bagi kebanyakan pria, seks adalah PELEPASAN gairah FISIKAL sedangkan bagi wanita, seks adalah PERPANJANGAN gairah EMOSIONAL
Itu sebabnya suami memerlukan ketertarikan fisikal sedangkan istri membutuhkan ketertarikan emosional (seperti dikasihi, dicintai, dimesrai, diperhatikan dan sebagainya).
Hadapi dan bicarakanlah penghalang relasi seksual yang utama: KETAKUTAN ! Suami takut PERFORMA sedangkan istri takut SAKIT. Ingat: : Obat penawar melawan ketakutan adalah RILEKS!
Konsep yang benar tentang seks adalah sebagai PERSEMBAHAN
Jadi, bagi suami, seks bukanlah PEMENUH kebutuhan biologis semata dan bagi istri, seks bukanlah IMBALAN untuk suami yang baik
SEKS: Mempersembahkan yang TERINDAH dari yang TERINTIM
Jika telah terjadi luka batiniah akibat PENGKHIANATAN, hubungan seks biasanya terganggu sebab reaksi alamiah dari pengkhianatan adalah MENJAUH. Untuk sementara, berilah WAKTU untuk menjauh.
Pihak yang melukai harus menunjukkan penyesalan dan pertobatan DI LUAR relasi seksual.
Pada umumnya seks menjadi wilayah TERAKHIR—bukan awal—dalam pro-ses restorasi. Jadi, selesaikan dan rekatkan dulu aspek lain dalam relasi.
Pihak yang terluka MEMBERI sedapatnya sedangkan pihak yang melukai MENERIMA apa adanya.
Keluhan atau tuntutan hanya akan memperkeruh suasana. Ingat : Pihak yang dilukai TAKUT membiarkan diri menikmati relasi seksual.
Ingatlah bahwa relasi seksual yang baik adalah salah satu PELINDUNG dari dosa (1 Korintus 7:3-5)
Jadi, LINDUNGILAH satu sama lain dari pencobaan !
Berkatilah satu sama lain melalui relasi seksual yang indah.
Firman Tuhan :
". . . Hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat."(1 Petrus 3:9)
Oleh Pdt.Dr. Paul Gunadi
Audio dan transkrip bisa didapatkan melalui situs TELAGA dengan kode T229
Doakanlah
Bersyukur karena transkrip, ringkasan, abstrak dan audio dari rekaman terbaru, yaitu T 361 s.d. T 371 sudah selesai dan bisa dibaca/didengar melalui situs Telaga.
Kerjasama dengan P.T. Mahoni yang menerbitkan buku “Bantal Keluarga” dan “Mencintai dan Berpacaran” dalam bentuk digital (e-Book) tinggal menunggu penandatanganan Perjanjian Kontrak Kerja Samanya.
Tetap doakan untuk tim rekaman bersama Ev. Sindunata Kurniawan dan Bp. Hendra yang sampai dengan akhir Juni 2013 masih belum mengadakan rekaman lagi.
Bersyukur saat ini ada 56 radio yang menyiarkan program Telaga, 55 radio di tanah air dan 1 radio di Hongkong. Doakan agar ada tambahan radio yang mau bekerjasama mengudarakan Telaga.
Doakan untuk Sdri. Lortha Gb.Mahanani yang akan menikah dengan Bp. Sarjuno pada tgl. 6 Juli 2013 yang akan datang. Pemberkatan nikah diadakan di GKI Peterongan, Semarang.
Bersyukur untuk penerimaan dana dari donatur tetap dalam bulan ini, yaitu dari :
011 – Rp 150.000,-
Telaga Menjawab
Tanya?
Syalom, saya seorang suami dan ayah, permasalahan muncul dari pihak istri saya.
Dulu kami dijodohkan oleh kakak istri saya, sehingga hanya berpacaran selama 6 bulan, karena saya ada hubungan bisnis dengan kakaknya sang istri sehingga saya dijodohkan dengan adiknya. Istri saya seorang Katolik yang taat, tetapi sejak 3 tahun belakangan ini istri saya sering curhat kepada pastornya. Awalnya saya hanya menganggap hubungan mereka antara pastor dan umatnya, dan selama ini istri saya berusaha meyakinkan saya bahwa di antara mereka tidak ada hubungan yang aneh-aneh hanya sebatas sharing saja. Selama ini saya dan istri mengganggap pastor adalah seorang yang dihormati dan dikagumi sehingga saya banyak membantu keperluan sang pastor, mulai dari mobil sampai segala sesuatu yang diperlukan, termasuk wisata dan berobat keluar negeri.
Tepatnya 3 bulan yang lalu istri saya bicara dengan saya kalau kami sudah menikah selama 13 tahun, tetapi dia tidak merasa bahagia dan setelah dia mengenal pastor selama 3 tahun saja dia sudah merasa bisa berkomunikasi dengan baik. Istri saya mengakui dengan jujur bahwa selama ini saya cukup bertanggung jawab dan sangat menya-yanginya, tapi selama ini cintanya dengan saya tidak bisa bertumbuh. Hal itu sama seperti yang saya alami sebelum menikah yaitu awalnya saya belum siap menikah karena papa saya masih sakit, tapi berhubung desakan dari pihak istri dengan alasan undangan sudah disebar dan keluarga pihak wanita menengok papa yang masik sakit di luar negeri untuk meminta izin atas pernikahan ini. Papa saya merestui pernikahan kami dan perkawinan kami diberkati di gereja oleh seorang pastor. Awal pernikahan kami istri saya merasa tertekan karena orangnya cukup tertutup, kepada saya sebagai suaminya pun dia tidak mau menceritakan apa yang menjadi masalahnya, alasannya saya tidak bisa mengerti perasaannya (menurut saya, bagaimana saya tahu masalah dia kalau dia sendiri tidak mau menceritakannya kepada saya) saya bertanya kepada istri, “Apakah dia tidak puas dengan hubungan sex”, dia menjawab, “Bukan masalah sex”.
Jika dengan pastor istri saya bisa terbuka. Saya menelepon pastor agar pastor bisa menasehati istri saya, rupanya sang pastor malah menyaran-kan kami bercerai dengan alasan dulu pernikahan kami tidak melalui kanoni, sehingga dasar perkawinan kami tidak kuat. Mendengar itu saya rasanya seperti disambar petir, kenapa pastor menasehati kami untuk bercerai seharusnya pastor seorang imam yang bisa mendamaikan kalau pasutri sedang dilanda masalah. Sejak saat itu saya merasa curiga jangan-jangan si pastor menyukai istri saya, ternyata benar pastor mengakui kalau mereka saling menyukai. Hati saya remuk mendengar pengakuan tersebut, saya tanya baik-baik kepada pastor, “Di antara ratusan bahkan ribuan umatnya banyak anak-gadis kenapa harus memilih istri saya ?” Saya hanya terdiam saat itu, lalu dia menjawab bahwa awalnya tidak ada perasaan apa-apa tapi lama-lama ibarat gayung bersambut. Untuk saat sekarang istri saya sudah bisa dibilang jarang melayani saya sebagai istri, sehingga sering terjadi pertengkaran, saya bilang ke istri saya kalau saya masih mencintai dia dan anak-anak, sedangkan istri saya memohon agar saya melepasnya agar dia bisa bebas, anak-anak mau dibawa ikut bersamanya, masalah ini sudah saya sampaikan kepada kakaknya dan kakaknya juga menasehati istri saya, saya disuruh sabar karena tidak mudah untuk melupakan si pastor.
Apa yang harus saya lakukan?
Haruskah saya menceraikannya kalau dia terus bersikeras minta diceraikan?
Jawab!!!
Pertama, saya ingin menyampaikan bahwa hati saya turut merasa remuk mendengar pergumulan Bapak. Saya tidak bisa membayangkan betapa hancurnya hati dengan berita bahwa istri tidak mencintai suami dan bahkan sekarang mencintai orang lain. Ada beberapa hal yang Bapak mesti lakukan. Pertama, Bapak harus melaporkan perbuatan pastor itu kepada pimpinannya sebab tindakannya salah dan berdosa. Sebagai hamba Tuhan ia tidak boleh menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan gereja Tuhan kepadanya. Dan, bila ia sudah melakukannya sekali kepada istri Bapak, besar kemungkinan ia dapat mengulangnya dengan istri orang lain. Jadi Bapak harus mengadukan perbuatannya kepada pimpinannya supaya gereja Tuhan dibersihkan dari orang yang mengotorinya. Biasanya nanti pimpinan gereja akan menggembalakannya supaya ia bertobat dan dapat melayani Tuhan dengan lebih baik.
Kedua, Bapak mesti menyadari bahwa Bapak tidak dapat membuat istri Bapak mencintai Bapak. Cinta bertumbuh secara alamiah dan seringkali cinta bertunas di atas kebaikan. Jadi, teruslah bersikap baik dan penuh kasih kepadanya. Katakan kepadanya bahwa Bapak sadar bahwa cinta tidak dapat dipaksakan dan dibuat-buat. Katakan bahwa Bapak mengerti pergumulannya namun juga katakan bahwa Bapak akan berusaha mengasihinya dan membuat perubahan seperti yang diinginkannya.
Ketiga, sebaiknya Bapak mengajaknya untuk menjalani pembimbingan supaya pernikahan ini dapat diselamatkan. Jika istri Bapak bersedia, kami dapat mengenalkan Bapak dengan seorang hamba Tuhan yang dapat membantu Bapak dan Ibu.
Jika istri masih ngotot minta diceraikan, sebaiknya Bapak tidak menerima permin-taannya untuk bercerai. Sebaliknya Bapak memintanya untuk menunggu selama setahun agar ia dapat memikirkan keputusannya dengan baik-baik. Saya khawatir dia terbawa emosi. Mudah-mudahan jawaban ini bisa menolong Bapak untuk mengatasi permasalahan yang sedang Bapak alami.
Judul Baru
T361 Depresi dan Bunuh Diri (I)
Depresi dan Bunuh Diri (II)
T362 Gaya Hidup Sehat (I)
Gaya Hidup Sehat (II)
T363 Segitiga Cinta
Cinta Pandangan Pertama
T364 Mengadakan Perubahan
Perubahan yg Mendatangkan Kebaikan
T365 Sumber dan Dampak Kecemasan
Langkah Pemulihan dari Kecemasan
T366 Menghadapi Hidup tak Bermakna
Depresi : Bawaan atau Lingkungan ?
T367 Kata Hati
Nurani : Terhilang atau Tercemar ?
T368 Berpisah Tidur dengan Anak
Mematahkan Sayap Anak
T369 Mengawasi Perkataan
Racun dalam Perkataan
T370 Trauma Masa Kecil
Mengatasi Trauma
T371 Bisakah Mengubah Pasangan ?
Sikap Hidup Reaktif
Mengenal Lebih Dekat
Di awal bulan Juni 2013, Tuhan membuka jalan untuk satu radio bekerjasama menyiarkan program Telaga, radio tersebut adalah radio Suara Imanuel FM di Bontang – Kalimantan Timur. Radio Suara Imanuel FM ini merupakan satu-satunya radio rohani Kristen dan sudah memiliki ijin resmi, dengan frekuensi 88,9 MHz. Program Telaga bisa didengarkan setiap hari Minggu pukul 17.30 WITA. Bagi Anda yang berada di wilayah Bontang dan sekitarnya silakan mendengarkan. Semoga menjadi berkat.
- 4292 kali dibaca