Mengapa Anak Berbohong?

Versi printer-friendly
Agustus

Berita Telaga Edisi No. 60 /Tahun V/ Agustus 2009


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagaindo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account : BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


Salah satu ketakutan orang tua tatkala mendapati anaknya berbohong adalah bahwa anaknya akan bertumbuh menjadi pembohong. Apakah benar demikian dan sikap apa yang mesti kita perlihatkan sewaktu anak berbohong?

Pertama, kita tidak boleh menuduh anak berbohong bila kita tidak mempunyai buktinya. Ini penting sekali sebab hal ini menyangkut kepercayaan. Anak membu-tuhkan kepercayaan orang tua, bila ia tidak mendapatkannya, ia akan menolak untuk berkomunikasi, "Buat apa, toh tidak dipercaya!"

Kedua, kita mesti memahami mengapa anak berbohong.

  • Anak berbohong karena ia takut kepada kita.
  • Anak berbohong karena ia tahu kita tidak akan memenuhi permintaannya.
  • Anak berbohong karena ia ingin membenarkan tindakannya.
  • Anak berbohong karena ia baru saja menemukan "ilmu" baru ini-berbohong-dan ternyata ia menuai manfaatnya, misalnya lolos dari tugas, hukuman dan seba-gainya. Jadi, ia te-rus mem-praktekkan keteram-pilannya itu.

Ketiga, kita harus mengontrol emosi kita. Emosi berlebihan dan memanggil anak pembohong tidak menyelesaikan masalah, malah makin membuat anak takut dan berbohong lagi. Berikan jaminan bahwa jika ia berterus terang, maka kali ini, kita akan memaafkan dan tidak menghukumnya.

Keempat, kita harus memotong mata rantai bohongnya. Jangan mengintero-gasi anak untuk membuatnya mengaku bila kita sudah tahu bahwa ia berbohong. Tindakan ini hanya akan mendidiknya menjadi lebih canggih dalam berbohong. Langsung kemukakan faktanya dan kita tidak perlu menunggunya mengaku. Sesuaikan sanksi kita dengan perbuatan-nya.

Kelima, kita perlu mengevaluasi diri kita. Apakah kita terlalu keras kepadanya? Apakah kita tidak memberinya cukup kebebasan? Apakah kita kurang memberi-nya uang saku?

FIRMAN TUHAN

"Orang benar akan menerima berkat kebenarannya dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya." (Yehezkiel 18:20)

Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi

Catatan : Audio bisa didengar melalui situs kami dengan kode T138 B.

MENGENAL LEBIH DEKAT

Bersyukur karena Tuhan mengizinkan program TELAGA disiarkan oleh radio di Madiun. Melalui Radio Romansa FM di Kertosono yang membuka cabang di Madiun, mereka meminta agar program Telaga juga disiarkan oleh Radio SAKTI FM dengan frekuensi 94.80 MHz. Radio ini menjangkau wilayah Barat meliputi Magetan, Ngawi, Sragen dan sekitarnya. Wilayah Timur meliputi Caruban, Saradan, Nganjuk dan sekitarnya. Wilayah Utara meliputi Bojonegoro, Blora, Rembang, Pati dan sekitarnya. Wilayah Selatan meliputi Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Wonogiri dan sekitarnya. Radio Sakti FM adalah radio sekuler, jadi acara rohani hanya disiarkan setiap hari Minggu dan program TELAGA disiarkan pada hari Minggu pk. 09.00 WIB.

DOAKANLAH
  1. Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari Ibu S. Muljodiharjo (2x) sebesar Rp. 900.000,-; dari Radio Suara Gratia FM di Cirebon sebesar Rp. 200.000,-; dari Kel. Basoeki Rahardjo sebesar Rp. 2.000.000,- dan dari Yayasan Pelayanan Kudus di Samarinda sebesar Rp. 1.000.000,-.

  2. Bersyukur ada tambahan 2 radio di Madiun yang menyiarkan program Telaga, yaitu Radio Sakti FM dan WOW FM.

  3. Tetap doakan untuk rencana kerjasama dengan Radio Debora AM di Bandung, sampai saat ini belum ada perkembangan yang positif antara Dewan Penasehat dengan para pemilik saham.

  4. Bersyukur radio Mensana FM di Batu telah mengudara seperti biasa, karena radio Solagracia FM di Malang tidak lagi menyiarkan program Telaga sejak bulan Mei 2009.

  5. Bersyukur buku "Bantal Keluarga" yang memuat 6 artikel telah diterbitkan oleh Metanoia Publishing akhir Juli 2009. Doakan untuk pemasarannya.

  6. Bersyukur tim rekaman sudah mulai mengadakan rekaman sebanyak 3x, doakan agar selama bulan September 2009 bisa diselesaikan 10x rekaman.

  7. Bersyukur selama konven alumni SAAT tgl. 25-27 Agustus 2009, ada 257 kaset Telaga yang diambil dengan hasil persembahan sebesar Rp. 774.000,-. Hasil penjualan buku + 1 kaset CPK3 berjumlah Rp. 680.500,-.

  8. Doakan untuk rencana menerbitkan 6 artikel dalam bentuk booklet oleh Literatur SAAT, saat ini masih dalam proses mendapatkan ISBN (International Standard Book Number).

  9. Doakan untuk ceramah yang dipimpin oleh Bp. Paul Gunadi dengan judul "The Power of Being There" yang diadakan oleh Malang Youth Centre pada tgl. 11 September 2009. Ceramah ini diadakan khusus untuk para orang tua yang mempunyai anak remaja. Rencananya Telaga akan menitipkan beberapa buku/booklet untuk dijual.

  10. Doakan untuk kebutuhan staf web di YLSA, Solo dan pengadaan CD SABDA 3.0 Final yang membutuhkan dana.

TELAGA MENJAWAB
TANYA

Saya menikah 16 bulan yang lalu, dan sekarang sudah dikaruniai seorang anak laki-laki. Seminggu setelah menikah saya dan suami saya pindah ke rumah mertua. Tadinya saya menolak, tapi akhirnya ya... mau tidak mau akhirnya saya ikut...

Di rumah mertua tinggal mama, papa dan 1 adik ipar (suami saya mempunyai dua adik, 1 perempuan sudah menikah dan dibawa ke rumah suaminya). Walau dengan susah payah akhirnya saya bisa melewati masa adaptasi itu (mulai dari menyamakan kebiasaan tidur, makan, mandi sampai hal-hal kecil lainnya dengan orang-orang di rumah baruku tersebut), sampai aku melahirkan, rasanya saya sudah mulai merasa betah.

Tiba-tiba masalah muncul, adik ipar saya (laki-laki) mau menikah bulan ini, dia sudah berpacaran sejak seminggu sebelum kami menikah dan dari sejak awal berpacaran dia sering dibelikan baju, HP, makan di luar, sampai-sampai setiap kali akan datang ke rumah pacarnya selalu menelepon dan bertanya, mau dibelikan apa? Itu dilakukan baik kepada adik iparku atau pada mertuaku. Masalahnya mertua perempuanku akhir-akhir ini lebih sering memuji-muji calon menantu barunya, beliau selalu mengikut sertakan calon menantu barunya ke acara-acara keluarga kami, mungkin supaya tidak merasa asing. Tapi saya dulu tidak diperlakukan seperti itu, sempat saya memakluminya karena masa pacaran saya hanya sebentar. Mertuaku juga sering memuji-muji calon besan di depanku, sakit sekali rasanya hati ini.

Tolong saya, saya takut karena nanti setelah menikah dia juga tinggal serumah dengan kami, kemudian dia mengambil semua kasih sayang dan perhatian mertuaku. Saya sempat mempunyai pikiran untuk membeli rumah sendiri, namun untuk saat ini kondisi keuangan kami belum memungkinkan. Apalagi anak kami masih kecil, saya tidak tega meninggalkan anak hanya dengan pengasuh. Apa yang harus saya lakukan ?

JAWAB

Ketakutan akan kehilangan atau berkurangnya perhatian itu memang suatu hal yang wajar! "Barang" baru memang membawa sensasi baru, yang kadang-kadang memabukkan. Jangan hal tersebut menjadi ancaman bagi diri Anda kalau mertua mulai memberi perhatian lebih kepada "saingan" Anda (asal bukan suami Anda yang bertindak demikian). Tunjukkan kebesaran hati Anda untuk menerima calon adik ipar dengan wajar, karena ia akan menjadi bagian dari keluarga Anda juga. Jadikan dia sebagai teman atau adik, bukan saingan. Pasti suatu saat Anda akan membutuhkan dia, demikian pula sebaliknya. Kalau Anda memosisikan diri Anda dengan tepat (sebagai kakak) kepada dia dan juga membuktikan kepada mertua bahwa Anda menantu yang baik, maka Anda tidak perlu merasa bingung dan memutuskan untuk cepat-cepat pindah rumah, kalau memang saatnya belum tepat. Mungkin ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk "mengasah" kebesaran hati Anda dan memperkecil ego Anda. Tuhan akan menolong Anda melewati proses ini. Selamat mencoba!

JUDUL BARU
PENGUMUMAN

Beberapa orang pernah menghubungi kami dan menanyakan tentang CD SABDA 3.0 Final, namun sampai saat ini CD tersebut belum tersedia. Jadi mereka yang menginginkan program tersebut bisa mengunduhnya melalui http://http://sabda.net/ atau yang dikenal dengan situs SABDA.net. Selamat mencoba !!

VITAMIN PERNIKAHAN

Hidup pernikahan memerlukan beberapa vitamin untuk pertumbuhan. Vitamin-vitamin apakah itu ?

Vitamin 1. Perjuangan

Hidup pernikahan itu penuh perjuangan. Beranikah Anda menempuhnya? Kalau Anda menunggu sampai segala sesuatunya sempurna, maka pernikahan tidak akan pernah terjadi.

Vitamin 2. Tujuan

Apakah Anda menikah, karena orang lain menikah? Atau Anda memang merasakan perlunya pasangan hidup, maka Anda perlu menikah. Pikirkan tujuannya.

Vitamin 3. Prinsip

Institusi pernikahan bukan ciptaan manusia, melainkan ciptaan Tuhan. Itu sebabnya sekali telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Vitamin 4. Praktek

Dalam hidup pernikahan kita perlu saling mengasihi. Kasih sejati tidak menuntut tapi perlu pengorbanan. Perlu ada keseimbangan untuk melakukan take dan give.

Vitamin 5. Daya tahan

Pernikahan juga perlu memiliki daya tahan, karena adanya beda pendapat yang harus dicari persamaannya melalui komunikasi aktif.

Vitamin 6. kesabaran

Kita tidak akan dapat mengubah tabiat seseorang, tetapi kita dapat menerimanya dengan kesabaran dan pengertian.

Dari buku "Bermimpi satu menit" seri 2