Membangun dari Reruntuhan

Versi printer-friendly
Oktober

Berita Telaga Edisi No. 86 /Tahun VIII/ Oktober 2011


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon



Membangun pernikahan yang telah runtuh, ibarat membangun tembok Yerusalem yang telah runtuh. Kita tahu tembok Yerusalem runtuh akibat pertempuran, akibat serangan dari bangsa-bangsa lain yang menyerang Yerusalem. Pernikahan pun adakalanya mengalami badai, mengalami serangan dan akhirnya menderita kerugian, runtuh berantakan. Apa yang harus dilakukan oleh suami istri yang mengalami badai atau serangan untuk membangun kembali pernikahan mereka ? Kita akan belajar dari hamba Tuhan yang bernama Nehemia, kita akan belajar hal-hal yang dilakukannya untuk membangun tembok itu.

Penyebab keruntuhan :

  1. Faktor internal, seperti konflik berkepanjangan, merenggangnya komunikasi, hilangnya keintiman, melebarnya perbedaan. Ingat : ibarat pohon, relasi pernikahan memerlukan siraman dan perhatian !
  2. Faktor eksternal yakni PENGKHIA-NATAN. Tidak ada badai yang lebih dahsyat daripada PENGKHIANATAN !

Pengkhianatan meruntuhkan beberapa hal :

  • Kepercayaan, kita tidak lagi percaya bahwa dia setia kepada kita, kita tidak lagi percaya pada perkataannya karena ternyata dia telah berbohong kepada kita. Dan kita bersikap WASWAS serta tidak tenteram, sehingga sejak saat itu hidup kita tidak lagi damai. Jangan sampai ini terulang lagi, apakah dia pergi ke tempat seperti yang dia katakana dia akan pergi ke sana, apakah dia pergi dengan orang yang seperti dia katakana dia akan pergi dengan orang itu.
  • Respek. Seolah-olah di mata kita dia begitu rendah karena perbuatan zinah memang perbuatan dosa, perbuatan yang rendah. Jadi reaksi kita kepada dia itu menjadi merendahkan dia, seolah-olah dia tidak ada lagi nilainya. Dan itu menimbulkan sikap MENGHI-NA.
  • Cinta. Pada dasarnya cinta itu memang masih bisa bertahan tapi akan cukup termakan habis. Dan yang akan muncul akibat peng-khianatan ialah bukannya cinta tapi benci, kebencian yang sangat dalam sekali, kebencian ini memang keluar dari kemarahan dan keinginan untuk membalas karena disakiti.

Reruntuhan dalam pernikahan meliputi :

  • Merasa MUAK dekat dengan pasangan.
  • KESEDIHAN yang tak habis-habisnya.
  • KETAKUTAN yang terus menghantui kalau-kalau pengkhianatan terulang kembali.
  • KEKECEWAAN yang dalam akan ketegaan pasangan melukai hati kita.

Mengapa mungkin membangun dari Reruntuhan ?

  • Jika Allah sanggup membangkitkan Kristus dari kematian, Ia pasti sanggup membangkitkan Kasih, Respek dan Percaya dalam relasi yang telah mati !
  • Kasih MENYATU (menuju pada kedekatan), artinya kalau kita mencintai, kita ingin mendekati orang yang kita cintai dan bersatu dengan dia.
  • Kasih BERTAHAN (sukar memudar), artinya meskipun kasih itu dihantam, dipukul tapi kasih cenderung bertahan.
  • Kasih MELAWAN (melindungi relasi kasih), artinya kasih itu mau melindungi orang yang kita kasihi dan kita mau melindungi relasi kasih ini supaya jangan sampai akhirnya punah.
  • Kasih DINAMIS (dapat bertumbuh kembali), artinya dapat bertunas kembali, kasih itu bukannya sekali mati lalu selama-lamanya mati, meskipun sudah susut sampai seperti itu namun perlahan-lahan bisa bertumbuh kembali.

Awal dari membangun reruntuhan adalah :

  1. Bertahan dalam KETAKUTAN ! Takut sekali rumah tangga ini hancur, takut sekali dia mengulangi lagi, takut sekali dia berbohong dan sebagainya. Dan sikap yang dimunculkan meliputi :
  • MENGHINDAR : Menjalin hubungan seminimal mungkin guna member waktu bagi luka untuk sembuh.
  • BERLINDUNG dalam teritori. Membatasi ruang kebersamaan, masing-masing melakukan kewajiban dan aktivitas sendiri-sendiri.
  1. Menyangkal Diri !
  • Memerlukan upaya keras dan risiko : Ingin percaya namun TAKUT, ingin respek kembali tetapi masih ingin MENGHINA, ingin mengasihi namun tetap memiliki KEBENCIAN.
  • Biasanya berangkat dari KEGELISAH-AN, tidak menyukai status quo : harus melakukan sesuatu !

Belajar dari Nehemia untuk membangun dari reruntuhan :

  1. Menghampiri Tuhan dan berkomitmen untuk menjalani proses ini dengan CARA TUHAN, caranya :
  • Mengakui dosa KEPADA PASANGAN (1:6-7)
  • Mengklaim janji penyertaan Tuhan SETIAP HARI ! (1:8-9)
  • Menyusun rancangan pemulihan yang REALISTIK (2:7-9), kita meminta bantuan orang untuk dapat menolong kita melewati ini, kita mau ke hamba Tuhan ini, kita mau mendapatkan pertolongan dari konselor ini, kita akan berbuat ini dan itu.
  1. Mengevaluasi KERUSAKAN :
  • Melihat dan mengakui SEMUA kerusakan (2:13-15)
  • Memotivasi satu sama lain untuk mengarahkan mata pada PEMBANGUNAN, bukan pembalasan (2:17-18).
  • Semua pihak TERLIBAT dalam pembangunan, baik istri maupun suami (3:1-32)
  1. Bersiaga terhadap SERANGAN berikutnya :
  • Keruntuhan bersifat SUSUL-MENYUSUL, problem berikut tengah menanti (4:1-15), awalnya seolah-olah problemnya hanya satu yaitu pengkhianatan tapi tiba-tiba menjadi banyak.
  • Iblis tidak senang dan akan terus menyerang : MENCIPTAKAN masalah baru atau MEMBAKAR masalah lama !
  • Kita harus saling melindungi, BUKAN MEMBUKA PELUANG (4:16-23).
  1. Membersihkan sampai ke AKARNYA:
  • Di balik satu MASALAH, terkandung masalah lain (5:1-3). Kadang-kadang kita berpikir kita telah berhasil mengatasi masalah dari pihak luar, tapi masalah dari pihak dalam terus-menerus muncul.
  • Jangan menoleransi DOSA sekecil apa pun.
  • Kembalikanlah HAK dan FUNGSI masing-masing (5:9-12), sehingga pasangan ktia bisa menempati fungsi yang sebenarnya sebagai suami atau istri.
  1. Menjalani HIDUP BARU :
  • Menetapkan ATURAN yang jelas (7:1-3).
  • Merayakan hidup baru – memulai KEBIASAAN DAN AKTIFITAS yang merekatkan relasi.
  • Mendasarkan hidup pada firman Tuhan (8:1-3).

Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi

Audio dan transkrip bisa didapatkan melalui situs TELAGA dengan kode T 228.



Doakanlah

  1. Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari Bp. Handoko Wibowo, pemilik radio STAR FM sebesar Rp 5.000.000,-.
  2. Bersyukur tim rekaman kali ini telah menghasilkan 12x rekaman berarti ada tambahan 24 judul baru. Doakan untuk pencatatan transkrip, pengedit-an ringkasan dll. agar bisa selesai dalam bulan Nopember 2011.
  3. Bersyukur untuk kelahiran seorang putri dalam keluarga Wawan Kurnianto (Dewi K. Megawati) yang diberi nama Norah Rafela Nareswari pada tgl. 11 Oktober 2011. Ibu dan anak dalam keadaan sehat.
  4. Bersyukur untuk kelahiran seorang putri dalam keluarga Lucky Samuel Susanto (Selena Christa Widjaja) yang diberi nama Lilian Natalie Susanto pada tgl. 17 Oktober 2011. Ibu Selena adalah putri bungsu dari Kel. S.K.Widjaja, SH.
  5. Doakan untuk Ibu Esther Rey yang akan check-up kesehatannya pasca operasi batu empedu di Singapore pada pertengahan bulan November 2011 yad.
  6. Doakan untuk tim SABDA di Solo yang masih dalam proses menyempurnakan DVD Konseling.
  7. Doakan untuk barang-barang Telaga yang dititipkan di VISI Surabaya, VISI Malang, Pastorium dan beberapa outlet Metanoia.
  8. Doakan untuk Sdri. Betty Tjipta Sari yang disamping studi di Tilburg juga sudah memulai kelompok kecil terdiri atas orang-orang yang belum percaya Tuhan Yesus.
  9. Bersyukur untuk penerimaan dana dari donatur tetap bulan ini, yaitu dari :
      004 – Rp 200.000,-
      006 – Rp 100.000,-
      011 – Rp 150.000,-


Telaga Menjawab

Tanya?

Shalom, saya bersyukur sekali bisa menemukan situs Telaga ini. Sebelumnya saya hanya mendengarkan Telaga dari siaran radio saja. Saat membuka ringkasan audio tentang hamil di luar nikah, saya menjadi kebingungan. Adik saya yang bungsu mengalami hal seperti itu dan besok adik saya akan menikah dengan pria yang menghamilinya. Saya merasa sangat sedih setelah menyadari bahwa langkah yang keluarga saya ambil ini bisa dikatakan menambah masalah untuk adik saya secara khusus. Adik saya masih berumur 19 tahun dan pria yang menghamilinya beragama Hindu. Latar belakang keluarga kami juga sama, ibu saya Kristen dan ayah saya Hindu. Saya sempat merasa ragu saat orang tua memutuskan untuk menikahkan adik saya, tapi semuanya telah diputuskan. Dan ketika saya membaca artikel di situs ini, saya menjadi bertambah sedih memikirkan bagaimana adik saya kelak menjalani kehidupannya. Untuk itu saya mohon diberi masukan bagaimana saya dan keluarga bisa mendampingi adik saya dan apa yang harus saya dan keluarga saya lakukan saat ini ? Terima kasih atas perhatiannya, Tuhan Yesus memberkati !

Jawab!!!

Shalom, kami juga merasa sedih mengetahui adik Anda akan menghadapi berbagai masalah tambahan sesudah menikah nanti. Keputusan ini tentunya tidak lagi dapat diubah dan saat ini harus diterima sebagai sebuah kenyataan.

  Tampaknya harus diterima pula, bahwa adik Anda berada di pihak yang lemah karena bergantung pada pihak pria. Sebab dalam kondisi seperti ini, biasanya keinginan untuk menikah berasal dari pihak perempuan. Konsekuensinya, istri mungkin takut kehilang-an suami, sebaliknya suami dapat memper-lihatkan kuasanya ketika kemauannya tidak dapat dipenuhi oleh istri. Tentu tidak selalu demikian yang terjadi. Dengan demikian, gambaran ini hanya untuk mengantisipasi apa yang dapat kita lakukan.

  Yang perlu disiapkan nanti adalah untuk adik ini. Dia perlu belajar untuk mengampuni, bersabar, tekun dalam iman meskipun pernah melakukan kesalahan, terus mendoakan pernikahan ini dan juga suami serta mengasihi dengan tulus. Kesabaran dan penguasaan diri sangat diperlukan terutama karena 2 hal, pertama, pernikahan ini terjadi karena keterpaksaan; kedua, karena kehamilan yang pertama yang belum terlalu siap untuk diterima. Firman Tuhan yang dapat menolong adik Anda misalnya dari I Petrus 3:1-6 yang memberi nasihat kepada istri dari suami yang non-Kristen atau orang Kristen yang belum hidup dalam firman Tuhan.

  Dari pihak keluarga Anda, sebaiknya tidak lagi mempersoalkan pernikahan yang bermasalah atau anak yang akan lahir, namun lebih bersikap menerima dan menolong meringankan beban adik. Diharapkan Anda dapat menolong adik untuk tetap bertahan dalam iman dan agar adik dapat mengampuni diri serta hidup kudus di hadapan Tuhan. Semoga suaminya mengijinkannya untuk tetap ke gereja. Kiranya Tuhan Yesus menolong dan memberi kekuatan kepada Anda sekeluarga termasuk adik yang akan menikah.



Judul Baru

T327 Waktu Bersama Pasangan

       Mengisi Waktu Bersama

T328 Kendala dlm Menghabiskan Wkt Bersama

       Menebus Waktu Yang Terhilang

T329 Kebangkitan dari kejatuhan (I)

       Kebangkitan dari Kejatuhan (II)

T330 Hikmat dalam Bersahabat (I)

       Hikmat dalam bersahabat (II)

T331 Dampak Rohani pada Keluarga

       Dampak Kudus pada Anak

T332 Pengkhianatan Anak (I)

       Pengkhianatan Anak (II)

T333 Pemberontakan Anak (I)

       Pemberontakan Anak (II)

T334 Bertumbuh Bersama (I)

       Bertumbuh Bersama (II)

T335 Berkomunikasi Lebih Lembut

       Mengendalikan Emosi

T336 Remaja dan Iman

       Pergumulan Iman Remaja

T337 Merajut Masa Lalu

       Merenda Masa Depan

T338 Pelancar Komunikasi (I)

       Pelancar Komunikasi (II)

Catatan : Audio dari judul-judul baru ini baru bisa didengarkan di situs Telaga pertengahan November 2011.


“Keluarga yang sehat menciptakan gereja yang sehat dan masyarakat yang sehat”