Pria Tanpa Pasangan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T359B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Mendapatkan jodoh tidaklah semudah yang dibayangkan, pria pun juga mengalami kesulitan di dalam mendapatkan jodoh. Apa saja yang membuat pria susah untuk mendapatkan jodoh? Dan apa yang yang harus dilakukan jika masih belum memiliki jodoh?
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Salah satu misteri dalam hidup adalah perjodohan. Ada orang yang dapat menemukan pasangan hidupnya dengan mudah, tetapi ada pula yang mesti bersusah payah menemukannya, bahkan tidak jarang, pada akhirnya tidak menemukannya sama sekali. Alhasil ia harus menjalani hidup tanpa pasangan. Marilah kita melihat mengapakah bagi sebagian pria jodoh begitu susah ditemukan.

  • • Ada pria yang susah menemukan jodoh karena memang ia mempunyai STANDAR YANG TIDAK REALISTIK.
    Sebagai contoh, mungkin ia mengharapkan istri yang mandiri sekaligus tunduk kepadanya, tanpa berani menggugat pendapatnya. Itu sangatlah sulit. Jadi, bila kita mengharapkan istri yang mandiri, kita pun mesti siap untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang dua arah, bukan searah. Singkat kata, dalam pemilihan jodoh kita harus memahami bahwa tidak ada seorang pun yang 100% sesuai dengan pengharapan kita. Yang mesti kita tanyakan adalah, apakah kita dapat atau bersedia hidup bersama dengan bagian yang tidak sesuai dengan pengharapan itu.
  • • Ada pula pria yang susah mendapatkan jodoh karena ia merasa MINDER DENGAN DIRINYA.
    Mungkin ia memunyai penampilan yang tidak menarik atau berprestasi akademik yang rendah, atau berlatar belakang sosial-ekonomi lemah. Sebagai akibatnya ia tidak berani mendekati wanita dan bersikap pasif. Bahkan kalaupun ada wanita yang mendekatinya, ia takut untuk menunjukkan rasa sukanya sebab ia beranggapan bahwa pastilah wanita itu tidak tertarik kepadanya. Singkat kata, masalah utamanya adalah takut penolakan.
  • • Berikut ada pria yang susah mendapatkan jodoh karena ia BERKONSEP DIRI KELIRU.
    Maksud saya, ia beranggapan bahwa ia adalah seorang pria yang tampan, berkualitas dan layak mendapatkan wanita yang cantik, cerdas, baik dan sebagainya. Masalahnya adalah, ia tidak seperti itu. Namun berhubung ia beranggapan diri setinggi itu, pada akhirnya ia tidak akan pernah menemukan jodoh yang dianggapnya sepadan dengan dirinya.
  • • Terakhir ada pria yang susah mendapatkan jodoh oleh karena KARAKTERNYA YANG TIDAK BAIK.
    Sebagai contoh ia adalah seorang pemarah sehingga membuat wanita takut bersamanya. Mungkin ia seorang yang kikir sehingga perempuan tidak suka dekat dengannya. Atau, mungkin ia seorang yang sombong. Alhasil ia kesulitan mendapat jodoh.

Bila demikian, apakah yang mesti dipersiapkan oleh pria sehingga ia dapat memperoleh pasangan hidupnya. Berikut adalah beberapa saran:

  • Pertama, ia harus berdoa dan meminta Tuhan MEMBENTUK DIRINYA AGAR SIAP MENIKAH. Maksud saya, sebelum ia berdoa meminta pasangan hidup, terlebih dahulu ia mesti meminta Tuhan untuk menyiapkan dirinya supaya jika ia bertemu dengan orang itu, ia telah siap untuk menjadi seorang suami dan ayah baik. Galatia 5:22-23 memuat buah Roh Kudus yang dijabarkan secara lebih terperinci dalam sembilan karakteristik, "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." Bila kita memiliki kualitas ini, kita pun siap untuk berumah tangga.
  • Kedua, ia mesti berdoa untuk MEMINTA HIKMAT sebagaimana dikatakan dalam Yakobus 1:5, "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit—maka hal itu akan diberikan kepadamu." Mintalah hikmat kepada Tuhan untuk melihat dengan jernih. Kadang kita terperosok ke dalam sikap "menggampangkan" sehingga mengabaikan ketidakcocokan atau terkuasai oleh nafsu sehingga hanya melihat faktor penampilan fisik.
  • Ketiga, BERGAULLAH SECARA NORMAL, dalam pengertian jangan memandang setiap wanita sebagai calon istri. Jadikan pertemanan sebagai tujuan perkenalan sebab relasi yang sehat diawali oleh pertemanan, bukan pertunangan. Wanita ingin tahu dengan pasti bahwa kita dengan tulus mengasihinya karena dirinya apa adanya, bukan karena kita butuh kawin.
Kesimpulan

Kita mesti beriman bahwa Tuhan memelihara hidup kita dengan sempurna. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di luar kehendak-Nya. Jadi, bila saat ini kita masih belum mendapatkan pasangan hidup, kita pun mesti percaya bahwa semua ini berada dalam kehendak Tuhan yang bukan saja sempurna, tetapi juga baik. Ia tidak merancang sesuatu yang jahat. Dengan kata lain, tidak memunyai pasangan hidup bukanlah rancangan Tuhan yang jahat. Sebaliknya, ini adalah rancangan Tuhan yang baik.