Peran Wanita dalam Pelayanan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T069B
Nara Sumber: 
Esther Tjahja, S.Psi. & Pdt.Dr. Netty Lintang
Abstrak: 

Dalam topik ini kita akan mengetahui bagaimana peran wanita di dalam pelayanan, ternyata tidak hanya kaum pria saja yang berhak duduk di dalam pelayanan gereja dan sebagainya. Wanita pun diperlukan di sana, Tuhan begitu spesial memperhatikan wanita yang dianggap lemah, khususnya saat pelayanan Tuhan Yesus waktu itu.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Murid Tuhan Yesus semua pria, namun sebenarnya banyak pelayanan yang Ia lakukan bersama murid-muridnya ditopang oleh pelayanan para wanita.

Mari kita lihat secara spesifik beberapa tokoh Alkitab.

  1. Miriam yang adalah kakak wanita dari Musa.
    Miriam memainkan peranan yang sangat penting, kesuksesan Musa karena andil Miriam yang sangat besar. Seandainya kita tidak menghitung kuasa Tuhan, barangkali kalau tidak ada Miriam, Musa sudah hanyut di sungai. Namun gara-gara ada Miriam Musa hanyut masuk ke dalam istana Firaun.

  2. Debora yang masuk dalam barisan Hakim-hakim.
    Melalui tokoh ini sangat kelihatan bahwa Tuhan tidak melihat jenis kelamin untuk mencari seorang pemimpin. Padahal budaya pada waktu itu mengutamakan pria untuk memegang peranan, tetapi Tuhan pakai Debora untuk menjadi seorang hakim dan nabiah.

  3. Ester yang menjadi ratu.
    Dia bisa menjadi alat atau saluran untuk bisa menghubungi suaminyaitu sang raja, untuk kemudian bisa mengubah berbagai peristiwa yang tadinya direncanakan dengan jahat oleh Haman. Akhirnya karena keberanian Ester ditambah dengan dukungan dari rakyatnya, dia bisa melakukan hal tersebut. Peranan Ester sangat penting sekali hingga satu bangsa terselamatkan. Kalau Ester tidak bertindak kemungkinan besar keadaan bangsa Israel pada saat itu sangat-sangat terancam bahkan bisa punah.

  4. Yang lainnya lagi adalah peranan wanita-wanita seperti Maria Magdalena, Susana, dan Yohana dalam pelayanan Tuhan Yesus.
    Yang menarik buat saya adalah mereka begitu setia melayani Tuhan Yesus, memberikan dukungan keuangan dan sebagainya. Bahkan yang dicatat dalam Alkitab, waktu Tuhan Yesus di kayu salib yang bersama dengan-Nya adalah para wanita tersebut. Yang pertama menjenguk kubur Tuhan Yesus juga adalah mereka para wanita ini. Dan orang pertama yang melihat Tuhan Yesus bangkit adalah Maria Magdalena dan para wanita lainnya. Di sini menunjukkan bahwa Tuhan begitu spesial memperhatikan wanita yang dianggap lemah, yang dianggap tidak ada apa-apanya, khususnya pada zaman itu. Mereka diangkat ke posisi yang begitu tinggi, begitu dihargai, begitu dikenang oleh Tuhan sendiri, saya merasakan itu adalah anugerah semata.

Sebagai kaum wanita yang memang terdesak dan dibatasi (meskipun seharusnya tidak seperti itu), yang perlu dilakukan untuk menghadapi hal ini adalah:

  1. Pakailah kesempatan yang memang sudah ada dengan semaksimal mungkin.

  2. Jangan pasif tapi harus lebih aktif menciptakan kesempatan dan memakai kesempatan.

  3. Jadi bukan mengada-ada tapi tunjukkanlah bahwa apa yang Tuhan berikan dan apa yang Tuhan bebankan dalam hati para wanita direalisasikan menurut kehendakNya.

  4. Bersandarlah pada kekuatan dari Tuhan dan tunjukkan kesetiaan kita di dalam pelayanan, sehingga orang dapat melihat bahwa inilah wanita, mereka dapat melayani dengan bagus dan dengan konsisten.

Dalam Filipi 3:17, Rasul Paulus berkata: "Saudara-saudara ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu." Sebagai wanita kita perlu memberikan suri tauladan yang indah sehingga orang di luar akan melihat kesaksian hidup kita, kesetiaan kita, kesanggupan kita dan mereka akhirnya mau tidak mau harus mengakui sumbangsih yang telah diberikan oleh para wanita dalam pelayanan.