Mengalami Tuhan Di Tengah Penderitaan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T570B
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.
Abstrak: 
Penderitaan di dunia adalah sebuah keniscayaan, mengalami dan memuliakan Tuhan dalam penderitaan terjadi dalam dua sisi yaitu sisi batiniah dan sisi lahiriah yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain.
Audio
MP3: 
Play Audio: 


Ringkasan

Penderitaan di dunia adalah sebuah keniscayaan.
Pertama, kita hidup di dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa sejak kejatuhan manusia pertama, Adam dan Hawa, yang melahirkan berbagai kerusakan relasi antar ciptaan, penderitaan, sakit penyakit, wabah, kematian hingga kematian kekal di api neraka.

Kedua, kita yang telah dilahirkan kembali dan menaruh imannya pada Kristus berpindah dari sistem nilai dunia yang tidak mengenal Allah kepada sistem nilai yang berpusatkan pada Allah. Penderitaan kita menjadi berlipat ganda karenanya.

Tinggal pertanyaannya, apakah penderitaan kita bermutu atau tidak. Bermutu jika kita mengalami Tuhan dan memuliakan Tuhan di tengah penderitaan yang kita alami di dunia. Mengalami dan memuliakan Tuhan dalam penderitaan terjadi dalam dua sisi, yakni sisi batiniah dan sisi lahiriah yang tidak terpisahkan satu sama lain. Penderitaan yang tidak sia-sia, ada kekekalan.

Sisi batiniah mengalami Allah kita alami lewat tiga langkah doa autoritatif. yakni:

  1. Berdoa mengakui diri menderita dan mengekspresikan kepada Tuhan
  2. Berdoa melepaskan beban penderitaan pada Salib Kristus
  3. Berdoa menyatakan kesediaan menerima kekuatan, hikmat, ketekunan dan pertolongan dari Tuhan.

Sebagaimana pengalaman Asaf dalam Mazmur 73 mengalami Allah sudah bisa terjadi di sisi batiniah tanpa menunggu terjadinya perubahan situasi sekeliling.

Sisi lahiriah mengalami Allah kita alami lewat tindakan-tindakan iman yang kita kembangkan dari hari ke hari sesuai hikmat dan peluang yang Tuhan singkapkan kepada kita.