Menang Atas Kekhawatiran (I)

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T563A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Vivian Andriani Soesilo
Abstrak: 
Khawatir bisa merupakan kebiasaan, tiga kunci kemenangan atas kekhawatiran adalah berdoa dengan benar, tahu kepada Siapa kita berdoa, berpikir dengan benar sesuai dengan firman Tuhan dan hidup dengan benar, tinggal tenang dalam Tuhan dan percaya Tuhan akan menyertai kita.
Audio
MP3: 
Play Audio: 


Ringkasan
  1. Kebiasaan Khawatir
  2. Semua orang pernah merasa khawatir dan berbagai hal dapat membuat orang khawatir, seperti misalnya ada anak atau anggota keluarga yang sakit, masalah keuangan, pekerjaan, pacar, hubungan suami istri, gereja dan lain-lain. Khawatir adalah kebiasaan. Seperti kebiasaan lainnya, khawatir dapat dihadapi, ditangani dan dimenangkan. Khawatir adalah aktifitas pikiran yang tidak membuahkan hasil, sampai hasil akhirnya berupa tindakan positif. Khawatir tidak dapat mengubah masa lalu, tetapi dapat merusak masa sekarang. Pada waktu seseorang merasa khawatir? seperti ditarik ke segala penjuru. Harapan yang ditarik? takut. Khawatir? seperti dicekik di leher dan ditarik ke segala penjuru. Khawatir? mencekik kehidupan kita. Hidup dengan kekhawatiran banyak dampaknya, bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti migrain, ulcer, sakit punggung dan lain-lain.
  3. Apakah kekhawatiran?
  4. Khawatir adalah pikiran yang salah dalam otak, perasaan yang salah dalam hati tentang keadaan, situasi, orang dan benda. Rasul Paulus memberi perintah "Jangan khawatir tetapi bersukacitalah senantiasa" (Filipi 4:4)
  5. Tiga Kunci Kemenangan Atas Kekhawatiran
    1. Berdoa dengan Benar.
      Ucapan untuk orang khawatir seperti "keluarkan dari pikiranmu", "Lupakanlah!", "Jangan dipikirkan!"? tidak membantu! Pertama-tama perlu dibawa pada Tuhan dalam doa. Dalam lagu "Yesus Ada Sobat Kita" dikatakan Yesus ada Sobat kita, amat tulus dan benar, Ia dengan sukacita, hantar kita bergemar, Banyak kali dosa datang, serta damai hilanglah, Kar’na tidak minta tolong, pada Sobat itulah". I Petrus 5:7, "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia memelihara kamu". Yohanes 14:1, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku". Masalah yang tidak layak untuk didoakan, tidak layak untuk dikhawatirkan. Rasul Paulus bukan hanya berdoa. Ada 3 hal untuk doa yang benar :
      1. Pribadi Allah (kepada-Nya kita berdoa, kepada-Nya kita sembah, setia dan beribadah).
      2. Masalah kita (memohon, bawa berbagai beban hati kita kepada Tuhan)
      3. Kuasa ucapan syukur (bersyukur untuk apa yang telah Tuhan lakukan, tunjukkan rasa syukur dan terima kasih).:
      Doa yang benar membawa damai dalam hati yang berasal dari TUHAN Allah
    2. Pikirlah dengan benar.
      Damai yang benar termasuk bukan hanya di hati saja, tetapi di pikiran juga. Seringkali kekhawatiran kita lebih pada hal-hal yang menurut pandangan kita, bukan pada kenyataan. Kita membayangkan berbagai hal jauh lebih buruk dari yang sebenarnya. Filipi 4:8 dapat diartikan setelah kamu berdoa, memohon dan berterima kasih kepada Tuhan mengenai keadaanmu, kamu harus pikir dengan benar. Amsal 23:7a, "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri, demikianlah ia…..". Yang kamu pikirkan sepanjang hari maka kamu menjadi seperti itu !
    3. Hidup dengan benar.
      Tidaklah cukup berdoa dan berpikir benar, tetapi haruslah hidup dengan benar juga. Kita tidak dapat memisahkan sikap di dalam dengan tindakan di luar. Doa benar + pikiran benar ? Hidup Benar Melakukan bagian kita yang terbaik tapi tetap berserah kepada Tuhan, sebab memang kita tidak akanpernah mengetahui masa depan.