Ketika Tuhan Terasa Jauh

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T059B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Tuhan dengan sengaja membawa kita ke padang gurun, di mana kita sendirian tiada orang-orang seiman yang menguatkan kita, tiada pembimbing rohani yang mengingatkan kita dan nggak ada lagi perbuatan Tuhan yang dapat kita dengar, kita benar-benar merasakan kesunyian yang luar biasa. Dan Tuhan menghendaki agar kita melewati masa yang sunyi itu, masa yang gersang itu, seperti di gurun pasir agar kita melihat Tuhan dengan mata yang lain yaitu bahwa Dia mengasihi kita di mana kita dapat sandarkan diri kita sepenuhnya kepada Dia.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Richard Foster dikenal dengan bukunya Money and Power mengisahkan perjalanan kehidupan rohaninya. Ketika dia merasakan Tuhan meminta dia untuk selama waktu yang tak ditentukan meninggalkan pelayanannya, sementara saat itu dia adalah seorang dosen di sebuah sekolah dan terlibat dalam banyak pelayanan. Jadi yang Tuhan minta untuk dia lakukan adalah sesuatu yang sangat-sangat mencemaskan. Dia memanggil pengalaman ini sebagai pengalaman gurun pasir. Yang dikatakan Foster bahwa di dalam hidup kerohanian itu tidak selalu Tuhan akan menyatakan diri-Nya seperti seorang ayah yang langsung menyelamatkan anaknya sewaktu anak berseru minta tolong kepada dia. Justru pada masa di gurun pasir inilah kita akan merasakan kesendirian, tidak berarti Tuhan meninggalkan kita, namun Tuhan itu sunyi. Inilah yang dia saksikan setelah dia melewati masa gurun pasir, yakni dia merasakan bahwa dia sekarang bergantung kepada Tuhan dengan cara yang sangat berbeda. Yang ditekankan Foster, untuk kita bisa semakin dewasa, kita perlu melewati masa gurun pasir. Dan dalam pengalaman gurun pasir itulah dia mengatakan kita akan bergantung kepada Tuhan dengan cara yang sangat berbeda, karena tidak ada lagi yang bisa kita gantungkan, buatan tidak kita lihat, pemberian tidak juga kita terima, jadi kita hanya bisa bergantung sepenuhnya pada individu Tuhan.

Matius 4:1, "Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis." Yesus dibawa Roh Allah ke padang gurun, dengan kata lain bahwa Allahlah yang menghendaki untuk masuk ke dalam gurun pasir, memang tujuannya adalah Allah menuntut Yesus ke padang gurun supaya dicobai Iblis. Kadangkala ini akan terjadi pada diri kita pula, Tuhan akan dengan sengaja dalam rencana Tuhan membawa kita ke padang gurun, di mana kita akan sendirian tidak ada lagi orang-orang seiman yang bisa menguatkan kita, tidak ada lagi pembimbing rohani kita yang bisa mengingatkan kita untuk terus datang kepada Tuhan dan kuat dalam Tuhan. Dan nggak ada lagi perbuatan Tuhan yang bisa kita saksikan dan tidak ada lagi suara Tuhan yang bisa kita dengar dan benar-benar kita merasakan kesunyian yang luar biasa. Hal ini supaya kita melihat Tuhan bukan si pemberi berkat, sebagai Tuhan yang sepertinya murah hati, melimpahkan kepada kita pemberian-pemberian-Nya tapi kita akan menatap Tuhan dengan mata yang lain bahwa Dia adalah Tuhan yang mengasihi kita yang agung dan yang mulia yang tidak bisa kita mengerti, tapi kita bisa sandarkan diri kita sepenuhnya kepada Dia.

Dan dalam masa ini pula, kita bisa melihat apa yang memotivasi seseorang mengikut Tuhan, di sini benar-benar motivasi manusia dimurnikan. Foster akhirnya benar-benar mengalami kemenangan, suatu pembaharuan, melihat Tuhan dan berhubungan dengan Tuhan dengan cara yang sangat lain, dengan cara yang sangat berbeda. Karena di situlah dia mengenal Tuhan dengan matang sekali.

Corrie ten Bom seorang berkebangsaan Belanda, yang terpanggil menyembunyikan orang Yahudi yang sedang dikejar-kejar oleh tentara Jerman, yang akhirnya tertangkap basah oleh Jerman dan dimasukkan ke penjara. Kakak, ayah, kakak iparnya pun masuk penjara dan mati dalam penjara. Suatu hari dia harus melihat kakaknya disiksa dan sengsara luar biasa dan itu sangat menusuk hatinya. Corrie ten Bom tetap memegang Tuhan walaupun pada saat itu benar-benar tidak bisa melihat Tuhan hadir di penjara-penjara yang disebut 'Consentration Camp' di mana orang Yahudi dimasukkan di kamar gas dan dimatikan oleh tentara Jerman. Corrie ten Bom tetap berpegang pada Tuhan, dia tetap tidak melepaskan Tuhan meskipun fakta seolah-olah justru menentang adanya Tuhan pada saat itu.

Apa yang perlu kita lakukan untuk menyiapkan diri masuk dalam padang gurun?

  1. Yang paling penting adalah kita dekat dengan Tuhan, membaca Firman-Nya, menekuninya, mencoba mentaati Tuhan dan kita tidak usah memikirkan kapan Tuhan akan menempatkan kita di pengalaman gurun pasir. Sebab itu adalah kehendak Tuhan dan hak Tuhan, biarkan Tuhan yang tentukan.

Matius 4:11, "Lalu Iblis meninggalkan Dia." Jadi yang saya tekankan bahwa peristiwa itu akan lewat apapun yang menimpa kita akan lewat, dalam hal Tuhan Yesus memang pencobaan Iblis dan lihat Malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Jadi kalau kita melewatinya maka Tuhan akan datang kepada kita benar-benar melimpahkan pelayanan-Nya kepada kita kembali, sebab di situlah kita bersukacita merayakan kemenangan itu.