Error: could not connect to the database.Error: could not connect to the database. TELAGA / Berita TELAGA
Ambarawa - Suara Kasih 107,7 MHz FM      Ba'a Rote - Swara Malole 106,7 MHz FM      Bajawa Flores - Pemulihan Kasih 96,5 MHz FM      Bandung - Maestro 92,5 MHz FM      Batam - Gema Bentara 107,00 MHz FM      Batu - Mensana 102,5 MHz FM      Blitar - Harmoni 107 MHz FM      Blora - Sion 107,7 MHz FM      Cirebon - Suara Gratia 95,9 MHz FM      Gianyar - Bali - Heartline 101,95 MHz FM      Jayapura Papua - Swaranusa Bahagia 1170 KHz AM      Jepara - Muria 107,9 MHz FM      Kediri - Syalom 107,2 MHz FM      Kertosono - Romansa 103,8 MHz FM      Kuala Kapuas - Bahtera Hayat 104 MHz FM      Kupang - Lizbeth 98,4 MHz FM      Kuta - Bali - Triatma 107.7 MHz FM      Lampung - Heartline 92,15 MHz FM      Madiun - Sahabat Kehidupan 107,6 MHz FM       Makassar Sulsel - Cristy 828 KHz FM      Malang - Solagracia 97,2 MHz FM       Mamase-Sulbar - Christy Mamase 90 KHz FM      Manado Sulut - Sumber Kasih 90,2 MHz FM      Manokwari Papua - Swara Kemenangan 101,0 MHz FM      Palangkaraya - Dian Mandiri Barigas 94,3 MHz FM      Palu - Madah Arta Swarga MARS 95,9 MHz FM      Pandaan - STAR 105,50 MHz FM      Pati - Philia 93,95 MHz FM      Samarinda - Heartline 98,8 MHz FM      Sangihe - Swara Kasih 1494 KHz AM      Semarang - Agape 107,5 MHz FM      Semarang - Keryxon 107,6 MHz FM      Sleman Yogya - Petra 105,7 MHz FM      Surabaya - Antariksa 774 KHz AM      Surakarta - Immanuel 91,30 MHz FM      Tarutung Sumut - Bonapit 90,1 MHz FM      Tasikmalaya - Nafiri 96,2 MHz FM FM      Temanggung - Shofar 107,7 MHz FM      Tentena - Langgadopi 101,2 MHz FM      Tobelo - Syallom 90,2 MHz      Tomohon - Kabar Baik 100,0 MHz      Tulungagung - Rajawali 99,8 MHz      Waingapu NTT - MAX 96,9 MHz FM      Waingapu NTT - Suara Pengharapan 90,30 MHz FM      Wamena Papua - Swara Lembah Baliem 1062 KHz AM     
TELAGA
Home | Tentang Kami | Kontak Kami | Buku Tamu | Berita TELAGA | Informasi Konseling & Radio | Order




Indeks Lengkap
Indeks Singkat
Artikel
Resensi Buku
Info Buku
Formulir Test
Pesan Kaset/CD
Mitra TELAGA

 Kategori Audio

 Orangtua-Anak
 Remaja/Pemuda
 Dewasa
 Suami-Istri
 Keluarga
 Pranikah/Pernikahan
 Perceraian/Perselingkuhan
 Pendidikan
 Karier/Pekerjaan
 Karakter/Kepribadian
 Pelayanan/Gereja
 Masalah Hidup
 Pengembangan Diri




Arsip Berita Tahun. 2008 | Arsip Berita Tahun. 2007 |Arsip Berita Tahun. 2006 |
Arsip Berita Tahun. 2005 | Arsip Berita Tahun. 2004


Berita Telaga
Edisi No. 21 /Tahun II/ Mei 2006/


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Lilik Suharmini
Account : BCA.KCP Blimbing no. 331-0311277


PRIBADI LEMAH

Ada sebagian orangtua yang berpendapat bahwa anak tidak memerlukan disiplin sebab pada akhirnya ia akan belajar disiplin dengan sendirinya. Pandangan ini tidak tepat sebab anak memerlukan disiplin sama seperti anak memerlukan tangan orangtua untuk menuntunnya belajar berjalan. Salah satu alasan mengapa disiplin diperlukan adalah karena disiplin akan mempengaruhi emosi anak. Ada kaitan yang erat antara disiplin dan pengembangan serta penguasaan emosi anak. Penerapan disiplin yang tidak tepat berpotensi menghambat pemgembangan dan penguasaan emosi anak. Berikut kita akan melihat penerapan disiplin yang tidak tepat dan pengaruhnya pada perkembangan emosi anak. Namun pertama kita akan membahas definisi disiplin itu sendiri.

Definisi
Mendisiplin anak adalah usaha yang terencana dari pihak orangtua untuk (a) mengendalikan dan menghilangkan perilaku anak yang tidak sesuai dengan harapan orangtua dan (b) menumbuhkan dan mempertahankan perilaku anak yang sesuai dengan harapan orangtua. Setidaknya ada tiga unsur yang terlibat di sini.

Penerapan I: Terencana
Pertama, disiplin merupakan usaha yang terencana dari pihak orangtua, dalam pengertian disiplin bukanlah sekadar reaksi emosional melainkan reaksi yang telah dipikirkan secara matang sehingga arah dan kekonsistenannya terjaga. Reaksi orangtua yang bersifat emosional dan insidental tanpa kesinambungan berpotensi menimbulkan kebingungan dan pada akhirnya memancing reaksi marah atau ketakutan pada anak.

Penerapan II: Mengendalikan dan Menghilangkan
Kedua, disiplin digunakan untuk mengendalikan dan menghilangkan perilaku anak yang tidak sesuai harapan orangtua. Tidak semua perilaku anak benar dan baik, itu sebabnya anak memerlukan pembentukan agar perilaku yang tidak sesuai dapat dikendalikan dan dihilangkan. Untuk itu diperlukan sistem konsekuensi yang jelas dan tepat. Kegagalan orangtua menerapkan disiplin membuat anak bebas melakukan hal-hal negatif dan ini akan membuatnya lemah dalam penguasaan diri. Sebaliknya disiplin yang berlebihan membuat anak ketakutan atau memendam kemarahan yang dalam.

Penerapan III: Menumbuhkan dan Mempertahankan
Ketiga, disiplin digunakan untuk menumbuhkan dan mempertahankan perilaku yang sesuai dengan harapan orangtua. Kadang kita beranggapan, sekali nilai yang baik itu tertanam, selamanya ia akan berakar dan berbuah. Faktanya tidak demikian; bukankah ada banyak hal positif yang pernah kita lakukan tidak kita lakukan lagi sekarang?

Orangtua perlu menciptakan sistem imbalan agar anak melihat dan mencicipi sendiri buah keberhasilannya. Dengan kata lain, anak perlu menyadari bahwa disiplin yang diterapkannnya memang baik untuknya, bukan hanya untuk kita. Selama anak melihat bahwa semua ketaatannya hanyalah untuk menyenangkan hati orangtua, disiplin itu belum menjadi bagian hidupnya. Jika ini terjadi, tujuan disiplin telah tercapai: disiplin orangtua telah menjadi disiplin diri.

Firman Tuhan: Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya. (Amsal 13:24 )


MENGENAL LEBIH DEKAT

Hallo…..Para sahabat Telaga yang masih setia, apa kabar semua?? Kesetiaan sahabat semua menjadi air yang menyejukkan buat kami. Satu bulan yang lalu kita sudah berkenalan dengan salah satu Radio di wilayah Kalimantan Tengah yang baru bergabung dengan Telaga untuk menyiarkan program acara Telaga. Kali ini satu lagi radio di sana juga yang ingin kami perkenalkan, yaitu Radio Dian Mandiri Barigas FM Tepatnya di daerah Palangkaraya, Telaga akan memberkati anak-anak Tuhan yang ada di sana. Telaga disiarkan setiap hari Senin s/d Sabtu pk. 11.00 WIB dan pada hari Minggu pk. 18.30 WIB. Mari, informasikan berita gembira ini kepada semua saudara, sahabat dan handai taulan yang ada di wilayah Palangkaraya - Kalimantan Tengah. Biarlah nama Tuhan dipermuliakan melalui siaran Telaga.


DONATUR

Terima kasih untuk para donatur yang sudah memberikan sumbangannya, yaitu:

1.AN & NV - Jakarta Rp.  2.000.000,00
2. NN Rp.  5.000.000,00
Hasil penjualan kaset, CD Rp.   3.219.500,00
Total pemasukan sebesar Rp. 10.238.876,83
Pengeluaran TELAGA bulan ini Rp.  5.642.907,00


DOAKANLAH

  1. Bersyukur Radio Langgadopi FM. dari Tentena sudah menanggapi tawaran kerja sama dalam menyiarkan program Telaga yang akan mulai disiarkan pada bulan Juni 2006. Doakan juga untuk 1 radio di Banyuwangi yang akan ditindaklanjuti dalam bulan Juni 2006.

  2. Doakan untuk Literatur SAAT dalam proses menerbitkan 7 booklet Telaga yang seharusnya diterbitkan akhir tahun 2005. Doakan juga untuk Metanoia Publishing dalam proses awal pencetakan 7 booklet Telaga.

  3. Doakan untuk rekan-rekan YLSA di Solo yang membantu dalam situs Telaga. Dalam bulan Juni 2006 diharapkan tambahan 20 judul baru bisa dikirim dan di-upload.

  4. Bersyukur untuk 10 surat yang masuk melalui email dalam bulan Mei ini, sudah bisa ditanggapi berkat pertolongan para konselor.


TELAGA MENJAWAB

Tanya:
Saya memiliki masalah yang saya alami sejak kecil hingga kini. Saya memiliki orangtua yang menginginkan segalanya sempurna menurut dia. Sebenarnya saya tidak pernah keberatan atas segala perintah yang disampaikan tetapi orangtua tidak pernah puas/nyacat apa saja. Bila berbuat benar dianggap sewajarnya dan sukanya mengoreksi. Bila dibalik selalu marah sehingga saya selalu diam seribu bahasa/saya selalu mengalah. Hingga kini saya tertekan. Saya ingin pergi, saya sudah berusia 26 tahun. Dalam kehidupan sehari-hari, saya sulit bergaul dengan orang yang memiliki sifat keras, tidak mau dikoreksi, mau menang sendiri, tidak tanggung jawab. Atas jawabannya saya mengucapkan terima kasih.

Jawab
Tanggapan-tanggapan negatif dari orangtua pada akhirnya bukan saja menyurutkan semangat, tetapi juga mengecilkan kepercayaan diri. Sering kali kita menjadi ragu dalam melangkah atau membuat keputusan sebab kita takut salah dan dipersalahkan. Dapat dimengerti mengapa Saudara tidak suka bergaul dengan orang yang keras atau yang menyerupai orangtua. Berdekatan dengan orang seperti itu membuat Saudara merasa tidak bebas-tidak bisa menjadi diri Saudara sendiri apa adanya. Saran kami adalah, Saudara perlu menyaring tanggapan orangtua. Apakah tepat atau tidak tepat? Bila Saudara merasa tidak tepat, Saudara dapat meminta pendapat orang ketiga. Jika orang lain mengatakan bahwa pendapat Saudara tepat, Saudara tidak harus menerima apa pun yang orangtua katakan. Perlahan- lahan Saudara mesti memulai proses membangun diri sendiri dengan cara menemukan pemikiran pribadi Saudara. Namun untuk sementara sebaiknya Saudara meminta tanggapan orang ketiga untuk memastikan bahwa pemikiran Saudara tepat. Langkah berikut adalah Saudara perlu memikirkan hidup mandiri, misalkan dengan mencari pekerjaan di luar kota agar Saudara tidak lagi bergantung pada orangtua. Kemandirian ini akan memperkokoh kepercayaan diri Saudara. Sebaliknya, makin lama Saudara tinggal serumah dengan orangtua, makin merosot kemandirian dan kepercayaan diri Saudara.

Allah yang kita percaya adalah Allah Imanuel-Ia beserta kita. Jadi, silakan melangkah, yakinlah Tuhan beserta Saudara.


Judul-Judul Terbaru

T197 Bantal Keluarga (I)
Bantal Keluarga (II)
T198 Tatkala Orangtua Menikah Kembali
Mengapa Orangtua seperti Kanak-kanak
T199Anak Adopsi
Masalah Anak Adopsi
T200 Antara Pekerjaan dan Rumah
Gaya Komunikasi Pria dan Wanita
T201 Siapa Yang Harus Berubah (I)
Siapa Yang Harus Berubah (II)
T202 Tahap Pertumbuhan Keluarga
Keluarga yang Kokoh
T203 Pribadi yang Cemas
Mengambil Keputusan
T204 Pekerjaan yang Cocok (I)
Pekerjaan yang Cocok (II)


TIPS

Dewasa Menghadapi Kritik

Dalam dunia kerja, kritik adalah hal yang wajar. Kerap kali kritik datang dari atasan maupun teman sejawat kita. Sebagian orang menyikapinya dengan dewasa, namun tidak sedikit juga orang yang sulit menerima kritik. Kritik justru membuat mereka menjadi tidak nyaman dan kehilangan semangat untuk maju. Sikap semacam ini merugikan diri sendiri, karena kita bisa belajar banyak hal dari kritik. Sudah saatnya menerima kritik dengan dewasa, apalagi jika kritik tersebut membangun.

Jadi, bagaimana sikap kita menghadapi kritik?

  1. Profesional
    Terimalah dengan lapang dada jika kritik yang diberikan mengandung kebenaran. Hindari sikap menyalahkan atau melempar kesalahan pada orang lain. Dalam hal ini, sikap membela diri berlebihan justru membuat nilai Anda 'jatuh'. Segera minta maaf dan yakinkan si pemberi kritik bahwa Anda tak akan mengulangi tindakan itu di masa datang.

  2. Be Positive
    Dengarkan dan coba pahami kritik yang ditujukan pada Anda. Jika Anda merasa keberatan dengan kritik itu, tenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam. Setelah Anda cukup tenang, minta penjelasan sekali lagi mengapa Anda dikritik untuk hal yang tak Anda sepakati itu.

  3. Sopan
    Sepanas apa pun Anda, usahakan tetap menjaga sopan santun. Camkan dalam hati bahwa si pemberi kritik tidak bermaksud mempermalukan Anda. Usahakan untuk fokus pada topik, jangan membicarakan hal yang tidak ada hubungannya. Otak boleh panas, namun kepala tetap dingin. Di sinilah mental dan kedewasaan diuji!

  4. Sikap yang benar
    Jika kritik ternyata salah alamat, jangan langsung balik melempar kritik pedas. Lebih santun jika Anda menyampaikan penjelasan secara sopan. Sampaikan secara pribadi, jangan di muka umum. Anggap saja guyonan konyol di siang hari! *(BT/VO/diolah dari www.hanyawanita.com)

© 2002 - 2008 Tegur Sapa Gembala Keluarga (TELAGA)  |  E-mail: staf-telagatelaga.org