|
|
Home | Tentang Kami | Kontak Kami | Buku Tamu | Berita TELAGA | Informasi Konseling & Radio | Order
|
|
Berita Telaga Edisi No. 19 /Tahun II/
Maret 2006/ Diterbitkan
oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.
Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email:
telaga@indo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana:
Melany N.T., Lilik Suharmini Account : BCA.KCP Blimbing no. 331-0311277
Salah satu pribadi yang sukar untuk menyatu
dengan lingkung-an adalah pribadi yang egois. Berikut ini akan
dipaparkan ciri dan langkah untuk mengubahnya.
PRIBADI EGOIS
Ciri-Ciri Pribadi yang Egois
Hanya dapat melihat dari sudut pandangnya;
tidak dapat melihat dari sudut pandang orang lain, apalagi merasakan
apa yang orang lain rasakan. Jadi, tidak mudah untuk berdiskusi
dengannya karena ia akan berusaha keras agar kita menuruti
pendapatnya.
Hanya memikirkan kepentingan pribadinya;
jadi, apa yang dikerjakannya selalu untuk kepentingan pribadi, bukan
murni untuk kepentingan orang lain. Ia tidak mengenal makna
pengorbanan dan ketulusan; semua hal diperhitungkan berdasarkan
untung-ruginya.
Dampak Pribadi Egois
Lingkungan sulit menerimanya karena
tidak ada usaha darinya untuk menyesuaikan diri. Daripada terjadi
konflik, pada umumnya lingkungan akan menghindar berelasi dengannya
sehingga ia terpaksa hidup dalam kesendirian. Malangnya, makin
terkucil, makin ia menganggap bahwa lingkunganlah yang salah. Pada
akhirnya orang yang egois hidup dalam kesendirian.
Lingkungan pun sulit untuk mempercayainya
sebab lingkungan menilai ia tidak tulus. Semua yang dikerjakannya
cenderung dinilai mempunyai maksud tersembunyi di belakangnya. Pada
akhirnya relasinya dengan sesama terhambat dan makin hari makin
sedikit orang yang bersedia berelasi dengannya. Kalaupun berelasi,
relasi yang terjalin merupakan relasi timbal-balik, tanpa ketulusan
dan pengorbanan.
Penyebab
Sebagian pribadi egois berasal dari latar belakang keluarga
yang terlalu memanjakan sehingga apa pun yang diminta selalu
diberikan.
Sebagian pribadi egois berasal dari latar belakang hampa kasih
sayang sehingga ia tidak pernah belajar mengasihi. Ia menjadi hemat
mengasihi dan berkorban karena ia tidak pernah mengenal kasih sayang.
Langkah Menuju Perubahan
Pribadi yang egois mesti menerima fakta bahwa ia egois; jangan
lagi berkilah dan menyalahkan orang. Ia mesti melihat hal ini sebagai
dosa-keangkuhan-bukan hanya karakteristik kepribadian yang unik.
Pertobatan berawal dari pengakuan. "Tinggi hati mendahului kehancuran
tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan." (Amsal 18:12)
Lihatlah apa yang dibutuhkan orang dan cobalah penuhi, tanpa
pamrih. Pribadi egois tidak mempunyai teman karena tidak memikirkan
orang lain. "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi
seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17)
Hiduplah berdasarkan prinsip: "Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri" (Matius 22:38) dan "Segala sesuatu yang kamu kehendaki
supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka"
(Matius 7:12).
MENGENAL LEBIH DEKAT
Mengawali tahun 2006, Tuhan membuka jalan agar
TELAGA dapat didengarkan oleh anak-anak Tuhan di kota Blitar dan
sekitarnya. Tepatnya awal Pebruari 2006 TELAGA dapat dinikmati
melalui HARMONI RADIO COMMUNITY (HRC FM) frekwensi 107 MHz. TELAGA
disiarkan setiap hari pk. 22.00 WIB dalam program acara Lembut-kan
Hati. Mari……para sahabat yang selama ini sudah setia mendukung
TELAGA di dalam doa, jangan lupa mendoakan rekan kita yang baru
bergabung ini, supaya TELAGA pun bisa menjadi berkat dan memberikan
kesejukan pada setiap hati yang menjerit kepada Tuhan karena
beratnya pergumul-an mereka di dalam hidup rumah tangga.
DONATUR
Terima kasih untuk para donatur yang sudah
memberikan sumbangannya, yaitu:
1. | Ibu PW -
Surabaya | Rp. | 1.000.000,00 | 2. | Ibu Melany |
Rp.
| 150.000,00 |
Hasil penjualan kaset, CD dan booklet |
Rp. | 2.617.500,00 |
Total pemasukan sebesar |
Rp. | 3.617.500,00 |
Pengeluaran TELAGA bulan ini |
Rp. | 4.654.900,00 |
DOAKANLAH
Bersyukur karena CPU dari salah satu
komputer Telaga sudah bisa diperbaiki, dengan mengganti motherboard
dll., namun CD player masih rusak, demikian pula komputer yang lain
masih harus diperbaiki. Dalam triwulan I tahun 2006, kerusakan
peralatan dirasakan silih-berganti.
Doakan untuk tim rekaman (Bp. Gunawan
Santoso, Pdt.Dr. Paul Gunadi dan Bp. Yosep) , mudah-mudahan dalam 6
minggu ini bisa menghasilkan 10 kaset., sehingga beberapa radio yang
sudah menunggu pengiriman kaset/CD Telaga, bisa
dipenuhi.
Doakan agar dalam triwulan II tahun 2006, Telaga bisa merintis
kerjasama dengan salah satu radio di Kalimantan Tengah dan bisa be-
kerjasama dengan suatu Badan dalam rangka penjualan kaset/CD/booklet
di Surabaya.
TELAGA MENJAWAB
Pertanyaan: Saya mempunyai anak laki-
laki berumur 11 tahun, yang ingin saya tanyakan adalah anak lelaki
saya ini mempunyai sifat ingin tahu urusan/privacy orang lain, yang
seharusnya tidak boleh ia tanyakan. Saya hanya menjelaskan bahwa
itu tidak boleh, namun terasa sangat sulit. Bagaimana menjelaskan
tentang hal ini kepada anak saya?
Jawaban:
Sebenarnya wajar saja jika seorang anak memiliki
rasa ingin tahu dalam dirinya. Rasa ingin tahu juga baik untuk
perkembangan dan kemajuan dirinya. Tapi kami menduga bahwa sifat
ingin tahu yang dimiliki oleh putra ibu (khususnya mengenai privacy
orang lain) mungkin agak berlebihan dan bisa berdampak negatif.
Beberapa saran yang bisa kami berikan adalah :
Berikan teladan dan contoh di mana
kita tidak mencari tahu urusan pribadi orang lain. Mulailah dari
diri Anda dan anggota keluarga yang lebih dewasa, misalnya
suami.
Bicarakanlah maksud/tujuan Anda menasihati
agar ia tidak mencari tahu apalagi mencampuri urusan pribadi orang
lain. Selain itu menjaga agar ia tidak mendapat masalah besar dan
juga untuk memperlengkapi dirinya supaya pergaulan dalam hidup ini
lebih menyenangkan.
Carilah teman yang sehat, temukan teman
seiman dan juga persekutuan yang dapat menopang pertumbuhan iman
Anda. Kami tahu ini perjuangan yang berat, namun dengan mengaku
lemah maka Tuhan akan turut bekerja.
Beri pengertian bahwa ada hal-hal yang boleh
ia ketahui dari orang lain, tapi ada pula yang tidak sepatutnya dan
tidak perlu ia ketahui.
Jelaskan bahwa kita tidak berhak mengetahui
segala sesuatu yang dipikirkan dan dilakukan oleh orang lain,
karena itu adalah kebebasan dan rahasia pribadi orang yang bersang-
kutan.
Jelaskan bahwa itu akan membawa dampak
negatif bagi dirinya, misalnya: ia tidak disukai oleh orang lain,
dianggap tidak sopan atau bahkan kurang ajar.
Tidak cukup jika Anda mengatakan tidak boleh.
Ajaklah dia berpikir dan membandingkan dengan dirinya, tentu ia
juga tidak suka bila orang lain ingin tahu rahasia
pribadinya.
Bekerja sama dengan pihak ketiga untuk
menasihatinya, misalnya melalui penginjil dan guru sekolah minggu
di gereja, melalui guru sekolah, agar mereka membimbing dan
menegurnya secara tidak langsung
mungkin melalui ilustrasi atau cerita. Minta mereka merahasiakan
kepada putra Anda tentang rencana dan usaha ini.
Jika ada pelanggaran di keluarga Anda atau
suatu pelanggaran tentang kebebasan dan rahasia pribadi diberitakan
dalam suatu media masa, diskusikanlah hal itu. Ajukan pertanya-an
pembuka seperti: "Apakah orang itu berhak untuk mengetahui?" atau
"Apakah yang salah dengan tindakan itu?" Ini akan menolong anak
Anda berpikir lebih mendalam mengenai pokok persoalan ini dan lebih
mampu membedakan apakah keinginan tahu itu tepat atau tidak pada
tempatnya.
JUDUL - JUDUL TERBARU
T 195 | Disiplin dan Emosi Anak Mengendalikan Emosi
Anak Hiperaktif |
T 196 | Sampai Hari
Tuaku Relasi Orangtua dan Anak di Hari Tua |
TIPS
Kiat Agar Bisa Menabung Dengan Mudah
Pahami hal ini. Tidak harus menjadi
orang kaya dulu untuk bisa menabung. Mulailah dengan menabung dalam
jumlah yang tidak memberatkan Anda, misalnya sebesar 10% dari
penghasilan Anda perbulan. Lakukan secara rutin, walaupun jumlahnya
tidak besar. Bukan jumlahnya yang penting. Proses yang Anda alami
ketika membangun kebiasaan menabung akan menjadi dasar yang kuat dari
bangunan finansial Anda. Semakin terbiasa Anda menabung maka semakin
kuat pula pondasi bangunan finansialnya.
Pay yourself first. Seringkali kesulitan
menabung bukan karena tidak adanya uang, tetapi lebih tepatnya karena
tidak ada lagi sisa penghasilan yang bisa ditabung. Jadi mengapa harus
menunggu ada sisa uang terlebih dahulu, toh selama ini dari
penghasilan Anda juga jarang ada sisanya. Karena itu ubahlah kebiasaan
Anda dan mulailah dengan membayar tabungan Anda terlebih dahulu
sebelum Anda membayar kebutuhan hidup lainnya. Dengan demikian Anda
tidak perlu kuatir lagi apakah di akhir bulan ini Anda masih punya
uang atau tidak untuk ditabung
Jadikan tabungan sebagai pos
pengeluaran. Pada tiap bulannya sebelum Anda melakukan pengeluaran
apa pun, bayarlah sejumlah tertentu untuk pengeluaran tabungan.
Masukkan tabungan ke dalam pos pengeluaran rutin bulanan. Anggaplah
menabung sebagai pengeluaran rutin Anda sama dengan membayar cicilan
hutang, atau biaya rumah tangga lainnya seperti tagihan listrik, PAM,
makanan, transportasi dan lain-lain.
Jangan remehkan uang receh. Jangan
pernah membayar dengan uang logam. Berbelanjalah hanya dengan uang
kertas saja. Jika Anda dapat kembalian uang logam, masukanlah uang
logam tersebut ke dalam celengan (celengan ayam atau kaleng). Jangan
dibuka sebelum penuh, jika sudah penuh masukkanlah ke dalam rekening
Anda di Bank. Besarnya uang logam yang harus masuk celengan dapat Anda
tentukan sendiri misalnya uang logam senilai Rp.500,- atau hanya
Rp.1.000,- saja atau semuanya.
Naikkan setoran tabungan tiap kali
penghasilan Anda naik. Setiap kali Anda mendapat uang lebih
seperti bonus tahunan, atau THR maka sisihkanlah terlebih dahulu untuk
menambah tabungan Anda. Begitu juga jika gaji Anda naik maka naikkan
juga jumlah setoran rutin tabungan Anda.
Miliki rekening khusus tabungan.
Sebaiknya tabungan disimpan dalam rekening yang terpisah dengan
rekening untuk mem-biayai pos-pos pengeluaran agar akumulasi dana yang
terkumpul tidak terpakai untuk pengeluaran lain.
Manfaatkan fasilitas autodebet jika
tersedia. Autodebet (fasilitas transfer atau pemindah bukuan)
secara otomatis akan mentransfer sejumlah dana dari rekening gaji ke
rekening tabungan Anda. Anda tidak perlu lagi repot-repot datang ke
bank atau ATM untuk melakukan transfer. (BT diambil dari/VO/-
danareksa.com)
|
|
© 2002 - 2008 Tegur Sapa Gembala Keluarga (TELAGA)  |  E-mail: staf-telagatelaga.org |
|