Mendampingi Anak Di Tengah Pandemi

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T569B
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.
Abstrak: 
Di tengah situasi pandemi, hak anak untuk bermain dan berekreasi mudah terabaikan, kesempatan berada di rumah selama 24 jam bisa dimanfaatkan oleh para orangtua (ayah dan ibu) untuk berkreasi dalam banyak hal, berdiskusi juga tentang pengalaman hidup termasuk menumbuhkan dan mengembangkan iman percaya anak-anak.
Audio
MP3: 
Play Audio: 


Ringkasan

Di tengah suasana pandemi, kita semua diminta pemerintah untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Anak-anak pun akhirnya juga belajar di rumah.

Di tengah situasi pandemi, anak-anak rawan haknya terabaikan lantaran terus-menerus diam di rumah. Ada empat hak pokok anak, yaitu: hak perawatan dan pengasuhan, hak kesehatan, hak pendidikan dan rekreasi, serta hak perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Dalam hal ini hak anak untuk bermain dan berekreasi mudah terabaikan. Mereka hanya dapat bermain dengan keluarga inti di rumah: orangtua dan saudara di rumah. Mereka tidak lagi bebas bermain dengan teman-teman mereka di luar rumah dan di tanah lapang dengan berlari-lari dan berkejar-kejaran. Padahal dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak belajar dan bertumbuh menjadi pribadi yang sehat badani dan jiwani.

Apa saja yang bisa dikreasi orangtua dalam mendampingi anak di rumah?

  1. Aneka permainan anak atau permainan tradisional anak yang bisa dilakukan di dalam rumah, seperti: petak umpet, dakon, lomba bakiak, engklek.
  2. Aneka permainan papan (boardgame): catur, ular tangga, halma, monopoli, papan simulasi yang berisikan pertanyaan-pertanyaan moral dan etika dan kita kreasi sendiri.
  3. Olahraga bersama misalnya bulutangkis di lahan sempit yang kita punya atau di jalanan yang sepi.
  4. Berkebun dan bercocok tanam. Di antaranya lewat bercocok tanam vertikal.
  5. Masak bersama, dari camilan atau makanan kecil, hingga masakan sehari-hari..
  6. Mendongeng, membacakan kisah anak-anak dari buku atau yang kita dapatkan lewat dunia maya. Kita bisa pula menceritakan pengalaman pribadi di masa kanak-kanak, remaja, hingga masa dewasa, baik berkenaan suka-duka sebagai pelajar, suka duka dalam berteman, pengalaman dengan kegagalan maupun keberhasilan, perjalanan iman dan mengenal Tuhan, pengalaman berpacaran, dan bertemu dengan sang kekasih yang kini menjadi pasangan hidup.

Bisa menggunakan media album foto keluarga untuk mengkisahkan pohon keluarga kita. Lewat kisah-kisah nyata kita bisa berdialog hangat dengan anak-anak kita dan bersama-sama menarik mutiara hikmat bagi pembelajaran anak baik lewat sisi terang maupun sisi gelap pohon keluarga dan perjalanan hidup kita. Tentu hal ini juga perlu disesuaikan dengan usia perkembangan anak.

Orangtua juga bisa dan perlu melemparkan pertanyaan dan berdiskusi dengan anak-anak: tentang sopan santun, tentang pengetahuan Alkitab, dan serba-serbi pertanyaan tentang iman di dalam Kristus.

Maleakhi 4:6 : "Maka Ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya, supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah".

Marilah kita gunakan kesempatan mendampingi anak di tengah pandemi juga untuk menumbuhkan dan memulihkan keluarga kita.