Orangtua/Anak

Mengidolakan anak berarti memuji kelebihan anak tanpa batas dan gagal mengakui kelemahan anak. Berarti juga memfokuskan pada satu aspek yaitu aspek kelebihan atau hal-hal yang kita sukai sedangkan untuk kelemahannya kita nggak mau melihatnya.

Pujian kepada anak memang diperlukan, tapi hendaknya kita pun tahu kapan waktu yang tepat untuk menyampaikannya. Dan pujian itupun kita berikan dalam porsi yang tepat juga.

Seorang anak sangat membutuhkan pengorbanan dari orangtua. Kita sebagai orangtua seharusnya tahu sejauh mana kita berkorban dan apakah batas-batasnya itu. Pengorbanan ini juga harus disertai dengan kedisiplinan supaya anak tidak salah mengerti.

Kita belajar tentang siapa atau criteria yang bagaimana yang Tuhan kehendaki untuk menjadi pasangan hidup kita. Perjodohan memang di tangan Tuhan tetapi dalam prosesnya kita harus memperhatikan 3 hal yang disampaikan dalam topik ini.

Sebagai seorang anak kita harus tetap tidak boleh semena-mena menutup telinga terhadap apa yang dikatakan orangtua kita. Betapa pun buruknya orangtua kita tidak semuanya dari mereka buruk. Tuhan meminta kita tetap membuka kesempatan kepada orangtua memberi petuah kepada kita.

Setiap orangtua perlu membantu anak menggali asetnya sebenarnya keunikan-keunikan, kelebihan-kelebihan apa yang mereka miliki, apa yang bisa mereka kembangkan itulah yang menjadi kebanggaan dirinya, sehingga dia tidak perlu iri lagi kepada orang lain.

Hadiah perlu diberikan kepada anak namun kita orangtua juga harus pandai-pandai melihat dengan tepat kapan hadiah itu diberikan dan dalam bentuk yang bagaimana.

Semua orangtua mengharapkan anak-anaknya bisa menjadi penurut, tapi pada kenyataannya setiap anak itu tidak sama, dan inilah salah satu yang dikeluhkan oleh banyak orangtua. Nah apa yang perlu kita lakukan sebagai orangtua?

Banyak pendapat, bahwa dengan sendirinya anak akan bisa mengendalikan diri ketika usianya sudah dewasa. Orangtua mempunyai peran untuk melatih anak agar mereka terampil mengendalikan dirinya.

Halaman