Berita TELAGA

Kecanduan Pornografi

Versi printer-friendly
Mei

Berita Telaga Edisi No. 69 /Tahun VI/ Mei 2010


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagaindo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account : BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


Dengan bertambah canggihnya teknologi informasi dan komunikasi, makin terbuka lebar pula celah untuk merambah ke wilayah pornografi. Sebagai akibatnya makin bertambah banyak jumlah orang yang mengakses situs pornografi dan akhirnya terikat dengannya. Keterikatan ini akhirnya menjadi kecanduan yang tidak mudah dilepaskan. Berikut akan dipaparkan apakah kecanduan itu, setelah itu akan dibahas cara untuk melepaskan diri dari kecanduan pornografi.

  • Kecanduan adalah kondisi dimana kita begitu bergantung pada sesuatu sehingga tanpanya kita tidak dapat melangsungkan hidup secara efektif. Dengan kata lain, bila kita kecanduan pornografi kita menjadi sangat bergantung padanya, sehingga hari lepas hari kita mesti mengkonsumsinya sebab jika tidak, kita sukar berfungsi. Singkat kata, pornografi menjadi penguasa hidup dan kita menjadi budaknya.

  • Kecanduan juga membuat kita menoleransi asupan yang diterima sehingga perlahan namun pasti kita membutuhkan dosis yang lebih banyak untuk dapat membuat diri terpuaskan. Dengan kata lain, kecanduan tidak mengenal istilah, "cukup." Kecanduan membuat kita tidak lagi merasa terpuaskan dengan dosis atau kualitas yang diperoleh kemarin. Hari ini kita menginginkan lebih.

  • Di satu pihak pemuasan kecanduan membuat kita seakan-akan sanggup meneruskan hidup seperti biasanya namun sesungguhnya kecanduan melemahkan kita. Kita hanya dapat terus berjalan bila kita mendapatkan akses ke pornografi.

  • Kecanduan membuat kita terobsesi dengan pornografi sehingga setiap hari kita hanya menantikan saat di mana kita dapat kembali mengkonsumsinya. Hidup berputar di sekitar pornografi sehingga di dalam pikiran, seks mendominasi segalanya.

  • Pada intinya pergumulan terberat pecandu pornografi terjadi di dalam pikirannya. Kendati hati ingin berhenti, pikiran terus meyakinkannya bahwa ia memerlukan asupan pornografi itu. Sebab jika tidak, maka hidupnya akan merana.

Cara Mengatasi

  • Pencegahan adalah obat terbaik. Jadi, jika belum terlibat, janganlah memulai. Jangan berkata, "Ah, saya pasti dapat mengendalikannya." Pada kenyataannya kita tidak berhenti; sebaliknya kita akan terus mengkonsumsinya.

  • Jika sudah terlibat, akuilah dosa ini di hadapan Tuhan dan jangan merasionalisasinya.

  • Bangunlah sebuah relasi pertang-gungjawaban dengan seorang mentor. Secara berkala, laporkan-lah perkembangan keterlibatan dengan pornografi. Jangan malu untuk mengakui hal ini dan bicarakanlah dengan jujur. Makin disembunyikan, makin besar godaannya. Pada saat tergoda, segera hubungi mentor dan minta dukungan dan doanya.

  • Hilangkan akses ke internet di dalam rumah. Kendati kita masih dapat mengaksesnya di luar rumah, kenyataan kita harus pergi ke luar rumah, itu sudah menjadi salah satu faktor penghalang.

  • Jangan berhenti membaca Firman Tuhan. Seperti detergen, Firman Tuhan akan membersihkan pikiran kita kendati lewat proses yang panjang. Yakinlah bahwa kita pasti dan akan menang; ingatlah Firman Tuhan yang berkata, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Filipi 4:13).

  • Bacalah buku rohani yang bermutu, kembangkanlah hobi yang beragam dan sehat. Firman Tuhan mengajarkan, "Jadi akhirnya saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu". (Filipi 4:8)

Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi

Catatan: Audio dan transkrip bisa didapat melalui situs kami dengan kode T305 B

Mengenal Lebih Dekat

Tuhan sangat baik!

Tanpa diduga, pada awal bulan Mei 2010 ini ada satu radio yang bekerjasama dengan TELAGA untuk menyiarkan program TELAGA. IMC Broadcasting yang berkedudukan di Hong Kong adalah bagian dari pelayanan Gereja Misi Indonesia Hong Kong (www.gmih.org) di bidang Media. IMC Broadcasting menyiarkan siaran rohani berbahasa Indonesia dan bisa didengarkan atau diakses melalui website

==> http://www.imcmedia.org.

Radio ini mengcover tiga time zone yaitu Asia, Amerika dan Eropa atau menjangkau kira-kira 90 negara. Mulai pertengahan Mei 2010 Program TELAGA disiarkan setiap hari (kecuali hari Minggu) tiga kali yaitu jam 01 pagi, jam 09 pagi dan jam 5 sore waktu Hong Kong (= WITA).

Doakanlah

  1. Bersyukur untuk sumbangan dari Radio Suara Gratia di Cirebon sebesar Rp 300.000,- .

  2. Bersyukur ada tambahan 2 booklet dengan judul baru yang diterbitkan oleh Literatur SAAT, yaitu "Membentuk Kebiasaan Baik pada Anak" dan "Mengembalikan Keintiman yang Hilang".

  3. Bersyukur Tuhan membuka jalan, mulai pertengahan Mei 2010 program Telaga disiarkan oleh IMC Broadcasting di Hong Kong setiap hari 3x, kecuali Minggu.

  4. Doakan untuk Sdri. Betty Tjipta Sari , salah seorang konselor, yang merencanakan studi ke Belanda pada pertengahan tahun ini. Doakan untuk tes TOEFL yang harus dijalani dalam waktu dekat ini.

  5. Doakan untuk penyelesaian CD SABDA 4.0 dan rencana tim SABDA mengadakan pelatihan di Malang, Salatiga dan Kaliurang dalam bulan Juni & Juli yad.

  6. Bersyukur 24 judul rekaman terbaru sudah bisa didengarkan melalui situs Telaga, begitu pula transkrip dan ringkasannya.

  7. Doakan untuk pemasaran buku/booklet yang diterbitkan oleh Metanoia Publishing dan Literatur SAAT. Seluruhnya ada 29 judul.

  8. Bersyukur pada bulan Mei 2010 ini, LBKK (Lembaga Bina Keluarga Kristen) telah berusia 20 tahun. Biarlah Tuhan tetap memimpin dan memberkati.

Judul Baru

Telaga Menjawab

Tanya?

Saya seorang wanita dan saya sungguh tertegur lewat bacaan yang disajikan oleh www.telaga.org dan salah satunya tentang "Keintiman Berpacaran" dan "Mencari Pasangan yang Ideal"...

Terus terang yang saya alami saat ini adalah saya merasa sangat berdosa kepada Tuhan yang telah mati buat saya dan saya tidak dapat menjaga kekudusan.

Lagi pula saya seorang pelayan, saya merasa sangat hancur dan sedih sekali telah melukai-Nya karena kembali saya dan pacar saya telah melakukan apa yang tidak seharusnya kami lakukan sebelum Tuhan memberkati kami dalam ikatan pernikahan.

Seperti yang Bp. Paul Gunadi sampaikan bahwa sebagai wanita, saya merasa rendah dan terus terang pacar saya seringkali menuduh / menghakimi saya tentang masa lalu saya (padahal saya baru melakukannya dengan dia).

Bagaimana saya harus menjelaskan kepada pasangan saya karena dia orangnya keras kepala dan selalu marah jika tidak sesuai dengan pemikirannya. Saya sudah dikenalkan kepada keluarganya (kakak dan adiknya) karena orang tuanya berada di luar kota, dia memang pintar dan kerja di perusahaan besar sebagai pimpinan atau supervisor dan saya juga sudah bekerja.

Mohon dukungan doa dan saran supaya kami berdua tidak melakukan hal yang salah itu lagi, apalagi dia seorang majelis (apa yang harus saya sampaikan sehingga membuat dia mengerti akan kebenaran). Saya ingin dia memiliki kerendahan hati, tidak egois dan mengasihi Tuhan sehingga dia pun dapat menerima saya apa adanya.

Jawab!

Kami menghargai keterus-terangan Anda mengakui dosa yang telah Anda lakukan. Sebab inilah yang dikehendaki Tuhan yaitu kesediaan kita untuk merendahkan diri dan mengakui keberdosaan kita di hadapan-Nya. Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini justru bagi kita yang penuh dosa, yang terluka dan yang dibebani dosa.

Tuhan kita sungguh baik. Ketika perempuan yang berzinah hendak dihakimi orang-orang Farisi yang merasa dirinya bersih, orang-orang itu berusaha mencobai Yesus dan mendengar apa yang akan dikatakan-Nya. Tuhan tidak menghukum perempuan itu, hanya meminta agar ia tidak berbuat dosa lagi. Sebaliknya, mereka yang merasa dirinya lebih baik dan lebih suci tertempelak oleh perkataan-Nya.

Saya memahami perasaan Anda yang sulit melepaskan diri dari apa yang Anda inginkan. Anda dalam kondisi konflik perasaan yang sulit didamaikan. Ini karena di satu pihak Anda ingin tidak lagi berdosa, di lain pihak Anda takut kehilangan dia. Kalau saja Anda berani menolak permintaannya untuk berhubungan seks, risikonya adalah Anda dimusuhi, bahkan diputuskan hubungannya. Konsekuensi seperti ini bisa berakibat sangat merugikan Anda. Tetapi terus berhubungan dengan cara seperti ini juga akan lebih merugikan Anda, karena akibatnya bersifat jangka panjang, bahkan sampai pada kekekalan. Bukan dalam arti tidak diselamatkan dalam kehidupan yang akan datang, melainkan ada yang belum beres dalam kehidupan Anda.

Yang Anda perlukan saat ini adalah mengambil tindakan dan tidak bimbang dengan pilihan Anda. Sebab risiko si dia untuk marah itu nyata dan bisa terjadi, meskipun Anda sudah sangat berhati-hati. Anda mungkin akan dilecehkan dan kembali lagi mengalami tekanan darinya. Karena itu, Anda perlu menyiapkan hati untuk bertahan dari tekanan yang diberikannya. Sebab bukankah Anda tidak lagi ingin berdosa? Kemungkinan Anda perlu berdoa dan berpuasa khusus menghadapi ini.

Kalau kekasih Anda bersedia mengakui, menyesali dan meninggalkan dosanya, Anda sudah mendapatkannya kembali. Tetapi bila kekasih Anda justru semakin memaksakan kehendaknya, tampaknya kalau pun suatu saat Anda bisa memasuki pernikahan, penderitaan yang Anda alami akan terus berlangsung. Sebab kita tidak bisa berharap seseorang berubah setelah menikah. Kita hanya bisa menerima siapa pun pasangan kita, dengan segala sifat positif maupun negatif darinya. Sebagaimana Tuhan tidak pernah memaksa siapa pun untuk bertobat dan untuk taat kepada-Nya, kita pun tidak bisa mengubah seseorang bila ia sendiri tidak merasa perlu untuk menjadi lebih baik.

Di sini saya mencoba memberikan contoh bagaimana Anda dapat berbicara padanya :

"Sayangku, kamu tahu kita sudah melakukan dosa. Saya sangat sedih dan malu. Saya percaya Tuhan pun sedih melihat kita. Saya perlu bantuanmu untuk memulihkan diri bersama-sama. Bagaimana kalau kita tidak berhubungan seks lagi sampai menikah nanti? Saya menyayangimu, bahkan sangat sayang. Tetapi saya ingin kita bisa kudus di hadapan Tuhan."

Kata-kata yang saya garisbawahi menekankan tentang "kekitaan". Dengan demikian, kekasih Anda tidak merasa Anda sedang menyalahkannya dan tetap sayang padanya namun di lain pihak tetap ada penegasan bahwa Anda mengajaknya untuk hidup kudus.

20 th Birthday LBKK (Lembaga Bina Keluarga Kristen)

Halaman