Perkembangan Remaja Putra Putri 2

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T056B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Lanjutan dari T56A

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Ada beberapa hal yang terjadi pada remaja:

  1. Yang pertama adalah perubahan-perubahan fisik. Secara fisik dia akan mengembangkan tubuhnya dan akan memakan waktu kira-kira dari usia 11 tahun hingga 20 tahun hingga akhirnya dia mencapai bentuk akhir atau bentuk final tubuhnya.

  2. Juga akan ada perubahan hormonal, akan ada hormon-hormon seksual yang diproduksi oleh tubuhnya, sehingga dia mulai sekarang mengembangkan ketertarikan kepada lawan jenis.

Orang tua sering kali mengalami kebingungan menghadapinya, maka yang harus dilakukan oleh orang tua dalam mendampingi remaja mereka adalah mengajak anak remaja itu tetap berkomunikasi dengan dia. Dengan catatan komunikasi ini sudah mulai berjalan dengan baik sejak anak-anak. Jadi jalinan kepercayaan bahwa orang tua bisa menyimpan rahasia, jalinan kepercayaan bahwa orang tua bisa memahami saya, jalinan kepercayaan bahwa orang tua akan menerima saya tanpa harus mencela-cela saya. Itu sudah harus terbentuk pada masa kanak-kanak, sehingga sewaktu si anak memasuki usia remaja dia hanya perlu meneruskan yang sudah dibina pada masa kanak-kanaknya. Kalau baru dimulai pada usia remaja saya kira kurang begitu efektif.

Untuk menghadapi remaja putri yang suka menyendiri kalau sedang bermasalah, orang tua perlu memberi waktu kepada remaja itu. Kalau kelihatannya emosinya sudah mulai reda atau dia sudah dalam suasana yang akan mau berbicara bisa kemudian ditanya, tapi jangan dipaksa untuk berbicara. Karena kadang ada suatu rasa daripada remaja putri di mana dia tidak mau 'privacy' nya diganggu. Di sini orang tua juga perlu belajar untuk menghargai 'privacy' dari si anak. Kuncinya ialah orang tua perlu menghargai interest daripada anak. Semua perkembangan itu juga bisa mempengaruhi kerohaniannya, bergantung apakah remaja ini siap atau tidak menghadapi tekanan-tekanan ini. Maka kalau orang tuanya lalai, remaja ini bisa dipersiapkan di gereja. Misalnya pendidikan seks yang juga diadakan di gereja, sehingga paling tidak kemudian si remaja ini siap dan bisa menilai dari sudut pandang Firman Tuhan. Dengan kata lain dia mendapatkan suatu pengertian yang benar. Remaja penting sekali mengetahui konsep diri yang benar.

Ada beberapa ketakutan remaja pria yang harus disadari oleh orang tua:

  1. Remaja putra takut sekali ditolak.

  2. Kedua, remaja putra itu takut sekali dihina.

Dihina ini bisa muncul dari beberapa sumber. Adakalanya remaja putra takut dihina, karena misalkan dia dianggap seperti banci, jadi pria itu takut dikatakan kamu seperti wanita, kamu banci. Artinya dia tidak bisa melakukan sesuatu yang diharapkan oleh teman-temannya, nah remaja putra itu peka dengan perkataan engkau tidak bisa, engkau tidak sanggup, engkau itu banci. Baginya itu merupakan suatu penghinaan yang besar sekali.

Mazmur 119:9-11, "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih, dengan menjaganya sesuai dengan Firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu, dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau." Kita harus bersyukur anak-anak kita bisa memasuki usia itu sekalipun memang lebih banyak tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itulah sejak anak-anak kecil firman Tuhan harus ditanamkan. Sebab sekalipun pada masa remaja seolah-olah dia mulai menolak atau mulai tidak menunjukkan minat pada hal-hal rohani, namun firman yang telah mereka dengarkan sejak kecil akan tetap tertanam dalam hatinya dan bisa berfungsi sebagai pengawas, sebagai pemandu bagi hidupnya. Jadi firman Tuhan menegaskan bahwa taruhlah firman Tuhan di dalam hatinya atau di dalam hati kita agar kita tidak berdosa, jadi inilah rahasia firman-Nya mempertahankan kelakuannya dengan bersih itu menjaganya sesuai dengan firman Tuhan.