Perilaku Manipulatif Anak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T109B
Nara Sumber: 
Heman Elia, M.Psi.
Abstrak: 

Seorang anak akan mengalami perkembangan, dan bagian dari perkembangan itulah dia belajar bagaimana mengatur tingkah laku orang-orang di sekelilingnya untuk memenuhi kebutuhannya dan kemauan-kemauannya.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Seorang anak memang akan mengalami masa perkembangan, dan bagian dari perkembangan itulah dia belajar bagaimana mengatur tingkah laku orang-orang di sekelilingnya untuk nantinya memenuhi kebutuhannya dan kemauan-kemauannya. Contoh, seorang bayi yang baru lahir dia akan menangis dan mulai belajar bagaimana menjadikan tangisan itu sebagai cara berkomunikasi untuk mengatur perilaku orang lain di sekitarnya.

Cara mengamati tingkah laku anak:
Dengan membedakan mana sebetulnya kehendak yang kekanak-kanakan, mana yang sebetulnya keinginan dan kebutuhannya yang dia perlukan untuk dipenuhi. Biasanya anak akan melakukan rengekan, pembangkangan, tidak mau tidur, tidak mau makan,dsb.

Yang perlu kita lakukan sebagai orangtua berhubungan dengan kebutuhan anak adalah :

  1. Kita harus menentukan kemudian juga menanggapi dan mengarahkan mereka, tujuannya adalah supaya mereka suatu ketika dapat membedakan mana yang pantas dan yang tidak pantas mereka lakukan.

  2. Misalnya anak tidak mau ke sekolah. Kita perlu peka apakah ini akibat beban yang berlebihan yang harus ditanggungnya di sekolah atau karena dia mau lari dari tanggung jawab yang seharusnya dia dapat tanggulangi.

Langkah-langkah yang perlu kita ambil supaya anak tidak terus-menerus memanipulasi kita yaitu:

  1. Kita perlu menegaskan kepada mereka mana keinginan mereka yang wajar dan mana yang tidak wajar.

  2. Di dalam menerapkan disiplin kita mesti punya peraturan-peraturan yang kita sesuaikan dengan tingkatan usia anak.

  3. Kita juga perlu memberitahukan konsekuensinya kalau peraturan itu tidak dilakukan. Dengan cara seperti ini anak belajar disiplin dan setiap pelanggaran itu jangan sampai anak bisa lolos dari sanksi itu kalau kita sudah memikirkan sanksi yang cukup wajar, yang tidak berlebihan, maka kita harus terapkan itu ketika anak melakukan pelanggaran.

Amsal 24:13-14, "Anakku, makanlah madu sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu. Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatkannya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang."