Mendampingi dan Membimbing Anak Penurut

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T034B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Mendampingi dan membimbing anak penurut sangatlah diperlukan, karena anak penurut ini di samping memiliki kelebihan tertentu dia juga memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat merugikan dirinya. Di antaranya dia sukar untuk membatasi diri dengan orang lain.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Anak-anak yang penurut sekali biasanya menjadi anak yang rela dan ringan tangan membantu kita, dia adalah anak yang peka jikalau kita lagi susah, anak ini sungguh menyenangkan. Kelemahannya adalah sukar membatasi diri dengan orang lain, sehingga dia menjadi korban, pemanfaatan orang lain. Sikapnya yang terlalu baik dan suka menolong memberikan kesempatan orang lain masuk untuk memanfaatkannya. Anak penurut ini dia cenderung penakut, tidak bisa melihat kekerasan, dia memerlukan teman atau pendampingan dari orang lain.

Anak penurut bisa juga bersifat:

  1. Ekspresif, menceritakan perasaannya atau pun

  2. Ada yang agak tertutup, tetapi yang pasti mereka memiliki emosi yang kuat, sensitif sekali.

Anak ini membutuhkan kasih sayang yang demonstratif. Kita harus mengutarakannya dengan jelas, kasih sayang yang nyata, ungkapan perasaan sayang untuk membangkitkan rasa aman dalam dirinya. Anak seperti ini kalau tidak hati-hati di rumah cenderung terabaikan. Karena seolah-olah tidak ada kebutuhan dalam dirinya, tidak ada masalah. Tetapi mungkin saja ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terungkapkan. Hal ini kemungkinan mengakibatkan dia mencari orang lain di luar sebagai tempat ia mengungkapkan kebutuhannya.

Sebagai orang tua yang perlu kita lakukan terhadap anak penurut adalah secara berkala atau teratur kita menyediakan waktu untuk bicara atau ngomong-ngomong dengan dia. Kita yang harus proaktif menyediakan wadah bagi dia. Anak ini memerlukan perhatian yang besar, jika tidak diperolah di dalam, dia akan mencari di luar dan mendapatkannya dari orang lain yang sebenarnya tidak cocok dengan dia. Anak seperti ini perlu belajar menanggung untuk memikul tanggung jawab pribadi dan membiarkan orang lain untuk memikul tanggung jawabnya juga.

Dalam pemilihan pendidikan kita perlu mengarahkan dia untuk melihat apa sebenarnya yang diinginkan, apa yang terbaik untuk dia. Meski dia cenderung orang yang ragu-ragu karena dia ingin menyenangkan orang lain, menyenangkan pacarnya dan mengorbankan dirinya sendiri. Dalam hal ini perlu sekali diarahkan dan menanyakan apa yang kamu inginkan, apa yang baik buat kamu. Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu pada saat dia meningkat dewasa.

Amsal 25 : 28, "Orang yang tak dapat mengendalikan diri, seperti kota yang roboh temboknya."

Orang yang terlalu penurut bisa juga digolongkan orang yang tak dapat mengendalikan diri untuk tidak mengerti orang lain. Artinya orang bisa keluar masuk seenaknya ke dalam diri dia, menguasai dirinya, minta barang-barangnya. Contoh: Waktu Yesus ditangkap di hadapan Herodes. Waktu diminta untuk melakukan mujizat, seolah-olah Yesus adalah tukang sulap. Yang menarik, selain tidak melakukan, Dia tidak menjawab sama sekali. Tuhan Yesus tahu kapan Dia harus menolong, kapan Dia berbuat, kapan Dia menolak, kapan Dia harus diam. Sebagai orang tua kita harus menolong anak kita untuk mendirikan tembok agar dia menjadi kota yang terlindungi.