Hubungan Remaja Dengan Orang Tuanya

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T392A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Dampak kehidupan orangtua dan cara orangtua membesarkan anak benar-benar besar sekali pengaruhnya pada perkembangan anak remaja. Anak remaja membutuhkan kekonsistenan.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan
Dr. James Dobson, beliau adalah pakar konseling Kristen di Amerika Serikat yang dikenal dengan sindikat radionya Fokus on the Family pernah berujar bahwa, tidak ada jaminan bahwa orang tua yang baik akan menghasilkan anak yang baik. Maksudnya adalah akan ada kasus di mana anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga yang solid, yang baik, yang mengasihi mereka, yang mendidik mereka dengan baik dan sehat juga akan memilih jalan yang keliru. Contoh cerita di Alkitab mengenai anak yang hilang.

Anak-anak adalah produk langsung dari orang tua, anak-anak produk tidak langsung dari pendidikan atau sekolah, anak-anak juga bukan produk langsung gereja tapi anak-anak produk langsung orang tua. Jadi kita harus mengakui bahwa dampak kehidupan orang tua dan cara orang tua membesarkan anak benar- benar besar sekali pada perkembangan anak remaja.

Dampak yang terjadi antara orang tua pada anak, sehingga anak itu menjadi produk langsung dari orang tua.

1. Yang kelihatan/yang nampak

Orang tua sebetulnya adalah contoh atau model hidup bagi si anak, maksudnya anak-anak itu sebetulnya sejak kecil belum tahu yang namanya gaya berjalan, gaya bicara seperti apa, tetapi anak itu mengetahui bagaimana berjalan dan berbicara dari orang tua.

2. Yang tidak nampak

Kalau marah-marah menjadi gaya ekspresi orang tua menghadapi stres, anak tanpa disadari akan mempelajari hal ini, anak akan mengadopsi cara menghadapi stres yakni dengan marah-marah, menggerutu. Misalnya lagi kalau si ibu menangis harus menutup pintu di kamar, tidak mau bertemu dengan ayah atau anak-anak, nah si anak tanpa disadari juga akan mencontoh perilaku itu, yakni kalau lagi sedih, kalau lagi tertekan, mengurung diri di kamar sebab itulah yang mereka saksikan

tatkala anak itu masih kecil.

Hal yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi anak-anak remajanya adalah:

1. Orang tua harus memiliki kehidupan yang konsisten.

Anak-anak remaja menuntut bukti, anak-anak remaja memasuki usia di mana mereka bersifat idealistik. Jadi anak-anak remaja ini membutuhkan kekonsistenan, bukan dalam perkataan tapi

dalam hidup itu sendiri. Tatkala anak-anak menemukan kontradiksi dalam keluarga, anak-anak itu

akhirnya cenderung untuk membangkang, menolak nilai hidup orang tuanya.

2. Orang tua harus juga memberikan pengarahan.

Orang tua harus bisa mengontrol anak, memantau perbuatan si anak. Anak-anak remaja akan melihat orang tua sebagai pengarah hidup mereka. Mungkin anak menolak atau berontak, tapi kalau

orang tua bisa memberikan kejelasan akan arah yang benar, si anak-anak remaja sedikit banyak tetap akan mempunyai pegangan bahwa inilah yang diharapkan oleh orang tuanya, inilah jalan yang benar, inilah yang seharusnya dia tempuh.

Yang perlu dilakukan oleh remaja sendiri yaitu:

1. Menerima orang tua sebagai manusia yang tidak sempurna.

2. Menyadari bahwa orang tua acap kali mengambil tindakan yang tidak disukai oleh anak remaja karena ketakutan orang tua. Yang biasanya dinyatakan dengan melarang berbuat hal itu atau hal ini.

Amsal 23 : 22 - 24 berkata: Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua. Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian. Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia. Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau. Ini adalah nasihat dari firman Tuhan, meski orang tua mungkin kurang benar tapi remaja bertanggung jawab untuk hidup benar sesuai dengan yang Tuhan sudah tunjukkan kepadanya.