Anak Berfantasi

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T030B
Nara Sumber: 
Dr. Vivian Andriani Soesilo & Pdt.Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Fantasi adalah hal yang normal terjadi pada diri anak-anak terutama pada anak yang masih balita. Tetapi anak juga harus ada keseimbangan antara bermain sendiri dalam fantasi dan bermain dengan anak-anak lain.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Fantasi adalah bagian kehidupan anak dan tidak perlu kita takuti. Kita kadang-kadang melihat anak berbicara sendiri di depan cermin, berbicara dengan bonekanya, tapi itu sesuatu yang normal. Karena memang itulah hidupnya, fantasinya, khayalannya yang sangat luas.
Tetapi anak harus mempunyai keseimbangan antara bermain sendiri dalam fantasinya dan bermain dengan anak-anak lain. Ada orang yang memang berbahagia karena anaknya itu sering main dengan anak-anak lain, tapi sebetulnya anak-anak sebaiknya bisa juga bermain sendiri, dia bisa menikmati waktunya sendiri, inilah sebetulnya awal dari kreatifitas. Karena dalam kesendiriannya dia harus menciptakan permainan dan harus melebarkan wawasannya, daya fantasi atau daya khayalnya, ini yang sehat.

Tapi kalau hanya bermain sendiri dengan daya khayalnya dan kurang bermain dengan anak-anak lain, itu juga berbahaya. Kalau terus seperti itu sampai dia usia remaja fungsi sosialnya akan terganggu sekali dan itu merupakan bibit dari gangguan jiwa yang lainnya.

Filipi 4:8, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."

Sebagai ayah dan ibu Kristen, kita perlu memasukkan yang bagus, yang layak dipuji, yang indah, yang sedap didengar, yang mulia, yang agung pada benak anak-anak kita. Karena ini adalah bahan-bahan yang akan membentuk si anak.

Jadi kalau kita menanamkan yang kotor, yang muncul adalah diri yang tercemar, menanamkan yang bersih kita juga akan mendapatkan diri yang lebih murni.