Mengambil Nilai-Nilai

Versi printer-friendly
Penulis: 
Debora Fulgham Bruce
Sumber: 
Eunike
Abstrak: 
Nilai apa yang anak Anda ambil dari pernikahan Anda? Apakah mereka ingat pembicaraan sebelum tidur, atau di meja makan? Apakah mereka akan ingat memori yang penuh kehangatan, pengertian dan kasih sayang satu sama lain?
Isi: 

"Saya minta Claire untuk menikah dengan saya!" Itu permintaan anak saya pada pagi hari setelah selesai dari Emory tadi malam, lalu ia berkata perlahan, "Ma, saya mau perkawinan kami sama dengan perkawinan mama...."Setelah rasa senang karena keberhasilan sekolahnya, saya tertegun dan berpikir tentang perkataan Rob tadi. Nilai apa yang anak-anak saya ingat tentang perkawinan kami?"

Mac Steinmeyer, M.Div, pastur dan konselor dari Florida percaya jika orang tua harus mengajarkan nilai perkawinan sejak ia masih kecil. "Ayah dan ibu dapat menyusun tahap untuk masa depan perkawinan anak mereka yang baru lahir sejak muda," kata Mac. "Sikap sehari-hari akan perhatian, kasih sayan, rasa hormat dan rasa memuja sangat penting untuk pertumbuhan pernikahan anda, tetapi mereka juga penting untuk masa depan anak anda.

Ketika anda dengan terbuka merangkul dan meyatakan pasangan anda atau mengambil alih tugas rumah pada malam hari, ini akan tersimpan di dalam ingatan anak-anak anda. Melalui konseling rumah tangga yang masalah, mereka akan ingat terus sikap anda, baik atau buruk dari tahun ke tahun dan akan tampak pada pernikahan mereka nanti."

JAGA HATI MEREKA

Nilai apa yang anak anda ambil dari pernikahan anda? Apakah mereka ingat pembicaraan sebelum tidur, atau di meja makan? Apakah mereka akan ingat memori yang penuh kehangatan, pengertian dan kasih sayang satu sama lain?

Ini sangat penting untuk mengerti 2 level memori. Level permulaan: Kenangan waktu bersama keluarga memanjat pohon,minyak wangi yang ibu pakai, tangan ayah yang kasar karena pekerjaan yang kasar. Lalu level yang lebih dalam yaitu memori bagian dari alam bawah sadar kita tercermin pada tingkah laku dan motivasi kita.

Amsal mengatakan mengenai kekuatan dari alam bawah ini, Amsal 4:23, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Yesus berkata baik yang baik dan jahat terpancar dari dalam hati seseorang (Lukas 6:45).

Dua pesan ini penting, anda harus hati-hati untuk apa yang anda berikan dalam ingatan karena ini akan menjadi motivasi hidup anak anda!

AJAR MEREKA BAIK-BAIK

"Jika hal ini benar, masa depan perkawinan anak kita berantakan." Mungkin anda berkata seperti itu. Sejujurnya kita semua berbuat salah, tidak ada yang sempurna, walaupun di dalam suatu perkawinan yang sempurna. Walau bagaimanapun, jika perkawinan anda lebih banyak mulai mengurangi daripada yang dikurangi, ini bukan berarti anda telat untuk bertanya kepada Tuhan dan pasangan anda untuk pengampunan dan mencoba terus untuk mengubah sikap buruk.

Pengampunan akan memberikan perubahan secara terpisah dan bersama. Bagaimana untuk memulainya:

  1. Selidiki sikap anda sendiri, mundur dan lihat bagaimana anak anda melihat perkawinan anda.
    Perhatikan suara anda pada saat anda bicara kepada pasangan anda. Apakah penuh kasih sayang atau kasar? Bertentangan? Bagaimana anda bersikap pada pasangan anda? Apa anda sungguh-sungguh mendengar apa yang pasangan anda katakan? Tunjukkan dalam sikap anda dengan memperbaiki kerah baju suami anda sebelum ia berangkat kerja atau dengan membiarkan makanan pencuci mulut kesukaan pasangan anda.

  2. Ingatlah bahwa cinta melebihi perasaan.
    Apa yang terjadi jika kamu tidak merasakan cinta?" tanya seorang teman saya yang masih muda "terutama pada saat anak kita sakit atau pada saat kekurangan uang. Saya tidak merasakan cinta sama sekali!" Ini hal yang penting untuk anak kita mengetahui melalui sikap dan perkataan bahwa kita menyayangi pasangan melebihi perasaan, anda mencintai dan menghormati persamaan dan perbedaan di antara anda, apalagi pada saat sedang tidak menyukainya. Ini membuat anak kita dapat tegar pada saat susah nanti, tunjukkan dengan cara:
    " Mencium pasangan anda saat dia sedang kacau
    " Doakan pasangan anda pada waktu doa tidur
    " Tahan, hitung sampai sepuluh sebelum mengeluarkan kata-kata yang tidak baik.

  3. Lakukan hal-hal sederhana untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik.
    Tunjukkan usaha anda untuk membuat hidup makin baik satu dengan lain melalui hal-hal kecil untuk memperkuat semuanya. Angkat kelebihan pasangan anda sebisa mungkin. Ini akan menyediakan anak anda ingatan yang lembut tentang cinta Agape sesungguhnya atau cinta Kristus, misalnya:
    " Tanya pasangan anda, mau dibelikan apa sebelum kita ke toko
    " Seterika pakaiannya saat ia telah kerja
    " Bagi tugas dan tanggung jawab masak walaupun istri anda ibu rumah tangga sepenuhnya, mungkin ia kelelahan dan butuh bantuan anda pada malam harinya.
    " Bicara tentang moral dan etika bagaimana mereka mempengaruhi keputusan dan memilih hal-hal khusus
    " Menolong membersihkan kebun milik orang-orang tua atau buat makan malam untuk orang yang sakit.

  4. Mengasihi dan melayani Tuhan bersama.
    Tunjukkan kehidupan kristiani lebih dari kebaktian Minggu saja. Ada sukacita dalam kehidupan bersama. Hal ini membuat mereka dapat berkata 'Hidup kristiani adalah hal yang paling menarik dalam perbuatan ayah dan ibu!".
    Anda dapat:
    " Bergandengan tangan dan berdoa bersama pada malam hari
    " Baca dengan bersuara suatu ayat kepada anak
    " Bicara hubungan anda dengan Tuhan dan bagaimana hal ini memperkuat perkawinan anda.

  5. Tulislah perjalanan perkawinan anda.
    Kabar baiknya adalah yang sudah berlalu biarlah berlalu, bersandarlah pada anugerah Tuhan, buat rencana untuk menulis tentang perkawinan anda, ubah sikap negatif dan fokuskan kepada sikap positif dan wujudkan kehidupan kristiani.

Ingat benih yang anda tanamkan dalam diri anak anda setiap saat terus bertumbuh dewasa. Bagaimana anda bicara dan bertingkah laku akan terus teringat dan memerintah dalam kehidupan anak anda di masa mendatang.